Seiring bertambahnya usia, terutama ketika memasuki usia 50-an, fungsi serta daya tahan tubuh akan menurun. Banyak penyesuaian yang akan terjadi pada keseharian Anda, termasuk terbatasnya daya gerak, hingga berkurangnya sistem imun. Meski demikian, Anda tetap perlu melakukan olahraga untuk menjaga kesehatan, asal dilakukan dengan cara yang tepat.
Meski daya gerak terbatas karena berkurangnya elastisitas sendi, tidak berarti membuat Anda yang berusia 50 tahun ke atas harus berolahraga di atas kursi atau hanya bisa melakukan gerakan berintensitas rendah lainnya. Hal ini justru dapat membuat Anda merasa semakin rapuh.
Akibat stop berolahraga
Masih banyak aktivitas olahraga berat yang bisa dilakukan, meski hal ini tergantung pada kondisi tubuh masing-masing. Dilansir dari Prevention, ibu anak tiga bernama Lisa Klitz memutuskan untuk membentuk badannya lewat serangkaian olahraga di usia yang telah menginjak kepala lima.
Klitz memutuskan pensiun ketika memasuki usia 50 tahun. Saat masih bekerja, ia mengaku telah mengabaikan banyak hal dalam hidupnya, seperti menjaga pola hidup sehat dengan konsumsi makanan bergizi dan olahraga. Usai berhenti dari pekerjaannya, Klitz segera menyusun rencana untuk fokus pada diri sendiri serta mengurus keluarganya.
Selain itu, faktor lain yang membuat Klitz memutuskan pensiun adalah hasil pemeriksaan kesehatan tubuhnya yang dinilai tidak baik. Diketahui, kadar gula Klitz melonjak hingga angka 310 (batas normal adalah di bawah 200). Tak cuma itu, ternyata usus Klitz juga berlubang dan harus ditangani secara medis lewat serangkaian operasi.
Kiat olahraga bagi lansia
Dari kondisi di atas, Klitz terpicu untuk melakukan olahraga lebih giat lagi demi kebugaran, sekaligus membentuk tubuhnya. Tekad Klitz tersebut kemudian membawanya untuk menekuni olahraga.
Berikut ini adalah kiat berolahraga bagi Anda yang telah memasuki usia di atas 50 tahun:
1. Pilih olahraga yang tepat
Apa jenis olahraga yang Anda sukai? Pilihlah, agar Anda dapat menikmati proses selama latihan. Klitz mengamini hal tersebut dan memberikan contoh, bahwa dirinya berhenti melakukan marathon dengan alasan tidak dapat menikmati olahraga tersebut serta mengalami stres pada bagian lutut.
Beberapa saat setelahnya, Klitz melakukan latihan fitness dan menemukan banyak kecocokan. Ia merasa bahwa olahraga tersebut efektif dan berdampak signifikan bagi dirinya. Lakukan hal baru dan cari jenis olahraga yang Anda sukai, seperti renang, bersepeda, naik gunung, ataupun latihan kebugaran di bawah bimbingan seorang pelatih.
2. Siapkan diri dengan baik
Meski kondisi bukan penghalang, namun terkadang keterbatasan dalam tubuh membuat Anda malas berolahraga. Oleh karena itu, siapkan diri sebaik mungkin agar aktivitas olahraga Anda tidak tertunda. Menurut Klitz, semakin cepat Anda memutuskan untuk berolahraga, akan semakin baik. Menurutnya begitu Anda memulai rutinitas, Anda pasti ingin terus melakukannya.
3. Berkonsultasi dengan ahli
Klitz menyarankan agar Anda merencanakan jadwal latihan setiap harinya. Belatihlah bersama teman atau di bawah bimbingan pelatih. Dengan bantuan pelatih atau pakar, aktivitas olahraga Anda akan lebih teratur serta mendapat pengarahan yang benar. Sehingga, olahraga akan menjadi lebih efektif.
Tak perlu risau dengan bertambahnya usia dan berkurangnya elastisitas sendi. Meskipun Anda sudah memasuki usia 50-an tahun, Anda bisa tetap melakukan olahraga untuk menjaga kondisi tubuh tetap bugar dan sehat. Ingin tetap aktif di masa lansia? Ikuti saja kiat-kiat di atas!
[NP/ RVS]