Mendengar diagnosis kanker sering membuat banyak orang bergidik. Hal ini bukan tanpa alasan. Penyakit kanker masih menjadi salah satu penyebab kematian utama di dunia.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, hampir sembilan juta orang meninggal di seluruh dunia karena kanker pada tahun 2017. Angka tersebut diperkirakan terus naik hingga 13 juta per tahun pada 2030.
Kanker dapat menyerang siapa saja, termasuk wanita. Tidak hanya kanker payudara, ternyata terdapat macam-macam kanker pada wanita, lho.
Kanker payudara memang masih menjadi kanker tersering yang ditemukan pada wanita. Namun ternyata, masih ada beberapa jenis kanker pada wanita lainnya. Apa saja kanker pada wanita yang sering dijumpai?
1. Kanker Payudara
Kanker payudara adalah kanker paling umum yang mungkin terjadi pada wanita. Penyakit ini bisa terjadi pada usia berapa pun. Risiko dari kanker payudara juga meningkat seiring usia bertambah.
Gejala yang timbul pada penderita kanker payudara, di antaranya adanya benjolan payudara, cairan yang keluar pada puting payudara, dan perubahan kulit payudara.
Beberapa wanita berisiko tinggi terkena kanker payudara. Berbagai macam faktor pencetus kanker pada wanita ini, antara lain:
- Riwayat keluarga.
- Kecenderungan genetik.
- Penyebab lainnya (seperti menggunakan obat hormonal dan tidak menyusui).
Meski terdapat faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena kanker payudara, setiap wanita harus tahu mengenai kanker ini dan apa yang harus dilakukan sebagai upaya pencegahan.
Artikel Lainnya: Wanita, Ini Cara Sederhana Mencegah Kanker Payudara
2. Kanker Usus Besar
Sebagian besar kanker usus besar (kolon) ditemukan pada orang berusia 50 atau lebih. Gejala penyakit ini berhubungan dengan saluran pencernaan, seperti gangguan pola buang air besar, buang air besar berdarah, dan penurunan berat badan.
Kanker pada wanita ini lebih berisiko pada orang yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker usus besar, polip (salah satu jenis tumor jinak) di kolon, atau penyakit radang usus.
Selain faktor risiko tersebut, beberapa faktor pencetus lainnya, antara lain:
- Kelebihan berat badan.
- Konsumsi makanan tinggi lemak (terutama dari sumber hewani).
- Merokok.
- Tidak aktif bergerak.
Artikel Lainnya: Vitamin D Bisa Bantu Melawan Kanker Usus Besar?
3. Kanker Endometrium
Kanker endometrium (lapisan terdalam rahim) paling sering terjadi pada wanita berusia 55 dan lebih. Adanya menopause terlambat, riwayat infertilitas, atau tidak memiliki anak, juga dapat meningkatkan risiko kanker endometrium.
Selain itu, faktor risiko kanker ini dapat meningkat pada orang yang suntik hormon estrogen tanpa progesteron, dan mengonsumsi tamoxifen untuk pengobatan kanker payudara atau untuk menurunkan risiko kanker payudara.
4. Kanker Serviks
Kanker serviks dapat memengaruhi setiap wanita yang telah aktif secara seksual. Salah satu penyebab kanker serviks adalah infeksi dari Human Papillomavirus (HPV). Virus ini dapat ditularkan melalui hubungan seksual.
Selain infeksi oleh HPV, kanker pada wanita yang satu ini juga dapat berisiko pada wanita dengan kondisi berikut:
- Perokok.
- Memiliki HIV atau AIDS.
- Memiliki gizi buruk.
- Tidak melakukan tes Pap smear secara rutin (skrining kanker serviks dapat dilakukan dengan pemeriksaan Pap smear).
Artikel Lainnya: Kenali Faktor Risiko Kanker Serviks bagi Remaja Wanita
5. Kanker Kulit
Kanker kulit terjadi kelainan kulit dengan tanda pertumbuhan abnormal sel kulit. Kanker ini termasuk salah satu jenis kanker pada wanita yang harus diwaspadai.
Pasalnya, meski orang ras Kaukasia lebih cenderung terkena kanker kulit, siapa pun yang menghabiskan waktu di bawah sinar matahari bisa mengalami kanker ini.
Beberapa gejala kanker kulit yang sering dijumpai, yaitu:
- Adanya bercak pada kulit.
- Terdapat tahi lalat yang membesar.
- Permukaan kulit yang gatal atau nyeri.
Nah, jika Anda memiliki keluhan tersebut, segeralah berkonsultasi dengan dokter kulit terdekat.
6. Kanker Ovarium
Kanker ovarium merupakan kanker pada wanita yang lebih cenderung terjadi pada wanita usia tua. Kanker ini paling sering terjadi ketika seseorang mencapai usia menopause.
Meski demikian, orang usia remaja (mulai umur 16 tahun) juga bisa berisiko mengalami kanker ovarium.
Beberapa kondisi wanita yang dapat mencetuskan kanker ini, antara lain:
- Tidak pernah memiliki anak.
- Mengalami ketidaksuburan yang tidak dapat dijelaskan.
- Memiliki anak pertama setelah usia 30 tahun.
- Menggunakan estrogen saja sebagai terapi penggantian hormon.
- Riwayat keluarga memiliki kanker ovarium atau kanker payudara.
Artikel Lainnya: Apa Bedanya Kanker Serviks dan Kanker Ovarium?
7. Kanker Paru
Kanker paru biasanya identik dengan kanker pada pria. Namun, bukan berarti kanker paru tidak terjadi pada wanita. Kanker paru juga merupakan salah satu kanker pada wanita yang dapat dijumpai. Bahkan, kejadian kanker paru mengalami peningkatan pada wanita.
Faktor risiko terjadinya kanker paru, baik pada wanita dan pria, yaitu:
- Riwayat keluarga.
- Memiliki penyakit paru-paru sebelumnya (seperti tuberkulosis atau penyakit paru obstruktif kronis).
- Paparan asbes.
- Perokok, baik aktif maupun pasif.
8. Limfoma
Limfoma muncul dimulai pada sistem limfatik, serangkaian kelenjar dan pembuluh yang merupakan bagian penting dari sistem kekebalan Anda. Sistem kekebalan berperan dalam melawan infeksi dan dalam menghancurkan sel-sel abnormal.
Ketika sel pertahanan tubuh ini berkembang secara tidak terkontrol, maka inilah yang dikenal dengan lipoma.
Beberapa gejala limfoma, meliputi:
- Pembesaran kelenjar getah bening.
- Demam.
- Keringat malam.
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya.
Demikian macam-macam kanker pada wanita yang sebaiknya Anda waspadai. Meski berpotensi mematikan, kanker tersebut tetap dapat dicegah. Terapkan pola hidup sehat, hindari rokok, kelola stres dengan baik, dan jangan lupa cek kesehatan secara berkala.
Informasi lainnya seputar kesehatan bisa Anda peroleh di aplikasi KlikDokter. Konsultasikan juga masalah kesehatan Anda kepada dokter lewat fitur Live Chat 24 jam.
[WA]