Seiring bertambahnya usia, bentuk dan fungsi dari organ tubuh akan menurun dengan sendirinya, tak terkecuali pada kaki. Pasalnya, ketika memasuki masa lansia, pergantian sel dan produksi kolagen mulai melambat.
Apalagi, bisa dibilang kaki merupakan anggota tubuh yang selalu setia menemani Anda ke berbagai tempat, sehingga wajar bila kaki mengalami gangguan karena sudah sangat lama digerakkan. Dan apabila Anda sebelumnya telah memiliki penyakit tertentu, melemahnya fungsi kaki pun akan semakin signifikan.
Dilansir dari Very Well Health, ada beberapa gangguan pada kaki dan pergelangan kaki yang berhubungan dengan penuaan, antara lain kulit kaki mengering, keratosis seboroik, flat feet (kaki datar), shortened achilles tendon (pemendekan achilles tendon), perubahan kuku jari kaki, hammertoe, arthritis, serta masalah sirkulasi. Untuk lebih jelasnya, simaklah pemaparannya berikut ini.
1. Kulit kaki mengering
Memasuki usia senja, kulit kaki akan jauh lebih kering dari sebelumnya, terutama pada bagian telapak kaki. Adanya penipisan kolagen secara bertahap pun semakin parah dengan perawatan kaki yang tidak secara konsisten dilakukan. Akibatnya, terjadilah tumit pecah-pecah dan kapalan.
Nah, jika tidak ditangani dengan baik, kulit yang pecah di sekitar tumit dapat terasa sakit ketika dibawa berjalan atau bahkan berdiri. Oleh sebab itu, sangat disarankan untuk mengaplikasikan pelembap secara rutin demi mencegah tumit pecah-pecah dan infeksi.
Pasalnya, jika keretakan yang terjadi pada kulit cukup dalam, bakteri dapat dengan mudah menyusup ke jaringan yang terbuka dan menyebabkan infeksi kaki. Bahkan, pada lansia atau orang dengan diabetes, hal tersebut dapat menyebabkan infeksi selulitis.
Flat feet (kaki datar)
Seiring bertambahnya usia, jaringan ikat yang disebut ligamen mulai meregang dan mengurangi lengkungan pada kaki Anda, sehingga menimbulkan permasalahan flat feet atau kaki datar.
Akibatnya, rasa sakit yang biasanya muncul di pertengahan kaki pun cenderung meningkat saat beraktivitas dan sering disertai dengan pembengkakan di sepanjang pergelangan kaki bagian dalam serta lengkungan. Selain itu, kaki datar dapat mengubah sudut kaki, menghilangkan stabilitas, dan meningkatkan risiko keseleo pada pergelangan kaki dan telapak kaki.
Selanjutnya
2. Keratosis seboroik
Kondisi kulit umum lainnya yang dipengaruhi oleh usia adalah keratosis seboroik atau disebut juga dengan keratosis semen. Disebut demikian karena penampilannya seperti hewan laut bernama teritip.
Sering dikira sebagai kutil, kondisi ini biasanya timbul di atas kaki, jari, dan pergelangan kaki. Meskipun tidak menyakitkan, kondisi ini kadang-kadang bisa bikin gatal dan menyebabkan iritasi ketika memakai sepatu.
3. Perubahan kuku pada kaki
Kuku kaki biasanya menjadi lebih tebal dan lebih rapuh saat Anda bertambah tua, sehingga lebih sulit untuk dipotong dan dipelihara. Belum lagi, kuku cenderung tumbuh lebih lambat seiring dengan melambatnya produksi hormon. Ya, makin tua usia Anda, makin sedikit pula hormon yang diproduksi.
Awalnya, hormon estrogen dan testosteron menstimulasi produksi keratin dan berkontribusi pada pertumbuhan kuku yang kokoh dan halus. Tapi, saat hormon-hormon ini menurun, kelembapan kuku akan hilang, sehingga menyebabkan kuku berubah warna, retak, dan membentuk lapisan yang tidak rata.
4. Shortened achilles tendon (pemendekan achilles tendon)
Jaringan ikat yang dikenal sebagai tendon dapat mulai kehilangan cairannya seiring pertambahan usia. Tendon itu sendiri menghubungkan otot ke tulang. Dan jika jaringan tersebut memendek karena kehilangan cairannya, gaya berjalan Anda akan berubah karena kurangnya kelenturan pada bagian pergelangan kaki, kaki tengah, dan jari-jari kaki.
Selanjutnya
5. Masalah sirkulasi
Salah satu gangguan kaki yang paling umum terjadi pada lansia adalah edema alias pembengkakan. Edema umumnya terkait dengan sirkulasi yang buruk, sehingga menyebabkan penumpukan cairan di tubuh bagian bawah, terutama pada pergelangan kaki dan kaki.
Edema biasanya berhubungan dengan gagal jantung kongestif, penyakit ginjal, dan penyakit hati yang kerap menyerang lansia. Selain itu, diabetes juga dapat menimbulkan edema dan umumnya lebih sulit untuk disembuhkan.
6. Artritis (radang sendi)
Radang sendi memengaruhi kondisi kesehatan 10 persen pria dan 16 persen wanita lansia. Sendi pergelangan kaki, sendi subtalar, dan sendi metatarsophalangeal pertama (jempol kaki) adalah tiga sendi yang sering terkena peradangan.
Peradangan makin mungkin terjadi apabila sebelumnya lansia sudah mengalami obesitas dan pernah cidera kaki. Selain itu, masalah sendi lain yang memengaruhi orang dewasa adalah arthritis gout, yakni gangguan autoimun yang mengakumulasi kristal asam urat di sekitar sendi. Sehingga, menyebabkan nyeri akut dan melemahkan bagian kaki, terutama jempol.
7. Hammertoe
Merupakan pembengkokan abnormal pada sendi atau jari-jari kaki yang biasanya disebabkan oleh penggunaan sepatu yang terlalu sempit atau sepatu hak tinggi. Selain itu, orang yang sebelumnya mengalami hammertoe rentan terkena kapalan dan nyeri sendi.
Oleh sebab itu, biasakan mengenakan sepatu dengan ukuran yang sesuai dan sebaiknya jangan terlalu sering mengenakan sepatu hak tinggi. Hal ini terutama harus diterapkan bagi Anda yang telah berusia lanjut. Semakin bertambah usia, metabolisme Anda akan semakin menurun. Sehingga, wajar apabila beberapa bagian tubuh Anda mengalami perubahan, misalnya pada kaki.
Agar tetap aktif di masa lansia, kenali beragam masalah kaki yang mungkin muncul dan cara untuk mengatasinya, seperti yang telah dipaparkan di atas. Bila memang kondisi kaki Anda mengganggu aktivitas, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan suplemen atau terapi khusus lansia yang sesuai, sehingga kondisi kaki Anda lebih nyaman dari sebelumnya.
[NP/ RVS]