Belum lama ini, media sosial dihebohkan dengan di mana seorang nenek dan kakek ditemukan meninggal di Jonggol, Bogor. Kejadian ini ditemukan pada tanggal 16 Juli 2024. Pasangan lansia yang diketahui bernama HT(83 tahun) dan RT (73 tahun) ini diduga meninggal karena sakit.
Banyak warganet menyalahkan dan menyayangkan kenapa anak mereka tidak membawa kedua lansia tersebut ke panti jompo. Bagaimana psikolog menanggapi fenomena orang tua masuk panti jompo? Apakah menitipkan orang tua di panti jompo merupakan keputusan yang keliru?
Plus-Minus Orang Tua Tinggal di Panti Jompo
Menempatkan orang tua di panti jompo merupakan keputusan yang dilematis dan sangat subjektif. Meski begitu, Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog menilai orang tua masuk panti jompo tidak selamanya buruk. Karena terdapat risiko maupun manfaat panti jompo bagi orang yang sudah tua.
Artikel lainnya: Cara Tepat Menjaga Kesehatan Lansia
Risiko Tinggal di Panti Jompo
Bagi sebagian orang, menempatkan orangtua di panti jompo boleh jadi merupakan hal tidak etis. Orangtua juga bisa sangat kecewa dengan keputusan tersebut.
Pasalnya, mereka menilai anaknya tidak memberikan perawatan setimpal, sebagaimana orangtua mengasuh dan membesarkan anaknya dahulu.
Hal ini dapat membuat hubungan orangtua dan anak menjadi renggang. Tidak hanya itu, terdapat beberapa risiko dari keputusan menyerahkan orang tua ke panti jompo, berikut di antaranya:
1. Perawatannya buruk
Risiko pertama adalah adanya kemungkinan mereka memperoleh perawatan yang buruk. Pada dasarnya, hal ini terjadi karena lansia diserahkan kepada orang lain yang tidak dikenal sebelumnya. Kendati begitu, tidak semua perawat di panti jompo pasti memiliki pelayanan yang buruk, ya.
Tidak dapat dimungkiri, perawat dan lansia harus saling beradaptasi dengan perilaku dan kebiasaan masing-masing. Jika proses adaptasi berjalan baik, mungkin orang tua bisa tinggal nyaman di panti jompo.
Namun jika hal sebaliknya terjadi, tidak menutup kemungkinan orangtua akan memperoleh pelayanan yang buruk. Akibatnya, orang tua merasa tidak puas dan terkekang berada di panti jompo.
2. Penyesuaian ritme hidup
Setiap orang punya ritme hidup masing-masing, termasuk orang yang sudah tua. Ritme hidup meliputi jam tidur, serta waktu berkegiatan dan makan. Di panti jompo, umumnya jam makan dibuat sangat teratur. Boleh jadi tidak semua orang menyukai hal ini.
Pasalnya, beberapa orang yang sudah tua mungkin hanya makan jika sudah merasa lapar. Jika orang tua tidak dapat beradaptasi dengan ritme panti jompo, hal ini bisa membuat mereka tidak nyaman.
“Perasaan tidak nyaman juga dapat timbul karena mereka merasa tidak bebas dalam melakukan banyak aktivitas saat tinggal di panti jompo,” papar psikolog Ikhsan.
Artikel lainnya: Temani Cucu Bermain Beri Manfaat Sehat untuk Lansia
3. Biayanya mahal
Psikolog Ikhsan menambahkan, menitipkan orang tua ke panti jompo membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Terlebih, jika ingin mendapatkan fasilitas yang lebih baik.
Berdasarkan Families Choice Homecare, panti jompo dengan fasilitas lengkap dan perawat profesional yang terlatih memiliki biaya yang sangat mahal. Diperkirakan sekitar ratusan juta rupiah per tahun.
4. Penyalahgunaan dan pengabaian
Penyalahgunaan dan pengabaian adalah salah satu risiko tinggal di panti jompo, meskipun tergolong jarang terjadi. Risiko ini dapat muncul karena beberapa faktor, seperti Kurangnya Pengawasan.
Panti jompo dengan staf yang kurang atau kurang terlatih mungkin tidak dapat memberikan pengawasan yang memadai kepada semua penghuninya. Hal ini dapat membuat lansia rentan terhadap penyalahgunaan atau pengabaian.
Manfaat Orang Tua Tinggal di Panti Jompo
Di luar risiko di atas, terdapat beberapa manfaat panti jompo bagi orang tua. Berikut di antaranya:
1. Ada yang merawat
Beberapa orang mungkin terlalu sibuk dengan pekerjaan dan rutinitas berkeluarga, hingga tidak dapat menemani dan merawat orang tua dalam waktu yang lama.
Sementara orang usia lanjut, rentan mengalami berbagai masalah kesehatan seperti penyakit jantung, stroke, hingga masalah otak. Jenis penyakit ini membutuhkan perhatian dan perawatan khusus.
Artikel lainnya: Waspada Gangguan Psikologis pada Lansia, Apa Saja?
Sayangnya, tidak sedikit orangtua yang sungkan meminta tolong anaknya terkait kondisi kesehatan mereka. Mereka khawatir akan membebani sang anak.
Fungsi panti jompo dapat memungkinkan orang tua memperoleh pelayanan dan perawatan kesehatan yang mereka butuhkan. Terlebih, beberapa panti jompo memiliki perawat dan dokter yang dapat memberikan pelayanan 24 jam.
Bahkan, perawat di panti jompo dapat membantu lansia yang kesulitan berpakaian dan mandi sendiri. “Bentuk perhatian yang diberikan layanan di panti jompo biasanya juga sudah memenuhi kebutuhan dari orangtua seperti makanan yang tepat untuk lansia, aktivitas fisik, dan kegiatan lainnya,” jelas Ikhsan.
2. Terhindar dari rasa bosan
Tidak sedikit orang tua yang merasa bosan dan kesepian di hari senjanya. Perasaan ini dapat mendorong mereka melakukan aktivitas yang merugikan, seperti tindak kriminal, menyakiti diri sendiri, bahkan bunuh diri.
Manfaat panti jompo dapat membantu orangtua terhindar dari rasa bosan dan kesepian. “Karena di panti jompo, orang tua dapat berinteraksi satu sama lain dengan sesama lansia.
Hal ini dapat menjadi bentuk penguat satu sama lain dan dapat mengurangi rasa kesepian,” papar Ikhsan. Sehingga dapat meminimalkan risiko buruk yang ditimbulkan akibat perasaan terisolasi.
Artikel lainnya: Kenali Tanda Kondisi Lansia Drop seperti Dialami Ibunda SBY
3. Lebih aktif
Manfaat orang tua masuk panti jompo selanjutnya adalah dapat membantu mendukung kesehatan fisik mereka.
“Karena di panti jompo, orang tua dapat mengikuti banyak kegiatan yang baik sesuai dengan usia lansia. Kegiatan tersebut tentu biasanya teratur dilakukan sehingga dapat menyehatkan untuk lansia,” terang Ikhsan.
Aktivitas fisik sendiri mungkin cenderung malas dilakukan orang tua ketika mereka sendiri dan merasa terabaikan.
4. Ketenangan pikiran bagi keluarga
Mengetahui bahwa orang tua atau anggota keluarga tercinta dirawat dengan baik di panti jompo dapat memberikan ketenangan pikiran bagi keluarga. Hal ini memungkinkan keluarga untuk fokus pada kehidupan mereka sendiri tanpa rasa khawatir yang berlebihan.
Itu dia risiko dan manfaat orang tua masuk panti jompo. Memasukkan orang tua ke panti jompo merupakan keputusan yang dilematis. Oleh karena itu pertimbangkan aspek positif maupun negatifnya, sebelum membuat keputusan tersebut.
Jika ingin bertanya lebih lanjut seputar info kesehatan mental lainnya, konsultasi dengan psikolog atau booking psikolog secara online.
Selain itu, bisa juga booking layanan pemeriksaan kesehatan dengan psikolog atau psikiater lewat aplikasi KlikDokter. KlikDokter, solusi untuk #JagaSehatmu dan mentalmu!