Lansia rentan sekali terhadap berbagai jenis penyakit, termasuk penyakit stroke. Penyakit ini dapat menurunkan kualitas hidup lansia karena menyebabkan kesulitan mobilisasi.
Stroke adalah kematian jaringan otak yang terjadi akibat kurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Kondisi ini dapat terjadi pada berbagai usia. Namun, risiko stroke meningkat seiring pertambahan usia.
Usia yang rentan terkena stroke adalah 65 tahun ke atas. Menurut data Riset Kesehatan di tahun 2018, penderita stroke terbanyak berada di usia 75 tahun, lalu diikuti kelompok umur 65-74 tahun.
Karena sangat rentan menyerang lansia, penting untuk mengetahui pencegahan stroke. Salah satu caranya adalah dengan rutin beraktivitas fisik, misalnya senam anti-stroke.
Artikel Lainnya: Bagaimana 9 Cara Mudah untuk Mencegah Stroke?
Pentingnya Aktivitas Fisik untuk Lansia
Sebagian besar lansia mudah terkena stroke akibat faktor gaya hidup sedenter. Gaya hidup tersebut minim olahraga karena lebih banyak duduk.
Gaya hidup sedenter dapat meningkatkan risiko pembekuan darah. Inilah yang bisa menyebabkan terjadinya stroke.
Sebaliknya, aktivitas fisik seperti olahraga dapat meningkatkan sirkulasi aliran darah.
Menurut hasil penelitian selama sepuluh tahun yang dipublikasikan jurnal Medicine & Science in Sports & Exercise tahun 2002, kelompok yang rutin berolahraga memiliki penurunan risiko stroke sebanyak 68 persen dibandingkan kelompok yang jarang olahraga.
Artikel Lainnya: 8 Tips Perawatan Stroke pada Lansia
Cegah Stroke pada Lansia dengan Senam Anti-Stroke
Cara mudah mencegah stroke dapat dilakukan dengan rutin beraktivitas fisik, salah satunya senam anti-stroke. Berikut beberapa langkah senam anti-stroke dengan durasi tiga menit:
1. Atur Pernapasan
Tarik napas, angkat kedua tangan ke atas. Buang napas dan bawa tangan ke arah dada.
2. Gerakan Leher
Gerakan leher berfungsi meregangkan otot di leher agar lentur dan tidak terjadi penyumbatan.
Caranya, angkat salah satu tangan ke samping. Lipat tangan ke belakang diikuti gerakan kepala dimiringkan ke arah yang berlawanan dengan tangan yang dilipat.
Lakukan selama 30 detik. Kembali ke posisi awal dan lakukan arah sebaliknya.
3. Gerakan Tangan Mengepal
Gerakan ini berfungsi melatih keseimbangan otak kiri dan kanan. Pertama, luruskan kedua tangan ke depan dengan tangan dikepalkan sekencang mungkin. Lalu, kepal tangan di depan selama 2 set, masing-masing 8 hitungan.
Kedua, pindahkan kedua tangan di samping, lalu kepalkan tangan selama 2 set, masing-masing 8 hitungan.
Ketiga, kedua tangan diangkat ke atas lalu kepalkan tangan selama 2 set, masing-masing 8 hitungan.
Artikel Lainnya: Sederhana, Ini 10 Cara Merawat Pasien Stroke di Rumah
4. Gerakan Melatih Jantung
Fungsi dari gerakan ini agar jantung lebih kuat memompa darah. Gerakan pertama, kaitkan jari lalu dorong kedua tangan ke atas dengan kaki dijinjit, lakukan sebanyak 5 hitungan.
Kedua, kaitkan jari lalu dorong ke arah depan selama 5 hitungan. Ketiga, kaitkan kedua tangan dan dorong ke arah belakang dalam 5 hitungan.
Selanjutnya, miringkan badan ke arah kanan dan kiri masing-masing 5 hitungan dan rasakan tarikan otot. Terakhir, tangan tetap dikaitkan lalu putar badan ke arah kiri dan kanan selama 5 hitungan.
5. Gerakan Sebelum Pendinginan
Gerakan ini dilakukan untuk meringankan kerja jantung dengan cara mendorong panggul. Caranya, buka kaki lebih lebar dari panggul, lalu dorong bokong. Lakukan selama 10-15 detik.
6. Gerakan Melipat Tubuh
Gerakan ini bertujuan untuk pendinginan jantung dan peregangan tubuh bagian belakang. Caranya, regangkan kaki, tangan menyentuh lantai, dan lipat tubuh selama 10-15 detik.
Artikel Lainnya: Metode FAST, Cara Mudah Deteksi Penyakit Stroke
Lakukan senam ini secara rutin setiap hari selama tiga menit untuk membantu menurunkan risiko stroke di kemudian hari.
Aktivitas ini bisa dilakukan bersama anggota keluarga lainnya agar lansia lebih semangat melakukannya.
Untuk lansia yang memiliki keterbatasan gerak karena mengalami inkontinensia urine (air kemih keluar tiba-tiba dan tak bisa dikontrol), tidak perlu khawatir!
Lansia tetap dapat nyaman dan percaya diri beraktivitas bersama popok dewasa Confidence yang aman untuk kulit sensitif dan telah sertifikasi halal.
Popok Dewasa Confidence tersedia dalam empat varian, yaitu tipe Perekat, Insert Pads, Celana, dan Pads.
Untuk Lansia dengan kondisi yang masih aktif dengan bantuan, dapat menggunakan Confidence Tipe Celana Daya Tampung Maksimum, dapat menyerap hingga 6x, mengandung SAP Antibacteria yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya.
Sedangkan untuk kondisi berbaring, karena aktivitas di siang dan malam hari berbeda, kebutuhan akan popok dewasanya pun berbeda.
Gunakan Confidence Perekat Classic Day di pagi dan Siang hari, dengan daya tampung yang pas hingga 4x dan daya serap maksimal sehingga permukaan selalu kering, membuat pengguna nyaman di siang hari.
Untuk malam hari, berikan 1 Confidence Classic Night dengan daya tampung maksimal hingga 6x, extrak aloe vera untuk cegah iritasi dan pelindung samping bebas bocor, sehingga pengguna nyaman semalaman.
Bila ingin konsultasi lebih lanjut kepada dokter seputar olahraga untuk lansia, pakai LiveChat dari Klikdokter.
(FR/AYU)