Selain dari makanan, orang yang berusia 50 tahun ke atas (usia emas) bisa memenuhi kebutuhan nutrisinya lewat suplemen. Tujuannya beragam, seperti menjaga kesehatan lansia, memperlambat penuaan, atau mencegah kekurangan gizi.
Namun, apakah lansia benar-benar membutuhkan suplemen? Lantas, mana vitamin untuk lansia yang paling direkomendasikan? Yuk, cari tahu jawabannya pada ulasan berikut!
Apakah Lansia Perlu Vitamin Tambahan?
Sebelum memilih berbagai suplemen untuk lansia, penting untuk terlebih dahulu mencukupi kebutuhan nutrisi lewat makanan. Sumber vitamin dan mineral tersebut dapat diperoleh dari makanan, mulai dari buah, sayur, kacang-kacangan, telur, daging, ikan, dan biji-bijian.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui jenis makanan apa saja yang seharusnya disajikan untuk lansia setiap harinya. Namun tentunya, ada beberapa kondisi yang membuat lansia membutuhkan tambahan suplemen vitamin untuk dikonsumsi, terutama bila memiliki kondisi berikut:
1. Sakit
Lansia yang sedang sakit, apalagi sampai dirawat di rumah sakit membutuhkan asupan nutrisi dalam jumlah yang cukup untuk membantu mempercepat penyembuhan penyakitnya.
Hampir semua lansia yang sedang sakit mengalami penurunan nafsu makan sehingga dikhawatirkan pemenuhan kebutuhan nutrisi tidak dapat dicukupi hanya dengan makanan saja. Nah, di sinilah multivitamin untuk orang tua diperlukan.
2. Nafsu makan turun
Orang tua yang mengalami penurunan nafsu makan memerlukan vitamin tambahan agar gizi mereka tercukupi. Berikut beberapa kondisi yang bisa menyebabkan penurunan nafsu makanan pada lansia:
- Sulit makan karena masalah gigi tidak lengkap atau sariawan
- Masalah pencernaan, seperti mual, muntah, diare
Artikel lainnya: Lansia, Batasi Makanan dan Minuman Ini untuk Pencernaan Sehat
Jenis Suplemen yang Dibutuhkan
Lansia tidak memerlukan suplemen jika vitamin dan mineral bisa tercukupi melalui makanan. Akan tetapi, bila tidak bisa dipenuhi, ada beberapa jenis suplemen vitamin dan mineral untuk lansia yang direkomendasikan, yaitu:
1. Vitamin C
Tidak hanya di masa muda, lansia pun tetap membutuhkan vitamin C. Vitamin ini merupakan antioksidan yang dapat menguatkan sistem imun.
Umumnya, sistem kekebalan tubuh lansia akan melemah. Oleh karenanya, asupan vitamin C perlu dipenuhi agar imunitas tubuh tetap stabil dan lansia tidak gampang jatuh sakit.
Vitamin C bisa didapat dari beragam jenis sayur dan buah, misalnya brokoli, mangga, jambu biji, jeruk, dan stroberi. Selain makanan, pemenuhan asupan vitamin C juga untuk lansia juga bisa dengan suplemen.
2. Omega-3
Omega-3 merupakan asam lemak esensial yang sangat penting bagi tubuh. Karena tubuh tidak dapat memproduksinya sendiri, lansia harus mendapatkannya dari makanan ataupun suplemen. Sumber omega-3 alami didapat dari salmon, tuna, sarden, dan makarel setidaknya 2 porsi per minggu.
Makanan dan suplemen untuk lansia yang mengandung omega-3 bermanfaat tidak hanya untuk menurunkan kolesterol, mengencerkan darah, dan menjaga kesehatan jantung, tetapi juga untuk kesehatan mata dan otak.
3. Vitamin B12
Vitamin B12 merupakan jenis vitamin yang baik untuk lansia dengan mekanisme yang cukup kompleks. Agar bisa diserap dengan baik oleh usus, vitamin B12 perlu diikat dulu oleh suatu zat yang dikeluarkan oleh lambung.
Pada lansia yang mengalami gangguan pencernaan (khususnya pada lambung dan usus), penyerapan vitamin B12 dapat terganggu. Akibatnya, tubuh kekurangan vitamin B12 dan menyebabkan anemia, kesemutan, gangguan saraf, serta menyebabkan iritasi pada lidah.
Salah satu sumber vitamin B12 terbaik adalah dari daging. Jika lansia masih mampu mengunyah daging dengan baik dan tak memiliki gangguan pencernaan, maka suplemen vitamin B12 untuk lansia tak dibutuhkan.
Namun jika konsumsi suplemen B12 dirasa perlu, konsultasikan dulu mengenai dosis dan cara pemberiannya (dengan tablet atau suntikan) pada dokter agar dapat memberikan manfaat optimal.
Artikel lainnya: Penyakit pada Lansia yang Umum Terjadi, Berbahayakah?
4. Vitamin B6
Beberapa studi menemukan bahwa kadar vitamin B6 yang cukup di dalam tubuh dapat membantu mempertahankan memori pada lansia. Dengan vitamin B6 yang cukup, maka diharapkan dapat membantu agar lansia tidak cepat pikun.
Tentunya, perlu dibarengi dengan melakukan berbagai aktivitas yang dapat melatih otak. Selain melalui suplemen, vitamin B6 alami dapat diperoleh dari makanan seperti hati, salmon, tuna, makarel, dan sarden.
5. Asam Folat
Asam folat dikenal juga dengan vitamin B9. Tidak hanya dibutuhkan saat program hamil, asam folat juga diperlukan oleh lansia. Alasannya, karena asam folat bekerja sama dengan vitamin B6 dan B12 untuk mengontrol tingginya kadar homosistein dalam darah.
Pasalnya, kadar homosistein yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah (penyakit kardiovaskular). Selain dari sayuran hijau, jeruk, stroberi, atau kacang polong, asupan asam folat (vitamin B9) untuk lansia bisa didapat dari suplemen.
6. Antioksidan (Lutein)
Selain karena faktor usia, kerusakan yang memicu penuaan pada fungsi organ juga disebabkan oleh paparan radikal bebas. Kamu bisa terpapar radikal bebas dari rokok, radiasi ultraviolet dari sinar matahari, polusi udara, termasuk asap kendaraan.
Untuk melawan radikal bebas, tubuh membutuhkan antioksidan. Kamu bisa mendapatkan antioksidan dari beragam buah dan sayur.
Selain itu, tambahan suplemen juga boleh bila dibutuhkan. Di pasaran, ada beragam antioksidan yang diunggulkan pada suplemen tertentu. Salah satu contoh antioksidan yang populer untuk lansia, yakni lutein untuk menjaga kesehatan mata.
7. Vitamin D
Vitamin D bermanfaat untuk menjaga kepadatan tulang, menjaga massa otot, dan mempertahankan imunitas tubuh. Secara alami, vitamin D didapatkan melalui makanan dan paparan sinar matahari di pagi hari (berkisar antara pukul 7 hingga 8 pagi) selama 10-15 menit.
Lansia juga bisa mencukupi kebutuhan vitamin D melalui makanan, seperti susu dan yoghurt. Pada lansia yang mobilitasnya sedikit, kesempatan terpapar sinar matahari menjadi berkurang.
Akibatnya, mereka dapat kekurangan vitamin D. Nah, salah satu solusi untuk mencukupi kebutuhan vitamin untuk lansia adalah dengan mengonsumsi suplemen vitamin D.
Suplemen ini baik untuk lansia, tetapi harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui dosis yang tepat. Sebab, residu dari vitamin D tak bisa dikeluarkan melalui air seni, melainkan terakumulasi dalam tubuh. Umumnya, dosis yang dianjurkan adalah 10 mikrogram tiap harinya.
8. Kalsium
Sumber kalsium terbaik ada pada susu, keju, yoghurt, sayuran hijau, kacang, dan ikan. Zat gizi ini berperan dalam banyak hal, meliputi:
- Menjaga tulang serta gigi agar tetap sehat dan kuat
- Membantu kontraksi otot jantung
- Membantu dalam pembekuan darah
Kekurangan kalsium pada kaum lansia menyebabkan osteoporosis pada lansia. Namun, suplemen kalsium untuk lansia ini diperlukan hanya bila asupan kalsium dari makanan tak dapat dipenuhi.
Jadi, konsultasikan dulu dengan dokter jika ingin mengonsumsi kalsium dalam bentuk suplemen. Sebab pada sebagian orang, asupan suplemen kalsium bisa menyebabkan diare.
Artikel lainnya: Lansia Bersikap seperti Anak Kecil, Faktor Medis atau Psikologis?
9. Magnesium
Selain kalsium dan vitamin D, magnesium juga tak kalah penting untuk membantu menjaga kesehatan tulang dan gigi yang tentunya dapat semakin rapuh pada usia lanjut.
Magnesium juga dapat membantu menstabilkan kadar gula darah. Hal ini penting bagi lansia yang sering kali mengalami kenaikan kadar gula darah, terutama bagi lansia penyandang diabetes. Suplemen dengan kandungan magnesium merupakan salah satu vitamin yang baik untuk orang tua.
Selain dalam bentuk suplemen, magnesium bisa didapat dari makanan seperti kacang dan sayuran berdaun hijau. Pada umumnya, multivitamin yang bagus untuk lansia sudah mengandung semua vitamin dan mineral yang disebutkan di atas.
Salah satu pilihannya adalah Enervon Gold 50+ untuk pemenuhan multivitamin di usia emas. Enervon Gold 50+ mengandung vitamin C, asam folat, asam lemak omega 3, lutein, dan vitamin B kompleks.
Semua nutrisi ini memberi kebaikan pada tubuh, seperti menjaga kesehatan mata karena adanya antioksidan lutein. Potensinya ini penting untuk didapat, mengingat kesehatan mata dan tubuh secara menyeluruh mengalami penurunan di usia emas.
Di samping itu, Enervon Gold 50+ dikemas dalam soft capsule, yang mudah ditelan serta diserap lebih baik oleh tubuh.
Namun sekali lagi, perlu diingat untuk tidak hanya bergantung pada suplemen semata. Lansia tetap harus melakukan pola hidup sehat, mulai dari menjaga pola makan yang baik, tetap beraktivitas fisik setidaknya 30 menit setiap hari, tidur cukup, menghindari rokok dan minum alkohol berlebihan, serta mengelola stres.
Ingin dapat informasi seputar kesehatan lansia lebih banyak? Yuk, download aplikasi KlikDokter sekarang juga untuk bantu #JagaSehatmu! Kamu juga bisa menggunakan layanan Tanya Dokter dan buat janji dokter dengan layanan temu dokter untuk konsultasi yang lebih praktis.
Kamu bisa mendapatkan pemeriksaan kesehatan di fasilitas kesehatan terdekat, dengan cara booking di layanan medis & lab di KlikDokter! Kamu juga bisa menggunakan juga KALStore untuk beli suplemen dan vitamin untuk menjaga kesehatanmu.
- Age UK. Diakses 2024. Vitamin for Older People. https://www.ageuk.org.uk/information-advice/health-wellbeing/healthy-eating/vitamins-for-older-people/
- National Institute on Aging. Diakses 2024. Vitamins and Minerals for Older Adults. https://www.nia.nih.gov/health/vitamins-and-supplements/vitamins-and-minerals-older-adults
- Cleveland Clinic. Diakses 2024. Vitamin B12 Deficiency. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22831-vitamin-b12-d
- eficiency
- The National Resource Center on Nutrition Aging. Diakses 2024. Nutrition Needs for Older Adults: Vitamin B-6. https://acl.gov/sites/default/files/nutrition/Nutrition-Needs_Vitamin-B6_FINAL-2.18_508.pdf
- Akhgarjand, C., Ebrahimi Mousavi, S., Kalantar, Z., Bagheri, A., Imani, H., Rezvani, H., Ghorbi, M. D., & Vahabi, Z. (2022a). Does folic acid supplementation have a positive effect on improving memory? A systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials. Frontiers in Aging Neuroscience, 14. https://doi.org/10.3389/fnagi.2022.966933
- Mayo Clinic. Diakses 2024. Folate (folic acid). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements-folate/art-20364625
- Rusu, M. E., Fizeșan, I., Vlase, L., & Popa, D. S. (2022). Antioxidants in Age-Related Diseases and Anti-Aging Strategies. Antioxidants (Basel, Switzerland), 11(10), 1868. https://doi.org/10.3390/antiox11101868