Proses penuaan sering kali ditandai dengan menurunnya fungsi berbagai organ tubuh, salah satunya adalah fungsi pendengaran. Sekitar 30-35% orang berusia antara 65-75 tahun akan mengalami gangguan pendengaran secara perlahan.
Kondisi ini membuat orang-orang di sekitar lansia perlu berbicara lebih lantang dan keras. Namun bukan berarti semakin keras suara yang diucapkan akan terdengar lebih baik bagi lansia, karena ternyata suara yang terlalu keras pun akan terdengar menyakitkan di telinga mereka.
Yuk, pahami penyebab gangguan pendengaran pada lansia sekaligus tips pencegahannya berikut ini!
Mengapa Lansia Rentan Mengalami Penurunan Pendengaran?
Dalam dunia medis, gangguan pendengaran terkait menuanya usia dikenal dengan sebutan presbikusis. Kondisi ini terjadi karena banyak faktor.
Menurut dr. Dyah Novita Anggraini, perubahan pendengaran pada lansia bisa terjadi karena gangguan pada struktur organ di telinganya.
“Contohnya, struktur telinga dalam, perubahan peredaran darah ke telinga, gangguan saraf pada sistem pendengaran, dan kerusakan pada rambut getar di telinga yang berperan untuk menghantarkan suara”, papar dr. Dyah lebih lanjut.
Kondisi yang umum pada orang tua, seperti hipertensi atau diabetes, juga dapat menjadi penyebab pendengaran berkurang pada lansia. Di samping itu, penggunaan obat kemoterapi juga bisa menjadi racun yang merusak sel-sel rambut sensorik di telinga.
Pendengaran yang berkurang pada lansia bisa semakin parah kondisinya, bila mereka terus terpapar kebisingan dalam jangka panjang. Tanpa perawatan yang tepat, presbikusis akan menjadi penghalang utama bagi lansia untuk berkomunikasi dengan sekitarnya.
Lambat laun, gangguan tersebut bisa memicu masalah sosial dan depresi yang dapat menurunkan kualitas hidup lansia di hari tua.
Artikel Lainnya: Mengenal Bagian-Bagian Telinga dan Fungsinya
Tips Mencegah Gangguan Pendengaran pada Lansia
Tidak ada cara yang 100% ampuh untuk mencegah penyakit pendengaran pada lansia. Meski begitu, ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk melindungi kesehatan telinga, seperti:
1. Hindari Paparan Bising
Sebisa mungkin lansia perlu mengurangi paparan suara keras. Cara mudahnya adalah dengan menggunakan penyumbat telinga atau menjauh area sumber suara yang menimbulkan kebisingan.
2. Cek ke THT
Selain itu, dr. Dyah juga menganjurkan lansia untuk rutin periksa telinga ke dokter spesialis THT. Langkah ini dilakukan tidak hanya dilakukan oleh lansia dengan gangguan pendengaran saja, lansia yang sehat pun perlu menerapkannya.
3. Berhenti Merokok
Agar tindakan pencegahan lebih maksimal, lansia juga perlu berhenti merokok. Telinga bagian dalam memerlukan suplai oksigen kaya darah untuk berfungsi optimal. Nah, merokok dapat menyebabkan kerusakan pada sel halus di dalam koklea.
Nikotin dan asap rokok juga dapat mengganggu neurotransmitter di saraf pendengaran dan mengiritasi lapisan telinga tengah.
4. Kurangi Asupan Gula dan Garam
Terakhir, dr. Dyah menyarankan lansia untuk mengurangi asupan gula. Begitu juga dengan garam. Alasannya, konsumsi makanan tinggi gula dan garam bisa meningkatkan risiko diabetes dan hipertensi yang pada akhirnya bisa mengganggu kesehatan telinga.
Artikel Lainnya: Penyakit pada Lansia yang Umum Terjadi, Berbahayakah?
Jika kamu memiliki banyak pertanyaan seputar kesehatan lansia, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter.
Kamu juga bisa melakukan konsultasi daring dengan dokter spesialis lewat fitur Tanya Dokter dan Temu Dokter di aplikasi KlikDokter. Mulai #JagaSehatmu dari sekarang agar hari tuamu juga berkualitas!
(APR/NM)
- National of Deafness and Other Communication Disorders. Diakses 2023. Age-Related Hearing Loss.
- Cedars Sinai. Diakes 2023. Age-Related Hearing Loss (Presbycusis)