Kejadian mengejutkan terjadi di sebuah SMA di Klaten, ketika Ketua OSIS tersetrum di kolam renang akibat kabel listrik yang terbuka. Insiden ini terjadi saat kegiatan sekolah berlangsung, di mana korban diceburkan ke kolam oleh temannya tanpa menyadari adanya bahaya tersembunyi.
Peristiwa ini mengingatkan kita semua akan pentingnya kewaspadaan terhadap bahaya listrik di sekitar kita. Sengatan listrik bukan hanya dapat menyebabkan cedera serius, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang yang bisa mengancam nyawa.
Berikut adalah enam hal yang bisa terjadi akibat tersengat listrik, yang perlu kita waspadai dan hindari.
Artikel lainnya: Terapi Kejang Listrik untuk Gangguan Mental
Kondisi saat Kamu tersetrum listrik
Tubuh manusia sendiri merupakan penghantar listrik, sehingga akan mudah merespons aliran listrik. Hal ini turut dipengaruhi oleh jenis dan kekuatan arus listrik, lama kontak dengan arus listrik, dan bagian tubuh mana yang terkena.
Saat terkena aliran listrik, beberapa hal berikut dapat terjadi dalam tubuh, yaitu:
1. Gangguan irama jantung
Jantung adalah organ vital utama yang terkena dampak saat tersetrum listrik. Pasien yang tersetrum listrik dapat mengalami gangguan detak jantung, seperti Atrial Fibrilasi (AF) dan Ventrikular Fibrilasi (VF). Keduanya dapat terjadi bahkan pada arus listrik bertegangan rendah (low voltage).
Gangguan detak jantung tersebut menyebabkan darah tidak dapat dipompa dengan baik ke seluruh tubuh, menurunnya tekanan darah, hingga henti jantung dan kematian. Kondisi ini dapat terjadi sesaat setelah tersetrum listrik hingga 12 jam setelahnya.
2. Gangguan pernapasan
Tersetrum listrik dapat menyebabkan kontraksi otot pernapasan yang tidak terkontrol, sehingga penderitanya sulit bernapas. Selain itu, arus listrik yang mengganggu otak juga dapat memengaruhi pusat pernapasan dan berujung pada berhentinya pernapasan.
3. Luka bakar
Luka akibat sengatan listrik sering kali tampak kecil, hanya meninggalkan bekas di area yang terkena kontak dengan sumber arus. Dari luar, luka bakar akan tampak kemerahan disertai lenting berisi air.
Namun, panas dari luka tersebut dapat merusak hingga jaringan kulit yang dalam, bahkan ke otot hingga tulang. Rusaknya pertahanan kulit tersebut menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan dan dehidrasi.
Artikel lainnya: Efek Tersengat Listrik pada Ibu Hamil
4. Kejang dan gangguan saraf lainnya
Arus listrik dapat menyebabkan gangguan aliran saraf, sehingga penderita mengalami kejang hingga hilang kesadaran. Tak hanya itu, arus listrik juga dapat menyebabkan cedera medula spinalis (tulang belakang) yang berakibat pada kelumpuhan anggota gerak.
Gangguan saraf juga dapat terjadi pada pasien yang tersetrum listrik tegangan rendah sekalipun. Kondisi ini umumnya akan menimbulkan rasa nyeri yang berlangsung lama dan menetap (neuropati kronik) di beberapa bagian tubuh, terutama anggota gerak.
5. Cedera akibat gerakan spontan
Setelah tersetrum listrik, korban umumnya akan melakukan gerakan spontan yang tidak disadari seperti melompat dan terjatuh. Gerakan-gerakan tersebut dapat menyebabkan cedera pada tubuh, terutama tulang.
Mulai dari cedera tumpul di kepala, punggung, dan tungkai hingga patah tulang bisa terjadi akibat terbentur atau tertimpa benda berat di sekitar korban.
6. Kerusakan mata dan telinga
Ledakan atau kilatan cahaya yang dihasilkan oleh sengatan listrik dapat menyebabkan kerusakan pada mata atau telinga, seperti kebutaan sementara atau permanen dan kehilangan pendengaran.
Suara ledakan atau percikan listrik yang sangat keras bisa menyebabkan gendang telinga, sehingga menyebabkan gangguan pendengaran sementara atau permanen.
Arus listrik yang mengalir melalui kepala bisa menyebabkan katarak, karena pengeruhan lensa mata yang dapat mengaburkan penglihatan.
Artikel lainnya: Inilah Pertolongan Pertama pada Korban Tersengat Listrik
Cegah tersengat listrik dengan tindakan preventif
Gangguan kesehatan karena tersetrum listrik memang cukup banyak terjadi hingga mengancam nyawa. Oleh karena itu, penting bagi Kamu untuk melakukan upaya pencegahan.
Tutuplah area-area yang bertegangan listrik dan berpotensi mengalirkan arus listrik dengan penghalang yang terbuat dari isolator, seperti karet atau plastik.
Hindari menyentuh kabel listrik saat tangan dalam kondisi basah atau menyentuh kabel yang kondisinya sudah rusak. Sementara itu, bila Kamu menemukan orang yang tersetrum listrik, sedapat mungkin matikan sumber listrik bila memang kondisinya aman.
Dorong korban menggunakan barang yang tidak mengalirkan listrik seperti sapu atau tongkat kayu, untuk menjauh dari aliran listrik. Pastikan diri Kamu sudah aman dengan berdiri di atas alas karet atau tumpukan kain.
Jangan lupa untuk mengenakan alas kaki berbahan karet. Kemudian, segera hubungi petugas kesehatan terdekat.
Tersetrum atau tersengat listrik tak bisa dianggap sepele. Kamu bisa belajar dari kejadian yang menimpa ketua osis. Periksalah kabel di rumah Kamu secara rutin untuk menghindari tersetrum listrik akibat kelalaian mengganti atau memperbaiki kabel yang rusak.
Jika Kamu punya pertanyaan seputar tema diatas Kamu dapat gunakan layanan Tanya Dokter dan buatlah jadwal secara langsung menggunakan layanan Temu Dokter.
Yuk, download aplikasi KlikDokter sekarang untuk mendapatkan informasi kesehatan dan belanja keperluan kesehatan lainnya di KALStore. Jangan lupa untuk #JagaSehatmu selalu ya.