Kesehatan Umum

Cara Mudah Membaca Hasil Laboratorium Lengkap

dr. Adeline Jaclyn, 14 Mar 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Bagi orang awam, membaca hasil pemeriksaan laboratorium cukup sulit. Berikut cara membaca hasil lab agar kamu tidak lagi dibingungkan.

Cara Mudah Membaca Hasil Laboratorium Lengkap

Pernahkah kamu melakukan pemeriksaan laboratorium di rumah sakit atau klinik? Jika ya, kamu mungkin sudah pernah melihat hasil laboratorium yang terlihat rumit itu. Wajar saja, tapi mari simak bagaimana cara membaca hasil lab agar tak pusing lagi.

Tidak dimungkiri, hasil pemeriksaan laboratorium memang cukup membuat dahi mengerut. Jangankan mengerti, untuk mengetahui salah satu istilah yang tertera di dalam lembaran tersebut pasti sangat susah.

Namun tak perlu khawatir, berikut adalah cara membaca hasil laboratorium agar lebih mudah dipahami. 

Berikut ini adalah panduan membaca hasil pemeriksaan laboratorium: 

1 dari 1

1. Cara Membaca Hasil Tes Darah Perifer Lengkap

Berikut cara membaca hasil lab darah lengkap:

  • Hemoglobin (Hb): nilai normalnya ada di kisaran 14,0–16,0 g/dl. Hemoglobin yang rendah dapat berarti bahwa kamu mengalami anemia.
  • Leukosit: nilai normalnya adalah 5,000-10,000 /µL. Leukosit yang tinggi (lebih dari 50,000) bisa menunjukkan adanya infeksi atau keganasan sel darah putih.
  • Trombosit: nilai normalnya adalah 150,000-400,000 /µL. Kelainan trombosit yang umumnya ditemui adalah nilai trombosit rendah. Salah satu penyakit infeksi tropik yang menyebabkan trombosit rendah adalah demam berdarah.

Artikel Lainnya: Mengenal Arti CT dalam Test PCR Swab 

2. Cara Membaca SGOT/SGPT

  • SGOT: nilai normal, 5–34 U/L.
  • SGPT: nilai normal 0–55 U/L.

Kedua angka itu menunjukkan hasil terkait peradangan pada organ hati. Jika angkanya tidak berada pada kisaran tersebut, berarti kamu mengalami suatu masalah. 

Salah satu penyebabnya adalah infeksi hati yang umum dikenal dengan istilah hepatitis.  

Hepatitis merupakan penyakit peradangan hati yang dapat diakibatkan oleh infeksi virus hepatitis, konsumsi alkohol berlebihan, atau efek penggunaan obat jangka panjang tanpa pengawasan dokter. 

Artikel lainnya: Ragam Pemeriksaan untuk Mendeteksi Kanker di Tubuh

3. Cara Membaca Ureum atau Kreatinin

  • Ureum: nilai normal 19–44 mg/dL.
  • Kreatinin: nilai normal 0,70–1,30 mg/dL.

Seseorang dengan penyakit ginjal akan memiliki peningkatan angka ureum dan kreatinin. Nilai ini merupakan perwakilan kemampuan penyaringan ginjal pada tubuh manusia.

4. Cara Membaca Albumin dan Globulin

  • Albumin: nilai normal 3,8–5,0 gr%.
  • Globulin: nilai normal 2,3–3,2 gr%.

Albumin dan globulin merupakan jenis protein dalam tubuh. Protein albumin yang rendah bisa merupakan tanda dari berbagai penyakit, salah satunya penyakit hati (liver). 

Selain itu, gangguan ginjal dapat menyebabkan penurunan albumin karena protein tidak dapat ditahan oleh ginjal sehingga terbuang bersama air kencing.

5. Cara Membaca Gula Darah Sewaktu (GDS)

  • GDS: Kamu dikatakan diabetes jika kadar gula darah 200 mg/dL atau lebih. 

Pemeriksaan ini adalah skrining awal untuk mendeteksi penyakit diabetes

Angka gula darah sewaktu tinggi tidak serta-merta berarti bahwa kamu memiliki diabetes. Sebab, perlu pemeriksaan lanjutan seperti gula darah dua jam setelah makan atau HbA1c untuk menegakkan diagnosis. 

Artikel lainnya: Perlu Tahu, Ini Penyebab Hasil Tes COVID-19 Salah

6. Cara Membaca Tes Urine

Tes urine disebut juga sebagai urinalisis. Tes urine dapat digunakan untuk mendiagnosis berbagai penyakit, di antaranya infeksi saluran kemih, gangguan pada ginjal, gangguan hati, bahkan kemungkinan kehamilan. 

Salah satu tes urine yang sering dilakukan adalah dengan uji dipstick. 

Perubahan pada ujung strip yang terkena urine menunjukan tingkat keasaman, kadar protein, glukosa, bilirubin, sel darah merah dan sel darah putih. 

Bagaimana cara membaca hasil lab urine lengkap? Normalnya, jumlah protein urine adalah >150 mg per hari. Jika konsentrasinya lebih dari itu, bisa menjadi pertanda adanya masalah pada ginjal. 

7. Cara Membaca Tes Kolesterol

Tes kolesterol adalah tes yang sangat sering dilakukan. Tujuannya adalah untuk melihat kadar kolesterol dalam darah yang dapat memicu penyakit jantung dan stroke

Pemeriksaan kadar kolesterol yang sebaiknya dilakukan adalah LDL, HDL dan kolesterol total. Lalu, bagaimana cara membaca hasil lab untuk tes kolesterol? 

  • Kolesterol total sebaiknya mencapai batas normal, yaitu <200 mg/dL. Dikategorikan kolesterol tinggi apabila ≥200 mg/dL. 
  •  LDL (low-density lipoprotein)  adalah kolesterol jahat yang dapat menyebabkan penumpukan pada pembuluh darah. Sebaiknya batas normal: <100 mg/dL.
  • HDL (high-density lipoprotein) disebut sebagai kolesterol baik yang sangat bermanfaat untuk menjaga keseimbangan kolesterol jahat. Batas normal sebaiknya >40 mg/dL.
  • Trigliserida adalah cadangan lemak dalam tubuh. Sebaiknya di bawah <150 mg/dL.

Itulah cara membaca hasil lab agar lebih mudah dipahami. Parameter angka dari hasil lab yang telah disebutkan bisa saja berbeda pada tiap klinik atau rumah sakit. Hal ini karena setiap pusat pelayanan kesehatan memiliki indikator masing-masing.

Namun, karena sudah tahu tips dasar membaca hasil laboratorium, kamu tak akan lagi dipusingkan dengan rumus-rumus yang tertera pada selembar kertas hasil pemeriksaan tersebut.

Apabila masih memiliki pertanyaan seputar topik ini, kamu bisa berkonsultasi kepada dokter secara daring melalui fitur Tanya Dokter KlikDokter atau aplikasi KlikDokter.

[RS]

Tes Kesehatan
Hasil Lab
Laboratorium
Hasil Laboratorium