Turunkan Risiko Kanker Payudara dengan Konsumsi Serat

Kanker payudara merupakan jenis penyakit mematikan selain kanker serviks yang banyak mengintai wanita. Setiap tahun, wanita yang terkena kanker payudara makin bertambah jumlahnya. Tentunya, setiap wanita perlu mengetahui cara mencegah kanker payudara dan menerapkannya dengan baik dalam kehidupan sehari-hari. 

Mengacu pada data Kementerian Kesehatan tahun 2019, angka kanker payudara di Indonesia adalah 42,1 per 100.000 penduduk, dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk.

Selain melakukan deteksi dini, pendekatan pengobatan personal, serta pemberian edukasi, cara lain untuk menurunkan risiko seseorang terkena kanker ini adalah dengan melakukan pola hidup sehat (termasuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang).

Bicara tentang makanan bergizi seimbang, salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh kita adalah serat. Zat yang banyak terdapat dalam sayur dan buah-buahan ini dianggap mampu membantu menurunkan risiko kanker payudara.

Artikel Lainnya: Mengenal Kanker Payudara Lebih Dekat dan Cara Mencegahnya

Setiap orang memiliki risiko kanker payudara yang berbeda-beda. Risiko ini dipengaruhi oleh berbagai faktor. Beberapa kondisi yang dapat membuat seseorang lebih berisiko terkena kanker payudara, di antaranya.

1. Berjenis kelamin wanita
2. Memiliki orang tua atau keluarga dengan kanker payudara (genetik)
3. Obesitas atau kelebihan berat badan
4. Menstruasi di usia dini
5. Bertambahnya usia
6. Riwayat kanker payudara
7. Sering terpapar oleh radiasi
8. Belum pernah hamil

Cegah Kanker Payudara dengan Konsumsi Serat

Manfaat serat dalam menurunkan risiko kanker payudara bukanlah isapan jempol belaka. Hal ini merupakan kesimpulan sebuah penelitian terbaru dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Harvard, Amerika Serikat.

Penelitian tersebut mengumpulkan data dari 20 penelitian sebelumnya dan menyimpulkan bahwa wanita yang mengonsumsi serat dengan jumlah tertinggi, ternyata memiliki penurunan risiko sebanyak 8 persen untuk menderita kanker payudara dibandingkan mereka yang mengonsumsi serat lebih sedikit.

Artikel Lainnya: Kanker Payudara, Berapa Lama Penderita Bisa Bertahan?

Para peneliti percaya bahwa mengonsumsi serat dapat dijadikan sebagai cara mencegah kanker payudara. Karena serat mampu mengendalikan gula darah dan menurunkan kadar estrogen. Sumber serat termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan. 

Lebih lanjut, para peneliti menemukan bahwa faktor gaya hidup, seperti diet yang sehat, juga dapat menurunkan risiko kanker payudara. 

Sekarang Anda sudah, kan, manfaat serat untuk kanker? Ternyata tidak hanya baik bagi kesehatan saluran cerna, asupan serat juga dapat menurunkan risiko terjadinya kanker payudara. 

Anda tidak perlu bingung dalam mencari makanan berserat tinggi. Terdapat berbagai makanan tinggi serat yang dapat Anda pilih, seperti: 

• Buah

Buah merupakan makanan kaya serat dengan segudang manfaat. Anda dapat memilih pir, apel, atau pisang untuk memenuhi kebutuhan serat harian.

Artikel Lainnya: Wanita, Ini 9 Cara Sederhana Mencegah Kanker Payudara

• Sayuran

Brokoli, kentang, wortel, dan jagung adalah contoh sumber serat yang baik. Anda dapat membuat salad sayur atau sup dengan berbagai bahan ini. Hindari memasak sayuran dalam waktu yang lama untuk menjaga kandungan gizinya.

• Gandum

Gandum adalah pilihan karbohidrat yang baik bagi kesehatan. Tidak hanya sebagai sumber karbohidrat, gandum dan bahan olahannya juga mengandung serat yang baik untuk kesehatan. Anda dapat memilih oatmeal, beras merah, dan roti gandum sebagai sumber karbohidrat harian Anda.

• Kacang-kacangan

Kacang-kacangan seperti almond, pistachio, dan kacang polong juga mengandung serat yang baik untuk kesehatan. Jadi, jangan lupakan kacang-kacangan dalam menu makanan sehari-hari Anda. 

Anda dianjurkan untuk memasukkan 10 gram serat ke dalam menu harian. Ini bisa berupa satu buah apel, dua lembar roti gandum, atau satu buah kembang kol. Mencegah kanker payudara dengan buah dan sayur termasuk hal yang sangat mudah, bukan? Jadi, tunggu apa lagi?

Jika masih memiliki pertanyaan seputar topik ini, silakan konsultasikan dengan dokter kami melalui layanan Live Chat di aplikasi KlikDokter. Gratis!

[FY/ RS]