Mungkin Anda sering melihat iklan obat atau suplemen dengan tagline "menangkal radikal bebas". Sebenarnya apa itu radikal bebas dan bagaimana hal itu bisa memengaruhi kesehatan Anda?
Menurut dr. Citra Roseno dari KlikDokter, radikal bebas adalah molekul atau atom dengan minimal satu elektron yang tidak berpasangan, sehingga menjadi sangat reaktif terhadap atom lainnya. Dalam bahasa sederhana, elektron pada dasarnya suka berpasangan, jadi atom-atom yang "sendirian" itulah yang disebut radikal bebas.
Mereka “mengais-ngais” bagian tubuh untuk mencari elektron lain agar bisa berpasangan. Radikal bebas ini dihasilkan dari metabolisme normal tubuh. Misalnya, metabolisme gula untuk diubah menjadi energi atau dari sumber eksternal seperti paparan sinar matahari, polusi udara, konsumsi alkohol, rokok, dan stres.
Ternyata, radikal bebas memiliki dua peran yang bertolak belakang. Mereka dapat menjadi senyawa yang bermanfaat maupun berbahaya. Jika kadar radikal bebas di tubuh dalam taraf rendah atau normal, dr. Citra menyebut itu bisa berperan dalam proses pematangan struktur sel, serta bagian dari sistem imun tubuh untuk menghancurkan kuman yang masuk ke tubuh.
Bahaya radikal bebas
Radikal bebas yang berada dalam kadar tinggi akan berakumulasi di dalam tubuh sehingga memicu suatu fenomena stres oksidatif. Ini berarti radikal bebas dapat merusak berbagai struktur seluler, seperti DNA, protein, dan membran sel. Hasilnya, struktur tersebut akan mengalami proses oksidasi dan menjadi rusak.
Dalam berbagai studi dan teori, stres oksidatif karena radikal bebas dapat menyebabkan beragam penyakit, antara lain:
- Gangguan sistem saraf pusat, seperti Alzheimer dan demensia
- Penyakit kardiovaskular karena arteri yang tersumbat
- Gangguan autoimun dan inflamasi, seperti rheumatoid arthritis dan kanker
- Katarak dan penurunan penglihatan terkait usia
- Diabetes
- Penyakit degeneratif genetik, seperti penyakit huntington atau parkinson
- Perubahan penampilan yang berkaitan dengan usia, seperti kehilangan elastisitas kulit, kerutan, rambut beruban, rambut rontok, dan perubahan tekstur rambut
Radikal bebas memang dipercaya menjadi penyebab penuaan dini. Teori radikal bebas tentang penuaan memang relatif baru, tapi sudah banyak penelitian yang mendukungnya.
Dalam penelitian yang menggunakan tikus sebagai sampel penelitian, terlihat ada peningkatan yang signifikan dalam radikal bebas ketika tikus memasuki usia dewasa. Perubahan ini cocok dengan penurunan yang berkaitan dengan usia di bidang kesehatan.
Antioksidan dan radikal bebas
Salah satu hal yang bisa melawan penuaan adalah antioksidan. Antioksidan adalah molekul yang mencegah oksidasi molekul lain. Dengan antioksidan, radikal bebas dihambat untuk mengambil elektron dan menyebabkan kerusakan. Antioksidan mampu memberikan elektron ke radikal bebas tanpa menjadi tidak stabil sendiri, sehingga menghentikan reaksi berantai radikal bebas.
Tugas antioksidan ini sama seperti serat yang membersihkan sisa-sisa produk di usus. Di sisi lain, antioksidan membersihkan limbah radikal bebas di dalam sel. Antioksidan yang berlimpah bisa Anda temukan dalam buah-buahan dan sayuran, terutama yang berwarna-warni. Seperti beri, tomat, brokoli, bayam, kacang-kacangan, dan teh hijau.
Tubuh Anda memang dapat memproduksi beberapa antioksidan sendiri, tetapi jumlahnya tidak mencukupi. Di sisi lain, tidak ada antioksidan tunggal yang dapat melawan efek dari setiap radikal bebas. Sama seperti radikal bebas memiliki efek yang berbeda di berbagai area tubuh, setiap antioksidan berperilaku berbeda karena sifat kimianya. Dalam keadaan tertentu, beberapa antioksidan dapat menjadi pro-oksidan, yang mengambil elektron dari molekul lain. Hal ini bisa menciptakan ketidakstabilan kimia yang dapat menyebabkan stres oksidatif juga.
Itulah adalah penjelasan mengenai radikal bebas serta pengaruhnya terhadap tubuh. Radikal bebas bisa menguntungkan, tapi bisa juga merugikan. Pastikan tubuh Anda memiliki radikal bebas yang normal dengan menjalankan gaya hidup sehat.
[HNS/ RVS]