Perkembangan teknologi yang pesat memudahkan kita dalam bekerja, mengakses informasi, dan melakukan aktivitas sehari-hari. Tak terkecuali sebagai alat eksistensi kita untuk mengakses media sosial. Tak heran jika kini banyak orang yang langsung mencari gawai ketika bangun tidur. Terlepas dari semua kecanggihan dan manfaat gawai, penggunaan gawai yang tidak tepat sebetulnya dapat merusak kesehatan. Berikut 7 penyakit dari dampak negatif penggunaan gawai bagi kesehatan Anda.
-
Computer Vision Syndrome
Computer Vision Syndrome adalah sekumpulan gejala yang dialami mata akibat terlalu lama berada di depan layar gawai. Blue light yang dihasilkan oleh layar gawai juga dapat merusak mata dan menyebabkan gangguan penglihatan. Mata dapat mengalami gangguan bila memandang satu titik selama berjam-jam tanpa istirahat. Otot pada mata akan mengalami kontraksi yang berlebihan. Kurangnya berkedip juga dapat memicu mata kering sehingga memudahkan iritasi.
Gejala dapat berupa mata pegal, mata lelah, mata merah, pandangan kabur dan pandangan ganda. Lindungi mata Anda saat menggunakan gawai dengan menggunakan ukuran kacamata sesuai resep dari dokter. Gunakan lensa antiradiasi untuk mencegah kerusakan mata dari blue light. Setiap 20 menit, istirahatkan mata selama 20 detik dengan memandang kejauhan dengan jarak 20 kaki.
Bekerja atau bermain di depan komputer atau ponsel tiap malam dalam kondisi gelap dapat mengganggu pengaturan siklus tidur dalam tubuh. Bermain game online di malam hari terbukti menurunkan level melatonin, yaitu hormon yang meregulasi siklus bangun dan tidur.
-
Repetitive Stress Injuries
Repetitive stress injuries adalah gangguan tubuh yang disebabkan oleh gerakan kecil yang berulang. Gerakan repetitif ini contohnya seperti mengetik keyboard atau keypad, penggunaan mouse yang lama hingga mengiritasi tendon (jaringan penyambung otot dan tulang). Selain itu, bisa juga menyebabkan pembengkakan jaringan sekitar yang dapat menekan saraf sehingga terjadi keluhan seperti kesemutan, nyeri, dan kaku gerak. Penggunaan mouse komputer selama 30 menit tiap harinya dapat menjadi faktor risiko terjadinya nyeri bahu, lengan dan tangan.
-
Obesitas
Saat ini, anak-anak dan remaja lebih memilih refreshing dengan streaming atau bermain game online dibandingkan berolahraga atau sekedar beraktivitas di luar. Dengan banyaknya waktu yang dihabiskan duduk untuk menggunakan gawai, dapat mengurangi aktivitas fisik lainnya sehingga dapat meningkatkan obesitas di usia muda.
Selanjutnya
Ponsel hampir selalu dibawa, begitu juga dengan alat untuk mendengarkan musik digital seperti headset, iPod, dan sebagainya. Mendengarkan musik melalui headset dapat meningkatkan risiko penurunan pendengaran. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa, banyak anak muda yang memiliki telinga lebih tua alias kemampuan pendengaran mereka seperti orangtua. Artinya, beberapa orang di usia dewasa sudah kehilangan kemampuan menangkap frekuensi tinggi.
Frekuensi suara yang aman adalah di bawah 85 desibel. Namun pada umumnya, orang mendengarkan musik melalui headset dengan frekuensi 85-110 desibel. Apalagi bila menggunakan headset di kondisi ramai, pengguna cenderung akan lebih meningkatkan volume suara. Selain frekuensi, durasi juga berkaitan dengan tingkat kerusakan telinga. Semakin panjang durasi telinga terpapar suara tinggi, maka semakin tinggi kemungkinan terjadinya kerusakan saraf pendengaran secara permanen. Oleh karena itu, disarankan untuk tidak menaikkan volume headset lebih dari 60% batas maksimal. Penggunaan headset juga sebaiknya dibatasi selama 1 jam per hari.
-
Risiko kecelakaan lalu lintas meningkat
Kebiasaan menggunakan ponsel saat mengendarai kendaraan dapat meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas sebanyak 4 kali lipat. Penggunaan loudspeaker atau earphone juga tidak banyak membantu, karena meskipun kedua tangan berada di setir kemudi, namun otak lebih terfokus pada perbincangan di telepon dibandingkan dalam memperhatikan jalan.
Mengetik pesan saat menyetir menggandakan risikonya, yaitu sebanyak 8 kali lipat. Tidak fokus di jalan selama 1 detik saja dapat mengakibatkan kecelakaan yang fatal.
-
Asma
Barang elektronik canggih di kantor Anda dapat saja memicu terjadinya polusi di dalam ruangan. Beberapa model printer laser mengeluarkan partikel-partikel kecil ke udara yang dapat menyumbat saluran pernafasan dan memicu sesak pada penderita asma.
Dengan banyaknya dampak negatif penggunaan gawai bagi kesehatan Anda, sebaiknya durasi penggunaan gawai dibatasi. Cara penggunaan gawai yang tepat dan aman juga sebaiknya dipelajari agar terhindar dari efek negatif gawai. Dengan kecanggihan teknologi yang terus berkembang, jangan lupa untuk tetap melakukan kegiatan sosial dan aktivitas fisik di luar untuk menjaga kesehatan tubuh.
[RPA]