Coba perhatikan tembok rumah Anda. Apakah terdapat bercak-bercak, seperti bekas tetesan air? Jika ya, Anda sebaiknya waspada. Bisa jadi itu merupakan tanda tembok rumah Anda berjamur!
Jamur yang menempel di tembok rumah dapat terhirup, mengenai kulit, ataupun jatuh di atas makanan Anda. Hal-hal seperti ini dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, lho!
Apa Penyebab Dinding Berjamur?
Tembok berjamur tak mungkin muncul tanpa sebab. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengungkapkan, lingkungan yang lembap adalah penyebab utama tembok mudah berjamur.
Selain itu, kebocoran air pada dinding, ventilasi yang buruk, dan pipa bocor juga dapat menjadi penyebab dinding berjamur.
Tembok berjamur tidak bisa dibiarkan begitu saja. Pasalnya, keadaan tersebut dapat mengganggu kenyamanan di dalam rumah, juga meningkatkan risiko penyakit berbahaya.
Artikel Lainnya: Lindungi Kesehatan Keluarga dengan Cat Tembok Antivirus
Bahaya Tembok Berjamur bagi Kesehatan Keluarga
Berikut ini adalah bahaya tembok berjamur yang diam-diam mengintai keluarga Anda:
1. Alergi
Apakah Anda atau anggota keluarga sering bersin dan gatal-gatal tanpa sebab? Jika, ya, mungkin penyebabnya adalah jamur yang tumbuh subur di dinding rumah.
Bila bersin dan gatal mereda setelah pengidapnya ke luar rumah, itu adalah tanda bahwa gejala tersebut dipicu akibat alergi jamur (mold allergy).
Saat spora jamur masuk ke dalam tubuh, sistem imun akan bereaksi dan membentuk antibodi untuk melawannya. Meski proses itu akan berakhir, tubuh tetap “mencatat” jamur sebagai iritan yang perlu dilawan.
Oleh sebab itu, penderita alergi akan mengalami gejala berulang tiap kali ia dekat dengan tembok berjamur.
2. Sulit Bernapas
Hati-hati bila Anda punya masalah pernapasan, seperti asma. Ini karena jamur yang menempel di dinding rumah dapat menjadi iritan penghasil racun, yang dapat mengiritasi hidung, tenggorokan, dan paru-paru.
Jika pengidap asma tak sengaja menghirup spora jamur, gejala sesak napas bisa langsung muncul.
Semakin lembap ruangan, semakin banyak pula jamur yang menempel dan beterbangan. Karenanya, buka jendela dan pintu secara rutin agar ruangan tidak terlalu lembap.
Akan lebih baik pula bila ruangan tersebut tidak dipenuhi banyak barang, agar debu tak ikut-ikutan mengiritasi saluran pernapasan.
Artikel Lainnya: Awas, Mesin Cuci Bisa Jadi Sarang Bakteri!
3. Sinusitis
Sinusitis adalah peradangan pada rongga sinus yang dipicu oleh proses infeksi bakteri, virus, atau jamur; dan non-infeksi, seperti alergi.
Risiko Anda terkena sinusitis bisa tinggi apabila tembok rumah ditumbuhi banyak jamur mold dan mildew.
Anda harus mewaspadai tempat-tempat yang lembap di rumah, seperti dapur, kamar mandi, basement, dan pekarangan.
4. Infeksi Bakteri Escherichia coli
Salah satu bahaya tembok yang lembap dan berjamur adalah infeksi bakteri E.coli.
Mikroorganisme berbahaya ini dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit, seperti pneumonia, infeksi saluran kemih, dan diare.
Gejala yang timbul bisa berupa nyeri atau kram perut, buang air besar cair, mual, muntah, demam, lemah, lesu, hingga dehidrasi.
Artikel Lainnya: Hati-hati, Tiup Lilin Bisa Sebarkan Virus Penyakit!
5. Infeksi Bakteri Staphylococcus aureus
Bakteri Staphylococcus aureus bisa saja tumbuh secara tidak terkendali di tembok yang lembap dan berjamur.
Mikroorganisme berbahaya ini diam-diam dapat menyerang berbagai organ tubuh, mulai dari kulit, sendi, hingga saluran cerna.
Gejala yang ditimbulkan pun dapat berbeda-beda, tergantung dari organ yang terkena. Beberapa contoh gejalanya, misalnya perasaan gelisah, napas lebih cepat, tekanan darah rendah, dan demam.
Jangan anggap sepele bahaya dinding berjamur. Segera periksa, dan bersihkan agar tidak diam-diam mengancam kesehatan Anda sekeluarga.
Anda juga wajib menjaga ventilasi agar berfungsi dengan baik, atasi kebocoran pada dinding, dan menggunakan alat dehumidifier agar kelembapan terjaga.
Masih punya pertanyaan mengenai bahaya dinding berjamur atau fakta medis lainnya? Konsultasikan pada dokter menggunakan layanan LiveChat 24 jam atau dengan mengunduh aplikasi Klikdokter.
(NB/AYU)