Angular cheilitis merupakan kondisi peradangan yang biasanya terjadi di sudut mulut. Kondisi ini membuat kulit di sekitar sudut mulut mengalami luka yang terasa sakit dan pecah-pecah.
Angular cheilitis umumnya mirip seperti cold sores, yaitu lepuhan-lepuhan kecil menyakitkan yang sering muncul di pinggir mulut, wajah, atau hidung. Tapi, tidak seperti luka dingin, angular cheilitis tidak menular.
Kondisi ini biasanya hilang dengan salep kulit khusus, obat-obatan, atau perubahan pola makan.
Orang tua dinilai lebih berisiko terkena angular cheilitis. Simak lebih lanjut mengenai faktor risiko angular cheilitis berikut ini.
Penyebab Orang Tua Lebih Rentan Terkena Angular Cheilitis
Angular cheilitis (AC) paling sering terjadi pada orang yang sangat tua (lansia) maupun yang sangat muda (anak-anak). Pada anak kecil, hal ini dapat terjadi karena sering mengedot dan mengisap jempol.
Air liur bisa terkumpul di ujung mulut dan menyebabkan kulit kering. Hal ini bisa memicu angular cheilitis. Kulit kering yang pecah-pecah atau terbuka rentan terkena bakteri atau jamur yang bisa menginfeksi atau menimbulkan peradangan.
Artikel Lainnya: Mengenal Angular Cheilitis, Luka yang Muncul di Sudut Bibir
Pada lansia, penyebab angular cheilitis bisa akibat penggunaan gigi palsu. Dokter gigi Callista Argentina menjelaskan, “Bisa jadi karena ukuran gigi palsu tidak sesuai atau adanya alergi dengan bahan pembuat gigi palsu tersebut.”
“Tak hanya itu, angular cheilitis juga bisa terjadi pada lansia ketika mereka kehilangan gigi yang cukup banyak, tetapi tidak mengganti gigi mereka dengan gigi palsu, sehingga menyebabkan gesekan pada kulit di pinggir mulut yang menyebabkan AC.”
Gigi palsu merupakan pengganti gigi asli orang dewasa yang telah lepas seiring bertambahnya usia. Dokter gigi bisa mengganti semua gigi di mulut ataupun hanya sebagian dengan gigi palsu.
Dokter gigi akan mengukur mulut dan mengambil cetakan untuk membuat gigi palsu. Gigi palsu terbuat dari berbagai jenis bahan dan dibentuk dari cetakan agar pas dengan mulut.
Penggunaan gigi palsu terkadang dapat menimbulkan beberapa masalah bagi lansia yang menggunakannya.
Gigi palsu akan dipasang dengan perekat gigi tiruan. Perekat ini bisa saja tidak sempurna dan terkadang gagal mengamankan gigi palsu dengan baik.
Hal ini membuat gigi palsu mudah lepas, sehingga bisa membuat tidak nyaman atau menimbulkan gesekan dengan gusi.
Ukuran gigi palsu yang tidak tepat bisa membuat angular cheilitis terjadi, karena ada gesekan antarkulit di pinggir mulut.
Selain itu, plasma cell cheilitis merupakan tipe lainnya yang juga bisa dialami lansia di atas 60 tahun. Namun, penyebabnya belum diketahui.
Artikel Lainnya: Bibir Kering dan Pecah-pecah? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Cara Mengobati Angular Cheilitis
Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan berdasarkan penyebabnya:
1. Antibiotik
Untuk mengobati infeksi bakteri penyebab angular cheilitis. Antibiotik yang diberikan bisa oral (melalui mulut) atau topikal (dioleskan pada kulit).
2. Mengubah Pola Makan
Konsumsi makanan kaya protein, zat besi, dan vitamin B dapat mengatasi masalah yang disebabkan pola makan buruk atau kekurangan nutrisi.
3. Salep atau Krim
Krim antijamur atau steroid topikal dapat meredakan pembengkakan dan rasa sakit di sudut mulut yang pecah-pecah. Lip balm atau petroleum jelly dapat menjaga kelembapan dan melindungi kulit sekitar mulut.
Bila menggunakan gigi palsu, pemasangannya harus tepat. Konsultasikan dengan dokter gigi mengenai kenyamanan gigi palsu demi mencegah angular cheilitis.
Lalu, rutin kontrol untuk memastikan kondisi gigi palsu serta kesehatan gigi dan mulut tetap baik. Bila ingin konsultasi dengan dokter gigi lebih cepat dan mudah, gunakan LiveChat di aplikasi KlikDokter.
(FR/AYU)
Referensi:
- Wawancara drg. Callista Argentina
- Cleveland Clinic. Diakses 2022. Angular Cheilitis.
- Share Care. Diakses 2022. What types of cheilitis are elderly people more likely to develop?
- Cano Health. Diakses 2022. Dentures vs. Implants: Pros and Cons for Seniors.
Ditinjau oleh drg. Callista Argentina