Penyebab Wanita Lansia Enggan Berhubungan Intim

Kehidupan seks suami dan istri tidak selamanya mulus, khususnya saat berusia lanjut. Misalnya pada wanita lansia, terkadang ia kesulitan untuk menemukan kenikmatan dan menjadi enggan berhubungan intim.

Seiring bertambahnya usia, wanita memang cenderung mengalami penurunan gairah seks. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor. 

Terdapat penelitian yang menemukan, wanita melakukan lebih sedikit kegiatan seks dan memperoleh kesenangan yang tidak terlalu banyak dari hubungan intim saat sudah menopause.

Satu studi pada 2015 di jurnal Endocrinology & Metabolism Clinics of North America menyimpulkan, disfungsi seksual meningkat seiring bertambahnya usia. Hal ini sangat umum terjadi pada wanita menopause.

Kala ini terjadi, dokter cenderung memusatkan perhatian pada aspek fisiologis wanita. Hal yang sama diungkapkan oleh dr. Reza Fahlevi.

"Pertama, secara hasrat seksual sudah berkurang. Kedua, organ genital sudah mulai kering, sehingga kadang merasa nyeri bila berhubungan seksual," ungkap dr. Reza. 

Namun, hal ini bukan satu-satunya faktor yang berdampak penting pada libido atau kehidupan seks wanita.

Artikel lainnya: Lama Tidak Berhubungan Intim, Ini Akibatnya

Penelitian yang dilakukan tim dari University of Sussex dan University College London dari Inggris, serta University of New South Wales di Australia menunjukkan, kehidupan seks wanita menurun seiring bertambahnya usia dikarenakan stres psikologis dan faktor psikososial lain di luar kendalinya.

Ya, ada aspek psikologis yang luput dari keengganan wanita lansia melakukan hubungan seksual. Menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, "Kalau waktu masih muda, kebutuhan afeksi, kasih sayang, pemuasan seksual itu didapatkan dari hubungan seks." 

"Sedangkan, semakin beranjak tua, kebutuhan tersebut sudah bisa didapatkan dengan cukup saling berpelukan dan melakukan kegiatan bersama pasangan," jelasnya.

Menurut Ikhsan, penampilan juga bisa menjadi salah satu penyebab wanita lansia enggan berhubungan seksual. "Mereka menjadi merasa kurang percaya diri karena adanya perubahan tubuh dibandingkan saat masih muda," ujarnya.

Artikel lainnya: 5 Manfaat Seks untuk Kesehatan

"Bisa dengan hormone replacement therapy. Tetapi, sebaiknya konsultasi ke dokter karena terapi ini ada efek sampingnya," saran dr. Reza.

Hormone replacement therapy sendiri berhubungan dengan menopause. Terapi ini bertujuan mengatasi atau meredakan masalah yang berkaitan dengan menopause.

Selain itu, dr. Reza juga menyarankan untuk menggunakan gel pelumas demi mengembalikan gairah seks.

Dari sisi psikologis, Ikhsan menyarankan, "Untuk mengembalikan [gairah seks] lagi, coba mulai komunikasi dan berfantasi dengan pasangan. Misalnya, berpakaian lebih seksi."

"Kemudian, bisa juga menggunakan alat bantu seksual untuk merangsang atau membangkitkan gairah seksual," sambungnya.

Ikhsan juga menyarankan, suami bisa memberikan ungkapan positif dengan memuji istri agar ia percaya diri.

Kepuasan seksual pasangan suami-istri perlu dibangun dengan baik agar dapat memberi manfaat bagi keduanya. Bila terjadi masalah, berkonsultasi dengan dokter atau psikolog bisa menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan.

Gunakan layanan Live Chat KlikDokter untuk konsultasi ke dokter lebih mudah dan nyaman lewat smartphone.

(FR/JKT)