Seiring bertambahnya usia, fungsi tubuh akan mengalami penurunan. Hal ini juga yang menjadi salah satu penyebab lansia mudah terjatuh. Sebagai anggota keluarga, adakah upaya yang bisa Anda lakukan untuk mencegah lansia dari risiko tersebut?
Penyebab lansia mudah terjatuh
Risiko jatuh memang rentan dialami mereka yang berusia di atas 60 tahun. Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, dalam kondisi sehat pun, lansia tetap memiliki peluang terjatuh lebih besar dibandingkan mereka yang berusia lebih muda.
“Salah satu penilaian status fungsional lansia adalah risiko jatuh. Jadi, semua lansia yang sehat mau pun sakit sudah termasuk sebagai kelompok orang-orang dengan risiko jatuh yang lebih tinggi,” tutur dr. Sepriani.
Ada beberapa faktor penyebab mengapa hal itu bisa terjadi, yakni:
- Berkurangnya kekuatan otot, massa tulang yang menurun, serta berkurangnya keseimbangan, koordinasi, serta fleksibilitas tubuh.
- Adanya gangguan penglihatan.
- Penerangan yang buruk, rumah yang berantakan, lantai yang licin, serta tidak adanya hand rail untuk menahan tubuh ketika hendak terjatuh.
- Punya penyakit kronis, seperti penyakit Parkinson, Alzheimer, dan radang sendi, sehingga menyebabkan kelemahan pada anggota gerak.
- Habis mendapatkan tindakan operasi.
- Sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu –seperti obat anti-depresi, anti-psikotik, dan beberapa obat kardiovaskular. Obat-obatan tersebut dapat menimbulkan efek samping, misalnya kantuk, pusing, tekanan darah rendah, dan lemas.
Cara mencegah lansia terjatuh
Setelah Anda mengetahui penyebab lansia mudah terjatuh, kini saatnya Anda mengetahui cara agar lansia tidak mudah terjatuh. Beberapa upaya pencegahan yang bisa dilakukan antara lain:
- Buatlah kondisi rumah seaman mungkin. Misalnya, memberi penerangan yang cukup dan tidak membiarkan ada genangan air di lantai ruangan. Pastikan juga tidak ada sisa sampo atau sabun cair di lantai kamar mandi.
- Selain itu, letakkan senter di tempat yang terjangkau atau di dekat tempat tidurnya. Apabila terjadi mati lampu, senter akan lebih mudah dijangkau.
- Jangan biarkan lansia mengerjakan pekerjaan yang berisiko. Misalnya, mengganti bohlam sendirian dan mengambil barang di rak yang tinggi.
- Sediakan peralatan atau perlengkapan tertentu di kamar mandi untuk mencegah jatuh. Contohnya, sediakan bangku pendek di kamar mandi agar lansia bisa mandi sambil duduk. Pasang pegangan (hand rail) di dekat bak mandi atau pancuran, dan letakkan alas anti-licin di lantai kamar mandi.
- Hindari menggunakan sepatu hak tinggi. Sarankan mereka untuk menggunakan sepatu atau sandal yang empuk dan nyaman saja. Untuk menghadiri acara resmi, pilih hak sepatu yang cukup tebal dan tidak terlalu tinggi.
- Pada kondisi tertentu, penggunaan tongkat dapat membantu menjaga keseimbangan lansia ketika berjalan. Namun, jika saat itu kondisinya sedang ramai dan medannya cukup sulit untuk dilalui, lebih baik tuntun dia saat berjalan.
- Sebisa mungkin, hindari benda-benda berserakan di lantai. Jika takut licin dan terpeleset, lansia bisa memakai sandal karet anti-selip.
- Selain itu, beberapa lansia yang rentan jatuh akibat penyakit kronis tertentu dapat memakai tanda pembunyi, seperti kalung peluit. Lansia akan membunyikan peluit saat dirinya butuh pertolongan sewaktu-waktu. Semakin cepat lansia ditolong saat terjatuh, semakin besar pula kemungkinannya untuk pulih.
Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah lansia mudah jatuh. Pastikan cara-cara tersebut juga diketahui oleh anggota keluarga yang lainnya. Dengan demikian, seluruh anggota keluarga dapat mencegah sekaligus memberikan perlindungan pada lansia.
[HNS/ RH]