Beberapa hari yang lalu, ditemukan adanya penyakit langka yang disebut dengan cacar monyet. Penyakit tersebut ditularkan oleh hewan pengerat dan primata yang terinfeksi kepada manusia. Ada lagi rabies dan flu burung. Semuanya ditularkan oleh hewan ke manusia.
Bukan perkara baru, beberapa hewan memang bisa menjadi sumber penularan penyakit kepada manusia. Lantas, bagaimana dengan sebaliknya? Bisakah manusia menularkan penyakit ke hewan?
Penularan penyakit dari manusia ke hewan
Dilansir dari dari Medical News Today, hal tersebut ternyata bisa saja terjadi. Proses penularan penyakit dari manusia ke hewan disebut dengan anthroponosis. Sebuah studi yang diterbitkan dalam POL One tahun 2014 melaporkan bahwa bakteri, virus, parasit, dan jamur yang berpindah dari inang manusia ke beberapa jenis hewan ditemukan di 56 negara di setiap benua, tak terkecuali Antartika.
Sebenarnya, fakta itu bukanlah hal yang baru. Pada tahun 1988, seorang peneliti melihat adanya zoonosis balik pada jamur. Disebutkan bahwa jamur yang dapat menyebabkan infeksi dangkal pada kulit, kuku, dan rambut bisa ditularkan antar-hewan, antar-manusia, hewan ke manusia, dan manusia ke hewan.
Kemudian, di pertengahan era '90-an, penelitian tersebut berkembang di ranah bakteri. Sedangkan, pada akhir era '90-an hingga tahun 2000-an, penelitian berkembang ke ranah virus, termasuk Giardia Duodenalis (parasit penyebab giardiasis atau infeksi pada usus halus), dan cryptosporidium parvum (parasit penyebab diare). Puncak penelitian terhadap perpindahan virus terjadi saat flu babi H1N1 merebak di tahun 2009.
Sementara itu, ada juga kasus anthroponosis yang berkaitan dengan Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Keadaan tersebut disebabkan oleh bakteri staph yang membuat tubuh menjadi resisten terhadap berbagai jenis antibiotik. Terkait ini, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Veterinary Microbiology pada 2006 melaporkan bahwa penularan MRSA bisa terjadi dari majikan (manusia) ke anjing peliharaannya yang kemudian menularkan kembali kepada majikannya tersebut.
Anjing pun kena tuberkulosis
Melengkapi penelitian-penelitian di atas, sebuah makalah yang diterbitkan pada tahun 2004 dan dilansir Medical News Today juga melaporkan bahwa seekor anjing berjenis Yorkshore Terrier tertular tuberkulosis dari manusia. Awalnya anjing tersebut mengalami gejala muntah terus-menerus dan batuk yang tak kunjung berhenti. Setelah dilakukan pemeriksaan medis, anjing itu rupanya tertular tuberkulosis dari majikannya yang telah sakit selama enam bulan.
Untuk diketahui, dari semua jenis hewan yang telah disebutkan dalam penelitian, simpanse adalah yang paling rentan tertular penyakit dari manusia. Ini karena hewan primata tersebut memiliki susunan genentik dan fisiologis yang mirip dengan manusia. Adapun penyakit yang lebih mudah tertular pada hewan tersebut, termasuk campak, pneumonia, influenza, dan berbagai infeksi virus maupun bakteri lainnya.
Jadi, benar adanya bahwa manusia juga bisa menularkan berbagai jenis penyakit kepada hewan. Untuk itu, jagalah selalu kesehatan diri Anda dengan vaksinasi dan menerapkan gaya hidup sehat sedari dini. Laporkan segera ke petugas medis apabila Anda atau hewan di sekitar terjangkit penyakit, supaya bisa tertangani dengan baik dan memutus tali penularan dengan lebih cepat. Salam sehat!
[NB/ RVS]