Saat ibadah haji, kondisi fisik jemaah haji dituntut untuk selalu sehat dan bugar. Ini karena mereka – termasuk jemaah lansia – akan melakukan banyak kegiatan. Oleh karenanya para jemaah perlu mengatasi kelelahan yang bisa muncul saat beraktivitas di Tanah Suci
Berdasarkan data dari Kementerian Agama yang dirilis P3JH Kementerian Agama RI dari Saudi Arabia, dari jumlah seluruh calon jemaah haji, lebih dari 60 persen didominasi oleh jemaah lansia, di atas 50 tahun.
Perkiraan jumlah jemaah mencapai sekitar 72 ribu jemaah usia 51-60 tahun. Sekitar 43 ribu jemaah berusia antara 61-70 tahun. Sedangkan sekitar 11 ribu jemaah lainnya di atas usia 71 tahun. Jumlah ini belum ditambah dengan tambahan kuota 10.000 jemaah.
Untuk para jemaah haji usia lanjut, kemampuan fisik memang menjadi masalah utama saat menjalankan ibadah haji. Ditambah lagi dengan masalah kesehatan yang sudah diderita sejak masih di tanah air. Selain menghambat aktivitas ibadah, kondisi fisik yang tidak stabil juga bisa menimbulkan beragam gangguan kesehatan.
Menurut dr.Mahesa Paranadipa, Wakil Koordinator Tim Pertolongan Pertama Pada Jamaah Haji (P3JH) Kementerian Agama RI, permasalahan utama bagi jemaah lansia adalah kemampuan fisiknya yang tidak sama dengan jemaah yang lebih muda.
“Sedangkan ibadah haji mengutamakan kemampuan fisik dalam menjalani setiap prosesi haji,” kata dr.Mahesa menambahkan.
Lemahnya kondisi fisik para jemaah lansia tersebut tentu rentan membuat mereka kelelahan. Untuk mengatasi kelelahan yang dialami para jemaah haji lansia, dr. Karin Wiradarma dari KlikDokter membagikan beberapa tips yang bisa Anda ikuti agar tidak mudah merasa lelah saat menjalankan ibadah haji.
-
Memiliki keadaan yang sehat
Jika para jemaah haji memiliki masalah kesehatan yang sudah diderita saat masih berada Indonesia, sebaiknya diobati terlebih dahulu sebelum berangkat ke Tanah Suci.
“Sebaiknya para jemaah haji sudah memastikan kondisi tubuhnya sehat secara fisik maupun psikis. Harus dicek terlebih dahulu oleh dokter yang bersangkutan. Kalau misalnya kondisi fisiknya oke, baru dia berangkat untuk beribadah haji,” tutur dr. Karin.
-
Olahraga yang teratur
Olahraga juga menjadi hal yang penting untuk dilakukan kalau mau berangkat ibadah haji. Setidaknya lakukan olahraga sebanyak tiga kali dalam seminggu.
Tidak perlu olahraga yang berat, para jemaah haji lansia bisa melakukan olahraga seperti jalan kaki, berenang naik sepeda, dan senam. Durasinya pun tidak perlu terlalu lama. Cukup 30 menit saja sehari.
“Jika aktivitas fisik ini rutin dilakukan, kebugarannya pasti meningkat. Kalau nanti saat ibadah jalan kakinya banyak, pasti jemaah lansia akan lebih tahan jalan kaki,” tambah dr.Karin.
-
Tidur yang cukup
Selain olahraga secara rutin, durasi atau waktu tidur yang cukup juga sangat diperlukan oleh para calon jamaah haji lansia. Menurut dr. Karin, jika biasanya tidur minimal tujuh jam sehari, untuk lansia kurang dari tujuh jam juga tidak apa-apa.
Durasi tidur minimal lima sampai enam jam sehari sebenarnya masih cukup. Tapi jika tidur hanya lima jam itu, kualitas tidur harus benar-benar bagus.
“Kalau sudah lansia biasanya memang sulit tidur di malam hari, atau sering terbangun karena buang air kecil. Usahakan satu atau dua jam sebelum tidur jangan minum, supaya saat malam tidak bolak balik bangun untuk buang air kecil,” papar dr. Karin.
-
Minum Vitamin
Vitamin atau suplemen untuk tubuh juga boleh diminum oleh para jemaah haji lansia. Namun ini juga perlu resep dan petunjuk konsumsi dari dokter. Vitamin yang boleh diminum adalah:
1. Vitamin C
Antioksidan yang satu ini dapat memelihara sistem kekebalan dan mampu menurunkan risiko peradangan di dalam tubuh. Selain itu, vitamin C juga dapat membantu penyerapan zat besi dan asam folat sehingga pembentukan sel darah merah bisa berjalan dengan baik.
2. Vitamin B
Vitamin B bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi pembentukan energi dan sel tubuh. Vitamin ini akan mempercepat metabolisme dari makanan yang Anda konsumsi, sehingga akan lebih cepat menghasilkan energi untuk meningkatkan stamina.
3. Vitamin D
Mereka yang kekurangan vitamin D akan mudah merasa lelah, lemas, dan kurang bugar. Jadi, usahakan untuk mengonsumsi suplemen vitamin D.
Untuk vitamin mana yang lebih baik dan cocok untuk kondisi tubuh para calon jemaah haji lansia, Anda bisa berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter, agar suplemen atau vitamin yang diminum bisa bereaksi dengan baik bagi tubuh.
Kondisi kelelahan yang dialami para jemaah lansia perlu diantisipasi sejak awal. Lakukan kiat di atas untuk mengatasi kelelahan sehingga ibadah haji di Tanah Suci bisa dilakukan secara maksimal.
[RVS]