Ketika memasuki usia lanjut, seseorang memang mengalami banyak penurunan fungsi tubuh. Otomatis, para lanjut usia (lansia) tidak lagi bisa beraktivitas leluasa seperti ketika masih dalam usia produktif. Bagi pria lansia, usia lanjut dapat pula mendatangkan beragam masalah kesehatan, baik secara fisik maupun mental.
Beberapa masalah kesehatan yang sering dialami oleh pria lansia antara lain:
Masalah kesehatan kronik
Menurut data survei, 92 persen lansia di Amerika memiliki paling tidak satu masalah kesehatan kronik dan sekitar 77 persen memiliki dua masalah kesehatan kronik. Penyakit jantung, stroke, kanker, dan penyakit diabetes merupakan beberapa masalah kesehatan yang paling sering terjadi pada lansia.
Penyakit-penyakit kronik bahkan menyebabkan hingga dua pertiga kematian tiap tahun di Amerika. Untuk mencegahnya, pria lansia wajib menjaga pola makan, berolahraga, dan tidak merokok. Jangan lupa juga untuk memeriksakan kesehatan secara rutin.
Masalah kognitif
Pada pria lansia, salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi adalah demensia. Penyebab paling sering demensia adalah penyakit Alzheimer. Selain itu, berbagai penyakit lain terutama masalah pembuluh darah juga dapat menyebabkan demensia pada pria lansia.
Disfungsi seksual
Seiring dengan pertambahan usia, masalah disfungsi seksual juga banyak dialami oleh pria, terutama yang memiliki masalah pada pembuluh darah. Misalnya, pria dengan penyakit diabetes, merokok, atau obesitas.
Masalah berkemih dan buang air besar
Lansia juga sering mengalami beser atau sulit menahan buang air kecil sehingga terkadang mengompol. Selain itu, mereka juga kerap mengalami kesulitan buang air besar (sembelit). Hal ini dapat mengganggu kualitas hidup lansia sehingga perlu dikonsultasikan kepada dokter.
Masalah mental
Tidak hanya masalah kesehatan fisik, masalah mental juga ternyata banyak dialami oleh pria lansia. Berdasarkan data WHO, sekitar 15 persen lansia mengalami masalah mental. Salah satu masalah mental yang sering dialami oleh lansia adalah depresi yang dialami oleh hampir 7 persen populasi lansia. Hal ini juga tidak boleh dianggap sepele dan perlu mendapatkan penanganan yang benar.
Malnutrisi
Malnutrisi juga sering terjadi pada lansia. Malnutrisi pada lansia terjadi karena faktor kemiskinan, kurangnya nafsu makan, depresi, pembatasan jumlah makan, atau karena demensia (lupa makan). Malnutrisi dapat menyebabkan turunnya daya tahan tubuh serta kelemahan otot. Itulah mengapa asupan makanan juga penting diperhatikan oleh lansia.
Gangguan sensorik
Gangguan sensorik, seperti gangguan penglihatan dan pendengaran, juga kerap dialami oleh lansia. Data survei di Amerika menunjukkan bahwa satu dari enam lansia mengalami masalah penglihatan dan satu dari empat lansia mengalami gangguan pendengaran. Gangguan penglihatan dan pendengaran juga dapat mengganggu kualitas hidup pria lansia sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus.
Masalah kesehatan mulut
Masalah kesehatan mulut juga merupakan salah satu masalah yang kerap dialami oleh lansia. Sekitar 25 persen lansia memiliki masalah kesehatan mulut seperti hilangnya gigi, karang gigi, gigi bolong, dan masalah masalah kesehatan gusi yang menyebabkan lansia sulit mengunyah makanan dengan baik. Masalah kesehatan mulut ini juga tidak boleh dianggap sepele.
Penurunan fungsi organ tubuh memang tidak bisa dihindari seiring bertambahnya usia. Untuk itu, pria lansia wajib mempersiapkan diri sebelum memasuki masa tua. Misalnya, dengan memiliki kebiasaan berolahraga, menjalankan pola hidup sehat, dan tidur cukup. Menerapkan kebiasaan-kebiasaan ini sejak muda dapat menghindarkan Anda dari beragam masalah kesehatan di atas.
[HNS/ RVS]