Bagi orang yang sudah lanjut usia (lansia), salah satu penyakit yang rentan menyerang adalah Alzheimer. Ini adalah kumpulan gejala akibat kematian sel-sel di saraf otak secara bersamaan. Alzheimer benar-benar menganggu sebagian besar fungsi otak penderitanya, sehingga menyebabkan mudah lupa alias pikun. Lalu, bisakah olahraga menjauhkan lansia dari Alzheimer?
Nama Alzheimer sendiri berasal dari dr. Alois Alzheimer. Dokter asal Jerman tersebut pertama kali menemukan penyakit Alzheimer pada 1906. Penelitiannya mendapatkan hasil bahwa penderita Alzheimer memiliki otak yang mengerut, dan dipenuhi sedimen protein.
Terdapat beberapa keadaan yang meningkatkan terjadinya risiko Alzheimer, yaitu:
- Mengalami cedera kepala berat
- Memasuki usia senja
- Menopause pada wanita
- Diabetes mellitus
- Penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak terkendali.
Artikel Lainnya: Mitos Alzheimer yang Menyesatkan dan Tak Perlu Dipercaya
Cegah Alzheimer dengan olahraga
Salah satu cara yang terbukti dapat menurunkan risiko Alzheimer adalah olahraga. Sebuah studi mendapatkan hasil bahwa orang yang aktif bergerak memiliki risiko 35 persen lebih rendah untuk mengalami penurunan kognitif. Di samping itu, dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Neurology juga dinyatakan bahwa orang yang lebih bugar memiliki kemampuan otak yang lebih kuat setelah 25 tahun kemudian.
Lantas, olahraga apa saja benar-benar bisa memperkecil risiko Alzheimer?
1. Renang
Bagi mereka yang lanjut usia, berenang adalah cara yang baik untuk bersenang-senang sambil mengurangi kekakuan pada sendi. Olahraga air ini juga dapat membantu meningkatkan daya tahan kardiovaskular, kekuatan otot, dan menekan risiko Alzheimer.
2. Bersepeda
Bersepeda merupakan jenis olahraga yang mudah, karena tidak memberikan beban berlebih pada sendi. Olahraga ini pun terbukti bisa mengusir stres, memperkuat otot, meningkatkan keseimbangan tubuh dan denyut jantung, serta membantu memelihara kesehatan mental. Kesemua manfaat tersebut dapat memperkecil risiko terjadinya penyakit Alzheimer.
3. Tenis atau badminton
Olahraga lapangan seperti tenis atau badminton bisa membantu mengasah koordinasi tangan dan mata. Keseimbangan Anda juga meningkat karena Anda terus bergerak di lapangan.
Tenis atau badminton yang dilakukan dengan cara tepat, secara rutin dan teratur, terbukti dapat mencegah terjadinya Alzheimer di hari tua.
4. Golf
Golf merupakan olahraga yang dinikmati oleh semua usia, dan banyak pemain menemukan keterampilan mereka meningkat saat usia semakin tua.
Tindakan mengayunkan tongkat saat memukul bola golf membuat persendian Anda bekerja melalui berbagai gerakan. Sementara itu, berjalan dari lubang ke lubang di lapangan akan meningkatkan kesehatan kardiovaskular Anda. Sedangkan, fokus pada setiap pukulan akan membuat otak Anda lebih terasah sehingga risiko Alzheimer menjadi lebih kecil.
Artikel Lainnya: Manfaat Terapi Cahaya untuk Penyakit Alzheimer
5. Berjalan kaki
Berjalan kaki adalah jenis olahraga yang sangat mudah, lagi murah. Aktivitas sederhana ini terbukti mampu meningkatkan kesehatan kardiovaskular dan persendian. Tak sekadar itu, berjalan juga membuat tubuh lebih aktif sehingga mampu menangkal penyakit Alzheimer di kemudian hari.
6. Tai chi
Tai Chi merupakan seni bela diri yang berfokus pada gerakan lembut, dan dirancang untuk meningkatkan kesehatan mental serta suasana hati secara keseluruhan. Dengan tai chi, Anda harus berfokus pada setiap gerakan. Hal ini membantu otak Anda untuk terus aktif. Untuk menjaga kemampuan otak dan kebugaran tubuhnya, pendiri e-commerce Alibaba, Jack Ma, juga rutin melakukan tai chi.
7. Boling
Gerakan melempar bola boling yang berat bisa membantu Anda menjaga keseimbangan. Aktivitas sehat nan menyenangkan ini juga dapat meningkatkan koordinasi di otak, yang pada akhirnya menurunkan risiko pikun di hari nanti.
8. Bridge
Bridge adalah permainan strategi yang menggunakan kartu. Sebuah studi pada 2014 yang diumumkan oleh University of Wisconsin-Madison menemukan bahwa bermain kartu dapat membantu orang yang lebih tua mempertahankan ketajaman insting mereka.
Para peneliti juga menemukan, frekuensi memainkan kartu dikaitkan dengan volume otak yang lebih besar di beberapa daerah. Mereka yang bermain kartu lebih sering diketahui mendapat skor yang lebih tinggi pada tes kognitif.
Anda tentu masih ingat dengan pengusaha rokok asal Kudus, Bambang Hartono yang juga atlet bridge peraih medali perunggu dalam Asian Games 2018 lalu. Pria 78 tahun tersebut masih terlihat sigap bertindak dan berpikir karena bridge yang ditekuninya sejak kecil.
Nah, mana olahraga yang jadi favorit Anda? Tidak ada salahnya merayakan Bulan Alzheimer Sedunia di bulan September, sekaligus menyambut Hari Olahraga Nasional 9 September, dengan mulai rutin berolahraga. Jangan lupa untuk melakukannya secara rutin dan teratur. Di samping itu, kombinasikan pula olahraga favorit Anda dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, cukup tidur, hindari stres, serta jauhi rokok maupun alkohol. Dengan demikian, risiko Alzheimer bisa benar-benar ditekan atau bahkan hilang sama sekali.
[NB/ RVS]