Kesehatan Umum

Bahaya Konsumsi Daging dan Sirip Ikan Hiu

dr. Sepriani Timurtini Limbong, 22 Des 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sempat diklaim sehat, konsumsi daging dan sirip ikan hiu ternyata justru berbahaya. Apa saja bahaya konsumsi daging dan sirip hiu? Berikut fakta medisnya.

Bahaya Konsumsi Daging dan Sirip Ikan Hiu

Hidangan yang terbuat dari daging hiu maupun sirip hiu erat dengan kemewahan dan kemakmuran. Ada juga yang meyakini bahwa daging hiu bermanfaat bagi kesehatan. Misalnya saja, makan daging hiu dipercaya dapat meningkatkan kejantanan hingga memperpanjang usia. Padahal, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. 

Sebagai spesies terbesar dan terpanjang di laut, hiu menempati posisi tertinggi dalam rantai makanan. Hal ini membuat mereka dapat mengonsumsi racun-racun yang telah terakumulasi di dalam tubuh mangsanya.

Karena itu, dalam tubuh ikan hiu terjadi proses bioakumulasi dari racun-racun mangsanya sebelumnya. Lantas, apa saja bahaya daging hiu maupun bahaya sirip ikan hiu? Berikut daftar bahaya makan ikan hiu yang harus Anda tahu. 

1 dari 2

1. Gangguan Saraf

Salah satu toksin atau racun berbahaya yang mungkin terkandung dalam ikan hiu adalah merkuri (Hg). Sebenarnya, hampir semua ikan dan makanan laut mengandung merkuri. Akan tetapi, beberapa hewan laut ada yang mengandung kadar merkuri tinggi, termasuk ikan hiu. 

Paparan terhadap merkuri (bahkan dalam jumlah kecil) dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, salah satunya adalah masalah persarafan. 

Merkuri merupakan sebuah neurotoksin kuat yang dapat menyebabkan masalah di sel saraf.  Makan ikan hiu dapat menimbulkan masalah persarafan, seperti kesemutan atau sensasi ditusuk jarum di bagian kaki, tangan, dan sekitar mulut. 

Selain itu, kondisi kelemahan otot, gangguan bicara, gangguan pendengaran, gangguan berjalan serta gangguan kesadaran juga dapat terjadi akibat paparan merkuri tinggi. 

2. Gangguan Perkembangan Janin 

Merkuri dalam daging maupun sirip ikan hiu dapat berbahaya jika dikonsumsi ibu hamil. Paparan merkuri saat hamil dapat memengaruhi perkembangan otak dan sistem saraf janin. Hal ini dapat bertahan hingga bayi lahir dan bertumbuh nantinya. 

Paparan merkuri dalam daging hiu juga bisa menyebabkan masalah perkembangan kognitif, memori, kemampuan fokus, bahasa, kemampuan motorik, dan kemampuan visuospatial bayi ke depannya.

Artikel Lainnya:  5 Makanan Sehat yang Berbahaya bagi Tubuh

2 dari 2

3. Masalah Kulit

Merkuri yang terkandung di dalam tubuh ikan hiu dapat diserap oleh sistem pencernaan. Ketika masuk ke dalam tubuh, merkuri dapat menimbulkan masalah pada organ tubuh yang lain, salah satunya kulit.

Ruam merah di kulit dan dermatitis (peradangan di kulit) merupakan dampak yang dapat terjadi akibat paparan merkuri. 

4. Masalah Ginjal 

Salah satu organ yang dapat terdampak akibat paparan merkuri di dalam ikan hiu adalah ginjal. Berbagai masalah ginjal dapat terjadi adalah peningkatan jumlah protein dalam urin (proteinuria) hingga gagal ginjal

5. Penyakit Degeneratif Otak 

Selain merkuri, di dalam ikan hiu terkandung zat lain juga yang dapat membawa dampak buruk bagi tubuh. Penelitian menunjukkan, dalam jaringan ikan hiu terdapat neurotoksin asam amino b-methylamino-L-alanine (BMAA). 

BMAA berpotensi untuk membunuh sel saraf sehingga meningkatkan risiko terjadinya penyakit neurodegeneratif, seperti Alzheimer, Parkinson, dan sklerosis lateral amilotrofik. 

Meski makan hidangan berbahan daging hiu tampak sensasional dan terkesan mewah, Anda perlu berpikir dua kali sebelum mengonsumsinya. Dampak negatif serta bahaya makan ikan hiu ternyata cukup banyak dan dapat menyerang berbagai organ tubuh. 

Sebagai alternatif, Anda bisa memilih jenis ikan lainnya yang lebih menyehatkan, lebih ramah kantong, dan ramah lingkungan. Untuk tahu informasi kesehatan lainnya, 

Anda bisa membaca artikel di aplikasi Klikdokter atau konsultasi dengan dokter melalui fitur Live Chat 24 Jam.

(OVI/JKT)

Hiu
daging hiu