Demi menjaga kebugaran tubuh, lansia tetap wajib melakukan aktivitas fisik. Karena, usia yang semakin bertambah membuat fungsi organ tubuh semakin menurun. Hidup yang “terlalu” santai bisa membuat risiko penyakit semakin meningkat.
Selain menjaga fungsi organ, aktivitas fisik untuk lansia juga bermanfaat untuk memelihara kesehatan mental dan menjauhkan stres.
Biasanya, keterbatasan kegiatan bagi lansia kerap membuat bosan, bahkan cenderung merasa tidak berguna. Maka dari itu, manfaat aktivitas fisik lansia tidak hanya terbatas pada kesehatan fisik namun juga psikisnya.
Jangan khawatir, aktivitas fisik yang dilakukan lansia tidak perlu terlalu berat. Berikut beberapa pilihannya!
1. Senam
Aerobik, yoga, dan pilates dapat membantu menjaga ketahanan tubuh. Di samping itu, aktivitas sehat ini juga dapat menjadi media bersosialisasi antar lansia. Ini karena dapat dilakukan secara beregu atau berkelompok.
Bila tidak berkelompok, lansia dapat melakukan senam mandiri ditemani keluarga dekat (misalnya anak atau cucu) agar lebih menyenangkan. Awali dengan gerakan sederhana lalu tingkatkan perlahan sesuai kemampuan.
Artikel Lainnya: Kiat Tepat Menjaga dan Merawat Lansia
2. Berenang
Aktivitas yang satu ini terbukti efektif sebagai bentuk latihan ketahanan fisik dan pernapasan, karena memiliki risiko cedera yang paling kecil.
Tak hanya itu, berenang juga dapat membantu lansia yang memiliki masalah dengan lutut alias osteoarthritis.
Meski terbilang aman, lansia tetap memiliki risiko saat berenang seperti kram atau bahkan tenggelam. Untuk itu, sebaiknya tetap ditemani oleh caregiver atau keluarga saat berenang.
3. Berjalan Kaki
Jalan kaki sangat baik untuk dilakukan secara rutin, paling tidak sebanyak 3-4 kali dalam seminggu.
Berjalan kaki dapat menjaga kesehatan otot, tulang, jantung, dan paru-paru, sehingga membuat lansia mampu bergerak lebih aktif.
Agar tidak bosan, berjalan kaki sebaiknya dilakukan di pantai, taman kota, atau sekadar mengelilingi pusat perbelanjaan.
Artikel Lainnya: Kiat Perawatan Stroke pada Lansia
4. Line Dance
Selain menyenangkan, belajar line dance seperti dansa Poco-poco atau Maumere bagi lansia juga menyehatkan.
Diiringi musik kesukaan, tak hanya fisik yang terjaga dengan melakukan line dance, namun juga fungsi kognitif.
Line dance menuntut kerja fungsi kognitif untuk koordinasi gerak tubuh dan menghafal rangkaian gerakan. Dengan begini, fungsi kognitif lansia akan terasah tanpa disadari.
5. Tai Chi
Tai chi adalah seni gerak yang berasal dari Tiongkok kuno. Seni gerak ini berfokus pada keseimbangan, kestabilan, dan fleksibilitas tubuh sehingga cocok untuk lansia. Gerakannya pun lambat, jadi tidak banyak membebani otot dan sendi.
Untuk memulai tai chi, ada berbagai video petunjuk yang tersedia di internet. Lansia juga bisa mengikuti sesi tai chi berkelompok agar lebih cepat beradaptasi dan menyenangkan karena bertemu banyak kawan.
Artikel Lainnya: Inilah 9 Gejala Awal Alzheimer pada Lansia
6. Aktivitas Rumahan
Selama masa pandemi, beraktivitas di luar rumah mungkin menjadi lebih sulit. Nah, beternak, berkebun, mengepel, dan menyapu merupakan jenis-jenis aktivitas fisik yang paling mudah dilakukan.
Meski terkesan santai, nyatanya aktivitas rumahan tersebut sangat baik untuk menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Namun, tetap perhatikan beban pekerjaan rumah yang dipilih sebagai bentuk aktivitas fisik lansia.
Hindari pekerjaan rumah yang banyak melibatkan angkat barang cukup berat, membungkuk, atau pekerjaan dengan risiko jatuh seperti naik-turun tangga.
Bila ada keraguan dalam memilih jenis aktivitas fisik yang sesuai untuk lansia, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter.
Aktivitas fisik yang dilakukan rutin, teratur, dan sesuai petunjuk dokter sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan! Konsultasi ke dokter bisa lebih mudah dan cepat pakai LiveChat dari Klikdokter.
(FR/AYU)