Tahukah kamu jika scabies bisa menyerang kelinci? Ya, penyakit yang disebabkan tungau dan jamur ini rentan dialami kelinci. Penyebabnya beragam, bisa karena kebersihan kandang yang kurang diperhatikan atau tertular dari kelinci lain yang sakit.
Bila kelinci mengalami masalah kulit ini, tentu akan menyakitkan baginya. Keindahan bulu kelinci juga bisa berkurang. Oleh karena itu, yuk, ketahui apa penyebab scabies pada kelinci, gejala yang timbul, sekaligus cara mengatasinya berikut ini!
Penyebab Scabies Pada Kelinci
Kelinci merupakan salah satu hewan peliharaan paling diminati selain anjing dan kucing. Populasinya pun cukup banyak dan mudah berkembang biak. Nah, karena pertumbuhannya ini kelinci lebih rentan mengalami sakit.
Salah satu penyakit yang mengintai kelinci adalah gangguan kulit, seperti scabies. Penyakit ini akan menyerang kulit kelinci dan membuat rasa tidak nyaman. Beberapa kasus bahkan membuat bulu kelinci mengalami kerontokan.
Scabies pada kelinci disebabkan oleh tungau parasit bernama Sarcoptes scabiei. Tungau ini merupakan ektoparasit (parasit yang menempel di kulit) paling parah pada kelinci. Jika menyerang, kelinci akan terlihat menyeramkan.
Disampaikan oleh drh. Jepriadi Kertawinata, ada beberapa faktor penyebab kelinci mengalami scabies atau kudis, di antaranya:
1. Kebersihan Kandang
Kebersihan kandang menjadi faktor pertama penyebab gangguan kulit kelinci ini. Pasalnya, kandang yang kotor dan lembab menjadi tempat tumbuhnya bakteri. Nah, scabies dapat tumbuh dan bertahan di lingkungan yang lembab lebih dari 30 hari.
Jika begini, tidak hanya jamur saja yang hidup, penyakit lainnya juga bisa muncul dan mengganggu kesehatan kelinci.
“Tungau ini biasanya sering muncul pada kelinci dengan kebersihan kandang yang buruk. Letak posisi kandang yang lembab dan tidak terkena cahaya matahari dengan baik,” jelas drh. Jepriadi Kertawinata.
Artikel Lainnya: Waspadai 10 Penyakit Kelinci yang Sering Terjadi
2. Penularan Lingkungan
Tungau bisa menyerang makhluk hidup terutama manusia dan hewan. Nah, salah satu hewan berdarah panas yang sering diserang adalah kelinci. Tungau ini dapat masuk ke dalam kulit, memakan sel epitel dan serum, menyebabkan gangguan kulit yang serius atau jamur.
Jenis tungau ini sangat mudah menyebar dan bersifat menular. Jika salah satu kelinci dalam kandang kamu mengalami scabies sebaiknya dipisahkan. Tujuannya agar kelinci yang sakit tidak menularkan kelinci sehat lainnya.
“Kelinci yang terlalu padat dalam satu kandang juga dapat meningkatkan faktor penularan scabies pada kelinci,” ujar drh Jepriadi Kertawinata.
Infeksi yang terjadi pada kelinci biasanya terjadi dalam waktu 2-3 minggu (tungau bertelur dan berkembang biak).
Artikel Lainnya: Kenali 8 Ciri-Ciri Kelinci Sakit yang Perlu Kamu Tahu
Gejala Scabies Kelinci
Kelinci rentan terhadap penyakit menular, terutama penyakit gigi dan scabies (kulit). Sayangnya, kelinci yang sakit tidak bisa memberitahukan kondisinya kepada pemiliknya. Oleh karena itu, perhatian khusus dari kamu menjadi solusi terbaik yang bisa dilakukan.
Kamu bisa mengamati perubahan perilaku mereka untuk mengindikasikan adanya penyakit atau rasa sakit pada kelinci. Selain karena imun tubuh kelinci yang rendah, kelinci yang stres cenderung lebih rentan sakit.
Jika cuaca sedang kurang bersahabat, periksa bulu dan kulit di sekitar bagian bawah ekor kelinci dua kali sehari.
Perhatikan juga perubahan warna urin dan kotoran yang menempel di kelinci. Bersihkan kotoran agar tidak dihinggapi lalat. Hal ini bisa berakibat fatal karena lalat bisa menyebarkan bakteri dan virus berbahaya.
Artikel Lainnya: Ciri-Ciri Anjing Peliharaan Sakit yang Perlu Kamu Tahu
Jika kelinci mengalami penularan scabies ada beberapa gejala yang mungkin timbul, di antaranya:
- Beberapa kelinci mulai mengalami kerontokan bulu. Daerah yang sering terjadi, yaitu wajah, kepala, leher, siku, perut, dada, dan kaki.
- Scabies menyebabkan rasa gatal parah dan menyebabkan kelinci sering menggaruk. Sayangnya, kegiatan ini justru memperparah kerontokan bulu, merusak kulit, dan menambah risiko infeksi.
- Iritasi kulit yang menyebabkan kulit kelinci berwarna merah dan meradang.
- Munculnya infeksi bakteri dan jamur yang membuat kelinci tidak nyaman.
- Kulit dan bulu kelinci terlihat lebih berminyak.
- Muncul lesi atau kerak berjamur pada kulit kelinci.
- Beberapa kerak akan terlihat rontok dan menyerupai ketombe.
- Muncul benjolan yang menandakan adanya kudis.
- Jika tidak diobati, kulit kelinci akan terlihat menebal.
- Kelinci akan mengalami kesulitan tidur karena merasa tidak nyaman.
Artikel Lainnya: Bahaya Penyakit dari Kucing
Cara Mengatasi Scabies Pada Kelinci
Scabies pada kelinci dapat menyebabkan dampak yang berbahaya. Pada kondisi yang parah, scabies bisa membuat kelinci mengalami penurunan nafsu makan, lesu, berat badan turun, hingga menyebabkan kematian pada kelinci.
Oleh karena itu, jika kelinci peliharaan kamu mengalami gejala atau tanda terinfeksi scabies. Segera diperiksakan kepada dokter hewan atau beri obat scabies kelinci.
Dokter hewan biasanya dapat mengetahui apakah kelinci kamu mengidap scabies atau tidak dengan memeriksa bagian bulunya. Jika kelinci mengalami penyakit ini, biasanya dokter akan meresepkan obat topikal atau oral untuk membunuh tungau.
“Biasanya saya menggunakan selamectin sedangkan untuk pengobatan alami bisa menggunakan daun gamal (Gliricidia sepium),” kata drh Jepriadi Kertawinata.
Namun demikian, ada beberapa cara perawatan yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi scabies pada kelinci, di antaranya:
- Rutin memandikan kelinci dengan shampo khusus dari dokter hewan
- Rutin membersihkan kandang kelinci dan menjaganya tetap kering
- Hindari kelinci bergaul dengan kelinci yang berpotensi scabies
- Memberikan antibiotik atau obat jamur bagi kelinci yang terinfeksi tungau
- Mengoleskan salep atau obat yang diberikan dokter hewan
Artikel Lainnya: Segudang Manfaat Sehat Memelihara Hewan di Rumah
Sama seperti anjing dan kucing, kelinci juga membutuhkan perawatan dan vaksinasi dari dokter hewan. Tujuannya agar terhindar dari virus dan bakteri. Perawatan ini juga akan membantu kelinci lebih sehat dan panjang umur.
Selain itu, kelinci juga rentan terhadap tungau atau jamur. Jika terkena gangguan kulit ini, kelinci bisa mengalami kudis dan mengganggu kesehatannya.
Oleh karena itu, merawat kelinci tidak hanya dengan memberikan makan sehat saja. Kamu harus memperhatikan kebersihan kandang agar tungau ini tidak hinggap di tubuhnya.
Nah, jika kamu melihat ada tanda atau gejala yang kurang baik pada kelinci kesayangan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter hewan. Kamu bisa bertanya langsung melalui fitur Tanya Dokter di KlikDokter agar lebih mudah.
Selain kesehatan hewan peliharaanmu, jangan lupa juga #JagaSehatmu ya!
(APR/NM)
- BioMed Central Ltd. Diakses 2022. Parasites & Vectors.
- National Library of Medicine. Diakses 2022. Treatment of Sarcoptic mange infestation in rabbits with long acting injectable ivermectin.
- The People's Dispensary For Sick Animals. Diakses 2022. Bunny Basics: Keeping your rabbits healthy.
- The People's Dispensary For Sick Animals. Diakses 2022. Rabbit Vaccine.
- Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals. Diakses 2022. How to keep a rabbit healthy and happy.
- Diakses 2022. What is Mange?