Olahraga merupakan aktivitas positif yang direkomendasikan untuk dilakukan segala golongan usia, termasuk mereka yang sudah lansia. Ini karena olahraga terbukti mampu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan, juga menjaga kualitas hidup para lansia. Kendati begitu, olahraga untuk lansia tetap perlu penyesuaian agar manfaatnya benar-benar didapatkan.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), olahraga untuk lansia harus dikemas sebagai sesuatu yang menyenangkan. Hal ini penting, agar para lansia melakukannya dengan sepenuh hati dan secara konsisten.
Olahraga untuk lansia
Berdasarkan prinsip, olahraga untuk lansia harus dimulai dari intensitas yang paling ringan. Kemudian, setelah terbiasa, intensitas olahraga yang dilakukan bisa ditingkatkan secara bertahap sesuai dengan kondisi tubuh.
Adapun beberapa jenis olahraga yang dapat dilakukan lansia berserta intensitasnya, yaitu:
-
Latihan cardio
Jalan cepat, joging, berenang, menari adalah jenis olahraga cardio. Buat sejumlah kalangan, jenis olaharaga ini bakal sangat menyenangkan dan menyehatkan.
Waktu minimal untuk latihan cardio yang cukup intens bagi lansia adalah 30 menit per hari. Jika kondisi tubuh memungkinkan, olahraga tersebut dapat dilakukan selama 60 menit. Sebaliknya, jika kondisi tubuh tidak mendukung, lansia dapat melakukan olahraga cardio selama 10 menit per hari.
-
Latihan keseimbangan
Latihan keseimbangan bisa membuat orang yang melakukannya bernapas dengan lebih optimal, denyut jantung lebih teratur, dan membuat racun keluar dari keringat. Olahraga jenis ini dapat dilakukan oleh lansia selama 20 menit per hari, yang terus meningkat secara bertahap hingga 75 menit per hari.
-
Latihan kekuatan
Mengangkat, mendorong, dan menarik beban akan membangun kekuatan serta ketahanan otot. Gunakan alat latihan di pusat kebugaran, seperti dumbbell, barbel, bola atau kettlebell.
Bagi lansia yang ingin melakukan latihan kekuatan, Anda dianjurkan untuk melakukannya di bawah pengawasan instruktur terlatih. Hal ini dimaksudkan agar risiko cedera otot bisa dihindari, juga supaya manfaatnya benar-benar optimal.
“Latihan kekuatan juga bisa dilakukan secara sederhana dengan mengangkat botol air mineral secara perlahan, menggerakkan tangan tanpa beban beberapa menit, lalu dengan beban agar persendian teratur dan tidak kaget. Bisa juga dengan cara bangun lalu berdiri dari kursi. Ingat, lakukan secara perlahan seperti pemanasan,” kata dr. Fiona Amelia dari KlikDokter, memberikan rekomendasi latihan kekuatan otot untuk lansia.
Intinya, lansia membutuhkan latihan serupa layaknya mereka yang masih berusia kurang dari 65 tahun. Meski latihan kekuatan dilakukan dalam taraf yang ringan, namun bila dilakukan dengan rutin dapat memberikan manfaat yang sama baiknya.
Sebelum menentukan dan melakukan jenis olahraga tertentu, para lansia dianjurkan untuk terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter. Tindakan ini bertujuan agar Anda dapat mengetahui rekomendasi olahraga yang benar-benar sesuai dengan kondisi tubuh dan kesehatan. Dengan demikian, Anda bisa melakukan olahraga tersebut secara rutin dan teratur, serta merasakan manfaat sehatnya dengan lebih optimal.
[NB/ RVS]