Saat menginjak usia senja, seseorang rentan mengalami beberapa keluhan kesehatan yang mungkin sebelumnya tidak dialami. Hal ini dapat dinamakan sindrom geriatri.
Sederhananya, sindrom merupakan sekelompok gejala yang timbul bersamaan (umumnya akibat kondisi tertentu). Sementara, geriatri adalah istilah bagi orang yang telah berusia lanjut (di atas 60 tahun).
Penyakit geriatri umumnya terjadi menahun dan tidak memiliki gejala khas. Tak hanya itu, lansia yang mengalami sindrom ini akan mengalami fungsi organ yang menurun seiring bertambahnya usia.
Apa saja sindrom geriatri yang menyerang lansia? Cari tahu di bawah ini:
1. Gangguan Tidur
Gangguan tidur yang dimaksud adalah sulit tidur, tidak nyenyak, sering terbangun di malam hari, dan sulit tertidur kembali ketika terbangun. Lansia yang mengalami gangguan tidur akan merasa lesu ketika bangun di pagi hari.
Menurut dr. Reza Fahlevi, sulit tidur yang dialami lansia terjadi karena beberapa hal. “Bisa karena pikiran, stres, dan lain-lain. Perubahan hormon juga dapat menyebabkan gangguan tidur pada lansia,” jelasnya.
“Inkontinensia urine yang terjadi pada lansia juga dapat menyebabkan lansia terbangun saat tidur di malam hari, dan akhirnya kesulitan untuk tidur kembali,” lanjutnya.
Artikel Lainnya: Pemeriksaan Kesehatan yang Sebaiknya Dilakukan Menjelang Lansia
Gangguan tidur dapat memengaruhi kualitas hidup dan kondisi kesehatan lansia. Untuk mengatasinya, dokter mungkin memberikan obat-obatan tertentu. Psikoterapi juga bisa direkomendasikan jika lansia mengalami gangguan tidur akibat masalah psikologis.
Selain itu, lansia yang memiliki masalah tidur disarankan mengurangi waktu tidur siang dan konsumsi minuman berkafein ketika sore hari.
2. Inkontinensia Urine dan Tinja
Lansia yang mengidap sindrom geriatri umumnya mengalami kondisi inkontinensia urine (tidak bisa menahan buang air kecil) ataupun inkontinensia tinja (tak bisa menahan BAB).
Untuk mengatasi inkontinensia urine, dokter dapat memberikan obat-obatan, alat bantu medis, serta menyarankan senam Kegel atau fisioterapi. Fisioterapi yang dimaksud adalah terapi listrik pada saraf yang berperan mengatur fungsi saluran kemih.
Untuk mengatasi inkontinensia tinja pada lansia, dokter mungkin memberikan obat-obatan, merekomendasikan pola makan dan olahraga tertentu, fisioterapi, serta operasi yang dapat memperbaiki otot sekitar anus.
Lansia sebaiknya menggunakan popok dewasa bila sering tak sengaja kencing atau buang air besar di celana.
3. Demensia
Demensia juga kerap dialami lansia. Demensia merupakan penyakit yang dapat menurunkan daya ingat dan cara berpikir seseorang. Kondisi ini membuat lansia kesulitan bersosialisasi dan beraktivitas sehari-hari.
Demensia juga kadang dikaitkan dengan salah satu gangguan mental, seperti depresi.
Artikel Lainnya: Tips Make Up untuk Lansia Agar Penampilan Tetap Menawan
Para lansia yang mengalami demensia harus mendapatkan penanganan khusus, seperti konsumsi obat-obatan yang dapat meringankan gejala demensia. Obat yang dimaksud antara lain golongan acetylcholineterase inhibitors, memantine, antidepresan, dan antipsikotik.
Lansia dengan demensia juga harus menjalani pola makan bergizi seimbang. Dokter dan ahli gizi mungkin akan menyarankan untuk mengonsumsi suplemen vitamin E, omega-3, dan asam folat untuk mempertahankan fungsi otak.
Selain vitamin dan obat-obatan, ia juga mungkin perlu ditangani dengan psikoterapi, terapi okupasi, serta senam otak atau terapi stimulasi kognitif.
4. Osteoporosis
Osteoporosis merupakan kondisi pengeroposan tulang yang menyebabkan tulang menjadi lemah dan rapuh. Ini sering terjadi pada orang lanjut usia.
Osteoporosis terjadi karena tubuh sudah kehilangan kemampuan untuk memperbaiki dan memperkuat tulang seiring bertambahnya usia.
Bagi para lansia, penting untuk menjaga kesehatan tulang. Penanganan osteoporosis bisa dilakukan dengan meningkatkan konsumsi vitamin D dan kalsium, serta pengobatan dokter.
Tak hanya itu, latihan kekuatan fisik seperti senam lansia juga bisa membantu menjaga kesehatan tulang. Keluarga yang merawat lansia dengan osteoporosis sebaiknya memantau aktivitas lansia untuk mengurangi risiko cedera.
5. Delirium
Delirium merupakan gangguan serius pada kemampuan mental seseorang, yang mengakibatkan kebingungan parah secara tiba-tiba. Lansia yang mengalami delirium bisa merasakan beberapa gejala, seperti gelisah dan cemas.
Delirium dapat terjadi akibat satu kondisi atau lebih, seperti penyakit kronis, perubahan keseimbangan metabolik (seperti kadar natrium rendah), mengonsumsi obat-obatan tertentu, infeksi, dan lainnya.
Lansia dengan delirium perlu dipantau langsung oleh dokter di rumah sakit. Karena, bisa saja ia melukai diri sendiri atau orang lain.
Artikel Lainnya: Lansia Berisiko Tinggi Mengalami Hipertermia, Ini Penyebabnya
6. Gangguan Keseimbangan
Seiring bertambahnya usia, kekuatan fisik seseorang dapat semakin menurun. Hal ini membuat lansia kesulitan mempertahankan keseimbangan tubuh.
Tak hanya itu, lansia juga cenderung mengalami penurunan kualitas penglihatan. Hal tersebut bisa membuatnya mudah terjatuh, cedera, dan terluka.
Risiko terjatuh pada lansia makin meningkat apabila berjalan di tempat yang tidak rata atau kurang penerangan. Lalu, cedera yang diakibatkannya dapat membuat lansia berisiko mengalami patah tulang.
Pastikan rumah atau lingkungan tempat tinggal lansia aman dan memadai, agar terhindar dari risiko jatuh yang menyebabkan cedera.
7. Beberapa Kondisi Lainnya
Sindrom geriatri juga bisa berupa beberapa kondisi seperti:
- Gangguan pendengaran.
- Gangguan penglihatan, seperti katarak atau degenerasi makula.
- Masalah dalam hubungan seksual, seperti vagina kering dan impotensi.
- Melemahnya daya tahan tubuh.
- Gangguan makan dan malnutrisi.
- Tubuh sulit digerakkan.
- Kelainan fungsi organ.
Penyakit geriatri perlu segera ditangani. Periksakan kondisi dengan dokter geriatri (khusus menangani masalah kesehatan lansia).
Bila ingin tanya lebih lanjut seputar gangguan kesehatan lansia, konsultasi dengan dokter lebih mudah via LiveChat di aplikasi KlikDokter.
(FR/AYU)
Referensi:
- Wawancara dr. Reza Fahlevi.
- Health in Aging. Diakses 2022. Tip Sheet: A Guide To Geriatric Syndromes: Common And Often Related Medical Conditions In Older Adults.
- Alzheimer’s Association. Diakses 2022. What Is Dementia?
- Mayo Clinic. Diakses 2022.
- Mayo Clinic. Diakses 2022.
Ditinjau oleh dr. Reza Fahlevi