Kanker adalah penyakit yang timbul akibat pertumbuhan sel tubuh yang tak normal. Sel normal dapat berkembang pesat dan berubah menjadi sel ganas yang tumbuh secara tidak teratur. Sel-sel yang berubah menjadi ganas ini bisa terjadi di seluruh organ tubuh, seperti darah, paru-paru, hati, hingga saluran pencernaan.
Kanker darah sendiri merupakan salah satu keganasan yang menyerang jaringan pembentuk sel-sel darah, termasuk sumsum tulang belakang dan kelenjar getah bening.
Secara umum, kanker darah juga dikenal sebagai leukemia. Tetapi, kanker darah tak hanya sebatas leukemia. Secara garis besar, ada 3 jenis kanker darah yang perlu Anda ketahui.
1. Leukemia
Kanker jenis ini merupakan kondisi terjadinya pertumbuhan sel darah putih yang abnormal. Pada kondisi leukemia, sel darah putih yang seharusnya berguna untuk melawan infeksi dari luar, justru menyerang tubuh sendiri.
Sel darah putih yang abnormal juga dapat menghambat kemampuan sumsum tulang belakang untuk memproduksi sel darah merah dan trombosit. Kondisi leukemia terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu:
- Leukemia mielositik. Leukemia mielositik merupakan kanker darah yang menyebabkan produksi sel darah putih myeloid abnormal. Leukemia dapat terjadi secara akut maupun kronis, tergantung dari jenis sel dan kecepatan perkembangan penyakit.
- Leukemia limfositik. Leukemia limfositik adalah kanker darah yang menyebabkan produksi sel darah limfositik yang abnormal. Berdasarkan epidemiologinya, jenis leukemia limfositik akut banyak menyerang anak-anak, sedangkan leukemia limfositik kronis banyak terjadi pada usia dewasa.
Secara umum, gejala dari leukemia hampir mirip dengan anemia. Gejalanya bisa berupa keluhan lemas, pucat, dan mudah lelah.
Tetapi, pada kondisi tertentu, orang dengan leukemia dapat menunjukkan gejala, seperti demam, penurunan berat badan, mudah perdarahan (mimisan, gusi berdarah, atau memar), hingga sulit berjalan karena nyeri di tulang.
Artikel Lainnya: 9 Gejala Leukemia (Kanker Darah) yang Tidak Boleh Diabaikan
2. Limfoma
Limfoma merupakan keganasan (kanker) yang berasal dari sel darah putih limfosit dan berhubungan erat dengan sistem limfatik kelenjar getah bening. Sebagian dari Anda mungkin tak asing jika mendengar kanker kelenjar getah bening.
Anda perlu tahu, sel darah putih dan kelenjar getah bening berfungsi menjaga daya tahan tubuh agar dapat melawan infeksi. Kelenjar getah bening sendiri tersebar di seluruh tubuh, seperti di leher, ketiak dan lipat paha.
Secara garis besar terdapat 2 jenis limfoma, yaitu:
- Limfoma Hodgkin. Salah satu hal yang menjadi penanda limfoma jenis ini adalah hasil pemeriksaan mikroskopik. Pada pemeriksaan jaringan tumor dapat ditemukan sel Reed-Sternberg.
- Limfoma non-Hodgkin. Pada kondisi ini tidak ditemukan sel Reed-Sternberg. Biasanya, kelenjar getah bening yang terkena kanker sifatnya berkelompok dan juga sering ditemukan di luar kelenjar (extranodal).
Gejala limfoma yang paling umum bisa berupa pembesaran kelenjar getah bening. Pembesaran kelenjar getah bening biasanya tidak terasa nyeri, namun dapat membesar secara progresif.
Pembesaran kelenjar getah bening juga dapat disertai dengan penurunan berat badan, keringat berlebih pada malam hari, demam hingga menggigil, lemas, sesak napas, mudah mengalami perdarahan dan infeksi.
Artikel Lainnya: Sakit Kanker Darah Saat Anemia, Apa Gejala Kanker Darah?
3. Multiple Mieloma
Multiple mieloma merupakan jenis kanker yang berasal dari sel plasma. Sel plasma masih bagian dari sel darah putih yang berfungsi untuk membantu tubuh mengatasi infeksi dengan menghasilkan antibodi.
Pada kondisi mieloma, sel kanker yang menumpuk di sumsum tulang membuat produksi antibodi terganggu. Antibodi yang terbentuk dan menumpuk tidak dapat melawan infeksi, tetapi bisa menyebabkan komplikasi seperti kerusakan ginjal.
Tanda dan gejala mieloma bervariasi. Namun yang paling umum, mieloma ditandai dengan gejala nyeri di tulang, terutama di bagian tulang belakang dan daerah dada.
Selain itu, gejala lain, seperti penurunan berat badan, badan lemas, gangguan BAB (sembelit), kelemahan di tungkai bawah, hingga rasa haus berlebihan dapat terjadi bila mengidap kanker jenis ini.
Artikel Lainnya: 4 Jenis Pengobatan Kanker Darah yang Perlu Anda Ketahui
Leukemia, limfoma, dan mieloma merupakan jenis kanker darah yang dapat dialami oleh siapa saja. Terjadinya kanker tidak terlepas dari faktor genetik dan faktor lain seperti gaya hidup.
Sampai saat ini memang belum ada pencegahan untuk kanker darah, tapi setidaknya Anda bisa menjaga kesehatan dan melakukan tindakan pencegahan.
Beberapa cara pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan mengonsumsi makanan yang bergizi, rajin berolahraga, sekaligus menghindari paparan radiasi maupun zat kimia.
Selain itu, jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan rutin yang berguna mendeteksi secara dini apabila terdapat tanda atau gejala kanker.
Cari tahu informasi kanker atau tips kesehatan lainnya dengan membaca artikel di aplikasi Klikdokter. Untuk konsultasi dengan dokter, gunakan fitur Live Chat.
(OVI/JKT)