Jumlah wanita lansia relatif lebih banyak dibanding pria lansia. Hal ini terlihat dari data penduduk di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Selain secara populasi jumlahnya lebih banyak, masalah kesehatan yang bisa dialami wanita lansia juga tak sedikit. Apa saja?
Perlu diketahui, kaum wanita umumnya memiliki harapan hidup (life expectancy) lebih panjang dari pria. Rata-rata, wanita dapat berusia hingga 81 tahun, sementara pria berusia 76 tahun. Hal tersebut disebabkan adanya faktor protektif dalam tubuh wanita, yaitu hormon estrogen, yang berfungsi melindungi pembuluh darah dan mencegah berbagai penyakit.
Namun, usia yang panjang ternyata tidak selalu berbanding lurus dengan kondisi kesehatan. Bertambahnya usia justru semakin meningkatkan risiko wanita lansia diserang berbagai penyakit. Apalagi, di usia lebih dari 55 tahun, hormon estrogen akan berkurang karena wanita mulai memasuki masa menopause. Ini membuat pertahanan tubuh wanita kian melemah dari waktu ke waktu.
Masalah kesehatan yang bisa dialami lansia wanita
Dari banyak masalah kesehatan yang dapat terjadi pada kemlompok lansia, berikut adalah beberapa yang paling mengintai wanita lansia:
-
Osteoporosis
Osteoporosis adalah kondisi kepadatan tulang berkurang, karena tubuh yang tidak mampu lagi mengatur keseimbangan mineral dalam tulang. Akibat kondisi ini, tulang jadi keropos dan mudah patah.
Osteoporosis paling sering terjadi pada wanita lansia. Data bahkan menyebutkan bahwa hampir 75 persen dari penderitanya adalah kaum wanita.
Osteoporosis memberikan gejala umum berupa tulang yang retak dan mudah patah dan serta postur tubuh yang memendek. Bila hal tersebut dialami oleh wanita lansia, dokter akan memeriksa tingkat kepadatan tulang untuk memastikan ada atau tidaknya osteoporosis. Nantinya, penyakit ini akan ditangani dengan pemberian suplemen kalsium, terapi hormon, dan aktivitas fisik yang rutin guna mempertahankan kekuatan tulang.
-
Diabetes
Diabetes atau penyakit kencing manis adalah salah satu gangguan metabolik yang kerap dialami para lansia. Data di Indonesia menunjukkan bahwa diabetes lebih banyak dialami oleh kaum wanita dibandingkan pria.
Kondisi yang juga sering disebut dengan penyakit gula ini ditandai dengan naiknya kadar gula darah. Gejala klasik yang dialami penderita misalnya mudah merasa lapar dan haus, sering buang air kecil, dan penurunan berat badan yang drastis tanpa sebab yang jelas.
Pada lansia, diabetes biasanya akan menimbulkan komplikasi seperti penglihatan kabur, tangan dan kaki kesemutan atau terasa baal (mati rasa), dan gangguan ginjal.
-
Penyakit jantung
Salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia adalah penyakit jantung. Kondisi ini terbagi atas beberapa jenis, seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, gangguan irama jantung (aritmia), dan gagal jantung.
Secara umum, gejala penyakit jantung meliputi sesak napas, dada berdebar, nyeri dada di sebelah kiri yang menjalar hingga ke lengan, dan kehilangan kesadaran. Apabila sudah terjadi gagal jantung, penderitanya akan mengalami bengkak di kaki.
Penanganan penyakit jantung cukup kompleks dan bergantung pada jenis serta penyebabnya. Untuk itu, lansia yang memiliki penyakit ini harus kontrol secara rutin ke dokter.
-
Peradangan sendi
Usia tua identik dengan pengapuran dan peradangan sendi. Gangguan kesehatan dengan nama medis artritis ini paling sering terjadi pada wanita, terutama di atas usia 55 tahun.
Peradangan sendi atau lebih dikenal awal dengan sebutan reumatik ini ditandai dengan sendi yang terasa kaku, sulit digerakkan, tampak bengkak dan kemerahan. Umumnya, sendi yang terkena adalah sendi lutut dan jari-jari tangan.
Penanganan dari penyakit ini bergantung pada jenisnya. Jenis penanganan yang biasanya diterapkan adalah pemberian obat antiradang atau antinyeri, dan kompres di bagian sendi yang bengkak.
-
Kanker payudara
Kanker payudara adalah salah satu penyakit keganasan yang sering dialami wanita, selain kanker indung telur (ovarium) dan kanker leher rahim (serviks). Penyakit mematikan ini berkaitan dengan genetik. Dengan kata lain, seseorang yang lahir dari keluarga dengan kanker payudara berisiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi yang sama.
Gejala awal kanker payudara adalah benjolan di payudara yang keras dan semakin besar dari waktu ke waktu, nyeri, puting payudara tampak masuk ke dalam, serta adanya cairan menyerupai nanah maupun darah yang keluar dari puting.
Kondisi tubuhnya yang “unik” membuat wanita lansia rentan alami berbagai masalah kesehatan. Supaya terhindar dari kondisi tersebut, lansia pria maupun wanita dianjurkan untuk menjaga kondisi tubuh dengan disiplin menerapkan pola makan sehat, menghindari makanan siap saji yang tinggi gula dan garam, olahraga rutin, menjaga berat badan ideal, cukup tidur, serta cek kesehatan secara berkala. Dengan begitu, meski sudah lansia, tetapi hari-hari yang dijalani tak akan berlangsung sia-sia.
(NB/RN)