Sudah cukup banyak hal-hal buruk yang diberitakan media, kini bertambah lagi dengan berita ancaman dari bakteri Vibrio akibat mengonsumsi tiram mentah atau setelah berenang di air asin (pantai). Infeksi bakteri Vibrio diketahui dapat menyebabkan masalah gastrointestinal, kehilangan anggota badan, bahkan dapat menyebabkan kematian.
“Bakteri ini merupakan organisme yang menarik dan dampaknya beragam mulai dari epidemi global yang masif seperti kolera hingga infeksi yang jarang tapi bersifat mematikan yaitu Vibrio vulnifucus, kata Rita Colwell, profesor di Departemen Biologi Sel & Genetika Molekuler Universitas Maryland, Amerika Serikat (AS), kepada CNN.
Mengenal lebih dalam bakteri Vibrio
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), ada 12 spesies bakteri Vibrio yang dapat mengakibatkan penyakit pada manusia, dikenal sebagai vibrosis. Sekitar 80 persen infeksi terjadi antara bulan Mei-Oktober ketika perairan menjadi lebih hangat, dan biasanya terjadi setelah seseorang mengonsumsi jenis makanan laut dengan cangkang keras di luarnya (shellfish).
Gejala yang dapat timbul akibat infeksi bakteri Vibrio antara lain diare berair yang sering disertai dengan kram perut, mual, muntah, demam, dan menggigil. Biasanya gejala-gejala tersebut muncul dalam 24 jam setelah makanan yang terkontaminasi ditelan dan dapat berlangsung hingga tiga hari.
Penyakit berat jarang terjadi dan biasanya dialami oleh orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah. Bakteri Vibrio juga bisa menyebabkan infeksi kulit ketika luka yang terbuka terekspos air payau atau air asin.
Jenis-jenis bakteri Vibrio yang paling sering menyerang
Terdapat tiga jenis bakteri Vibrio yang ditemukan di AS, yaitu Vibrio parahaemolyticus, Vibrio vulnificus, dan Vibrio alginolyticus. Sedangkan bakteri Vibrio cholera, tidak tersebar luas di sana.
Vibrio parahaemolyticus adalah spesies yang paling banyak dilaporkan, yang bertanggung jawab terhadap 45.000 dari 80.000 dari penyakit akibat bakteri Vibrio di AS per tahunnya.
Jenis bakteri ini dikaitkan dengan konsumsi makanan laut yang mentah atau tidak dimasak dengan benar, atau disimpan dengan cara yang salah lalu tidak dimasak hingga matang. Selain itu, biasanya orang-orang terinfeksi karena makan tiram atau makanan laut dari area yang terkontaminasi.
Menurut James D. Oliver, profesor mikrobiologi di Departemen Ilmu Biologi di Universitas North Carolina, AS, spesies Vibrio alginolyticus biasanya mengakibatkan infeksi telinga dan otitis eksterna (infeksi telinga bagian luar atau swimmer’s ear). Dampak dari bakteri ini tidak terlalu membahayakan jika ditangani dengan benar.
Jika yang menyerang adalah spesies Vibrio vulnifucus, infeksi yang ditimbulkannya harus diwaspadai. Bakteri ini bisa hidup dalam hewan laut dan air payau (campuran air tawar dan garam). Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi kulit ketika luka yang terbuka terkena air yang tercemar.
Menurut CDC, ada sekitar 205 infeksi terjadi per tahunnya, yang mengakibatkan satu dari empat orang yang terinfeksi meninggal dunia. Sedangkan beberapa di antaranya harus kehilangan anggota tubuh karena harus diamputasi untuk menghentikan penyebaran jaringan tubuh yang terinfeksi. Vibrio vulnifucus sering disalahartikan sebagai bakteri pemakan daging (flesh-eating bacteria), padahal bakteri “hanya” merusak kulit.
Tips agar terhindar dari bakteri Vibrio
Dikutip dari laman CDC, untuk mengurangi risiko akibat infeksi dari bakteri Vibrio, lakukan beberapa hal ini:
- Jangan memakan mentah aneka shellfish (aneka kerang dan tiram, lobster, udang, atau kepiting). Masaklah hingga matang.
- Selalu cuci tangan dengan sabun dan air setelah menyentuh shellfish
- Menjauhlah dari air payau (pertemuan sungai dengan laut) atau pantai. Jika Anda memiliki luka di kulit, tutuplah luka dengan perban yang tahan air.
- Bersihkan luka dengan sabun dan air jika sempat terkena air laut, makanan laut mentah atau cairan yang keluar dari makanan laut tersebut.
- Jika Anda mengalami infeksi kulit, segera cari pertolongan medis dan informasikan bahwa kulit Anda terpapar air payau atau laut, seafood mentah, atau cairan dari seafood.
- Pakai sarung tangan saat mengolah makanan laut mentah.
- Kenakan pakaian dan alas kaki yang dapat melindungi Anda dari luka atau goresan ketika sedang berada di area sekitar air payau atau pantai.
Bakteri Vibrio di Indonesia
Di Indonesia, bakteri Vibrio yang kerap dijumpai adalah Vibrio cholerae yang menyebabkan penyakit kolera. Kolera adalah penyakit akibat infeksi usus kecil yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. Selain lewat air yang terkontaminasi, ada beberapa cara penyebaran Vibrio cholerae.
“Diare yang disertai muntah dan kejang perut, dapat datang secara tiba-tiba. Penularannya melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh bakteri yang terdapat dalam muntahan maupun feses penderita,” kata dr. Astrid Wulan Kusumoastuti dari KlikDokter. Jika tidak segera ditangani, penderitanya bisa kehilangan banyak cairan dan mengalami dehidrasi, bahkan bisa mengancam nyawa.
Kebersihan air yang digunakan untuk menyokong aktivitas sehari-hari harus sangat dijaga dan diperhatikan. Untuk konsumsilah air minum yang terjamin kebersihannya, dan masaklah makanan hingga matang. Selain itu, pastikan pula kondisi lokasi pembungan tinja telah memenuhi standar. Semuanya itu perlu Anda perhatikan agar Anda sekeluarga terhindar dari bakteri apa pun termasuk jenis bakteri Vibrio yang dapat mengancam nyawa.
[RN/ RVS]