Kesehatan Lansia

Ini Dia 3 Risiko Operasi Plastik pada Lansia!

dr. Dyan Mega Inderawati, 04 Okt 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Tahukah Anda bahwa operasi plastik pada lansia bisa menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan? Ini 3 di antaranya.

Ini Dia 3 Risiko Operasi Plastik pada Lansia!

Bagi orang yang menginginkan penampilan sempurna dalam waktu singkat, operasi plastik dapat menjadi salah satu solusi yang menjanjikan. Meski perlu merogoh kocek agak dalam, tindakan yang satu ini sering dilakukan oleh semua golongan. Ya, tak hanya anak muda, tapi juga mereka yang sudah lansia.

Sebuah survei yang dilakukan American Society for Aesthetic Plastic Surgery's (ASAPS) menyatakan bahwa 77 persen orang berusia di atas 65 tahun ternyata tertarik pada tindakan bedah plastik untuk meremajakan kembali tampilan fisiknya. Jenis bedah plastik yang cukup banyak dipilih adalah face lifts dan sedot lemak.

Bedah plastik pada lansia

Walau terbilang aman dan hasilnya menjanjikan bila dilakukan oleh dokter ahli, risiko operasi bedah plastik pada golongan usia lanjut masih tetap ada. Pasalnya, proses regenerasi kulit pada lansia tak lagi berlangsung secara optimal.

Oleh karena itu, lansia yang melakukan operasi bedah plastik memiliki kemungkinan yang tinggi untuk mengalami efek samping berikut ini:

Proses pemulihan kulit berlangsung lebih lama

Setiap sel tubuh memiliki kemampuan regenerasi, menggantikan sel yang rusak dengan sel baru yang lebih muda dan sehat. Namun, kemampuan tersebut akan mengalami penurunan seiring pertambahan usia.

Contohnya, proses penyembuhan luka. Pada orang muda yang kemampuan regenerasi kulitnya masih sempurna, proses tersebut mungkin hanya memakan waktu beberapa hari saja. Sedangkan pada lansia, proses itu bisa berlangsung hingga berminggu-minggu lamanya.

Jadi, bila lansia melakukan operasi plastik, bengkak, kemerahan atau kebiruan di sekitar area operasi akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat pulih seperti sedia kala. Apalagi jika memang ada penyakit seperti misalnya diabetes atau hipertensi, yang membuat proses penyembuhan luka berlangsung jauh lebih lama dari yang seharusnya.

Risiko infeksi lebih besar

Tidak hanya regenerasi kulit, kekebalan tubuh juga akan semakin menurun ketika menginjak lanjut usia. Hal ini memudahkan kuman penyebab penyakit untuk menimbulkan infeksi.

Pada sebuah penelitian yang dipublikasi di Aestetic Surgery Journal, infeksi merupakan salah satu dari dua kemungkinan komplikasi yang paling sering terjadi apabila operasi plastik dilakukan pada golongan lanjut usia.

Adapun tanda yang paling mudah terlihat pada luka operasi yang mengalami infeksi, di antaranya:

  • Luka semakin terasa nyeri
  • Bengkak di kulit sekitar area bekas operasi
  • Luka tidak kunjung sembuh
  • Keluar nanah dari luka
  • Demam

Bila sudah infkesi, luka tersebut butuh dirawat lebih intensif dan memerlukan waktu lebih lama lagi untuk sembuh seperti semula.

Hematoma pada bekas luka operasi

Penelitian menyebutkan bahwa operasi plastik pada lansia bisa menimbulkan komplikasi yang disebut dengan hematoma. Ini adalah gumpalan darah yang terjadi di bawah kulit.

Hematoma terbentuk akibat adanya perlukaan pada pembuluh darah. Akibatnya, darah dapat keluar dari pembuluh darah dan menumpuk pada jaringan sekitarnya. Pada area hematoma akan terlihat kebiruan dan bengkak, baik nyeri maupun tidak.

Bedah plastik memang memberikan hasil yang menjanjikan dalam waktu singkat. Hal ini sebanding dengan efek samping yang mungkin saja terjadi, apalagi bila dilakukan oleh mereka yang sudah lansia.

Atas alasan itu, bagi siapa pun yang ingin melakukan operasi plastik, berkonsultasilah terlebih dahulu pada dokter yang ahli mengenai prosedur yang tepat dan efek samping yang mungkin saja terjadi. Jangan hanya karena ingin penampilan sempurna dalam waktu singkat, lantas Anda lupa akan segala kemungkinan buruk di balik tindakan tersebut.

 [NB/ RVS]

Luka
Bedah Plastik
Operasi Plastik
Lansia
Hematoma