Menurut Royal Australian College of General Practitioners (RACGP), malnutrisi adalah kondisi kekurangan, kelebihan atau tidak seimbangnya energi, protein atau nutrien lainnya, yang menyebabkan efek samping pada jaringan atau wujud tubuh (bentuk, ukuran dan komposisi), fungsi dan keluaran klinis. Keadaan ini dapat mengacu pada nutrisi berlebih atau kurangnya nutrisi—walau lebih sering digunakan untuk menggambarkan kurangnya nutrisi.
Pada orang dewasa yang sehat dan mandiri biasanya jarang sekali ditemukan keadaan malnutrisi, namun kondisi ini menjadi lebih sering ditemui seiring dengan pertambahan usia. Beberapa faktor dapat menjadi penyebab malnutrisi pada lansia.
Artikel Lainnya: Malnutrisi pada Lansia, Apa Gejalanya?
Waspadai Malnutrisi pada Lansia
Secara fisiologis, terdapat beberapa perubahan normal pada tubuh manusia yang turut berkontribusi terhadap malnutrisi di usia tua. Misalnya kurangnya sensasi indra pengecap dan penciuman yang menimbulkan kurangnya nafsu makan, masalah pada gigi yang menyebabkan sulit untuk mengunyah makanan, penglihatan berkurang, pendengaran dan aktivitas fisik yang menyulitkan seseorang untuk membeli dan mengolah bahan makanan, dan lain-lain.
Selain itu, pada lansia sering kali terdapat penyakit yang “memakan” energi yang sudah dikonsumsi, seperti kanker, penyakit tiroid, diabetes, gagal jantung, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), depresi, dan sebagainya. Sering kali, obat-obatan yang dikonsumsi oleh orang lanjut usia, seperti diuretik, antihipertensi, antidepresan, dan lain-lain, juga dapat menimbulkan efek samping menurunkan nafsu makan.
Secara sosioekonomi, beberapa masalah juga kerap ditemukan pada lansia. Misalnya seperti terbatasnya dana akibat sudah tak lagi bekerja yang membuat mereka menghemat biaya makan, isolasi dari teman-teman yang menyebabkan jarang bergaul sehingga memengaruhi nafsu makan. Selain itu, kurangnya kemandirian untuk beraktivitas secara bebas juga memengaruhi kebiasaan makan.
Oleh karena itu, malnutrisi pada lansia dapat disebabkan oleh konsumsi makanan yang inadekuat (tidak memenuhi syarat gizi), pilihan makanan kurang bergizi, penyakit yang meningkatkan kebutuhan nutrisi, peningkatan pembuangan nutrisi, kurangnya kemampuan tubuh menyerap nutrisi, ataupun kombinasi dari faktor-faktor tersebut.
Malnutrisi sendiri dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan pada populasi lanjut usia, seperti:
- Penurunan berat badan yang tidak direncanakan dan tanpa penyebab yang jelas
- Rasa mudah lelah
- Kelemahan otot
- Masalah dengan memori
- Sistem kekebalan/imunitas tubuh yang kurang baik
- Anemia, dan lain-lain
Jika ada anggota keluarga Anda yang berusia lanjut dan tampak menderita malnutrisi, jangan ragu untuk mengonsultasikan hal ini dengan dokter. Dengan perubahan gaya hidup, pola makan sehat, aktivitas fisik, suplementasi, dan penanganan penyakit yang diderita, keadaan ini dapat diperbaiki.
[RN/ RVS]