Di mana pun kita berada, debu-debu halus pasti ada, mulai dari di kasur, meja kerja, hingga pakaian. Makhluk hidup juga bisa berkontribusi pada timbulnya debu di lingkungan, misalnya partikel bulu hewan peliharaan, kecoak mati, spora jamur, dan tungau debu.
Debu-debu ini memang harus dibersihkan rutin, karena ada bahaya debu terhadap tubuh kita. Dampak buruk debu bagi kesehatan bisa muncul saat terhirup atau menempel di kulit.
Berikut ini beberapa bahaya debu bagi kesehatan:
1. Memicu Alergi
Bahaya debu paling umum bagi kesehatan adalah alergi. Gejala alergi debu meliputi mata gatal, berair, dan merah, bersin, serta hidung meler.
Kondisi ini bisa diperparah ketika kamu melakukan banyak aktivitas di luar ruangan, tapi urung menjaga kebersihan rumah dan mengabaikan higienitas hewan peliharaan.
Jika kamu atau anggota keluarga memiliki alergi debu, penting untuk membersihkan rumah secara teratur. Saat siang hari, bukalah semua jendela agar sirkulasi udara berjalan baik.
Sinar matahari juga dapat masuk ke rumah dan mengurangi kelembapan, sehingga jamur juga tidak mudah tumbuh.
Hindari juga penggunaan karpet pada lantai, terutama di kamar tidur. Kamu bisa menggantinya dengan keramik, marmer, atau lantai kayu. Gunakan pula seprai dan sarung bantal antitungau untuk kamar.
Artikel lainnya: Penyebab Alergi Anda Memburuk di Malam Hari
2. Meningkatkan Risiko Resistensi Antibiotik
Resistensi antibiotik adalah kemampuan bertahan bakteri dari efek antibiotik. Alih-alih mati, bakteri malah bertambah banyak. Kondisi tersebut akan mempersulit proses penyembuhan penyakit yang disebabkan bakteri.
Ada sejumlah hal yang dapat menjadi penyebab resistensi antibiotik, seperti penggunaan antibiotik berlebih maupun tidak tepat.
Terkait debu, perlu diingat bahwa debu bukanlah benda mati. Ada berbagai senyawa hidup di dalam butiran debu, salah satunya antibakteri bernama triklosan. Ia umum sekali ditemukan di dalam debu.
Di sisi lain, banyak sekali produk rumah tangga seperti detergen, pasta gigi, dan sabun yang mengandung triklosan serta diklaim dapat membunuh bakteri. Hal ini kemudian dapat memicu dan memperburuk kondisi resistensi bakteri.
Para peneliti di Northwestern University, Chicago, Amerika Serikat, mencoba membandingkan 42 sampel debu yang diambil dari fasilitas olahraga. Hasilnya, pada debu yang memiliki konsentrasi triklosan tinggi, bakterinya berpeluang mengalami perubahan gen yang mengarah pada resistensi antibiotik.
3. Iritasi Saluran Napas
Tak hanya udara di luar rumah yang bisa mengandung polutan, debu yang beterbangan di udara rumah juga merupakan polutan.
Debu rumah dapat mengandung berbagai komponen kecil yang ikut beterbangan, termasuk zat kimia di dalam produk pembersih dan perawatan rumah. Produk yang dimaksud misalnya cairan pembersih, pelapis kayu, dan cairan pembersih karat.
Jika cairan tersebut menguap dan ikut terbang bersama debu di dalam rumah lalu terhirup, tentu dapat menimbulkan risiko.
Paparan komponen berbahaya itu pada saluran pernapasan terus-menerus dalam jangka panjang dapat merusak lapisan epitel. Akibatnya, bahaya debu yang bisa timbul adalah iritasi dan masalah saluran pernapasan seperti batuk, suara serak, dan sesak napas.
Artikel lainnya: Si Kecil Alergi Debu, Harus Bagaimana?
4. Iritasi Mata
Bahaya debu bagi kesehatan selanjutnya adalah iritasi mata. Ukuran partikel debu yang cukup kecil untuk terbang di udara juga dapat mengganggu kesehatan mata jika tidak rajin dibersihkan.
Gejala iritasi mata yang paling mudah dikenali adalah mata terasa seperti berpasir atau terasa gatal.
Oleh karena itu, perhatikan kebersihan diri, lingkungan, dan produk-produk kebersihan yang selama ini kamu gunakan. Terlalu banyak menggunakan produk antibakteri mungkin tak diperlukan, bahkan dapat berakibat buruk bagi kesehatan.
5. Masalah Pencernaan
Mungkin tanpa sengaja makanan yang kita konsumsi sehari-hari terkontaminasi oleh debu. Misalnya, saat masakan di rumah tidak ditutup rapat menggunakan tudung saji ataupun jajan sembarangan di luar rumah.
Nah, debu yang masuk ke saluran pencernaan bisa menimbulkan masalah misalnya sakit perut, mual, muntah, hingga diare. Oleh karenanya, selalu tutup wadah makanan yang tidak langsung kamu makan dan hindari jajan di tempat kotor.
Artikel lainnya: Awas, Debu Kayu Bisa Picu Kanker Paru!
6. Asma
Salah satu penyebab asma adalah debu. Debu yang terhirup masuk ke saluran napas pada orang-orang dengan riwayat asma akan dengan mudah memicu kekambuhan penyakit ini.
Asma ditandai dengan sesak napas dan napas berbunyi ngik-ngik. Jika tidak diatasi sesegera mungkin, asma dapat berbahaya dan mengancam nyawa.
Penderita asma sebaiknya mengetahui pemicu dan menghindarinya. Misalnya, jika terpicu oleh debu, maka hindari penggunaan karpet di rumah, boneka-boneka, serta tumpukan buku ataupun baju.
7. Gatal di Kulit
Tidak hanya berbahaya ketika dihirup, debu yang menempel pada kulit dapat menyebabkan iritasi. Keluhan gatal dan kemerahan pada kulit dapat dijumpai. Jika keluhan kulit ini digaruk, pada akhirnya akan timbul luka dan infeksi sekunder.
Mungkin mustahil jika ingin rumah 100 persen bebas debu. Namun, kamu bisa mengupayakan untuk meminimalkan risiko kesehatan akibat debu di rumah.
Yuk, #JagaSehatmu dengan rajin bersih-bersih rumah! Download aplikasi KlikDokter, kamu bisa baca artikel kesehatan lengkap dan tanya dokter lebih cepat.
(FR/JKT)