Anda menggunakan berbagai bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, produk pemutih, pembersih toilet, pembersih logam, pencair cat, dan bensin. Bahan-bahan kimia ini dapat menyebabkan luka bakar yang perlu Anda tangani dengan serius. Untuk itu, pengetahuan untuk cara mengatasi luka bakar kimia sangatlah penting.
Klasifikasi luka bakar
Sebelum membahas lebih jauh mengenai luka bakar kimia, sebaiknya Anda ketahui terlebih dulu klasifisikasi luka bakar. Berdasarkan kedalamannya, luka bakar dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Derajat satu
Luka bakar derajat satu adalah luka bakar yang paling ringan dan superfisial. Luka bakar hanya terjadi pada epidermis atau lapisan kulit paling luar. Biasanya luka bakar derajat satu terjadi akibat sinar matahari. Gejala dapat berupa kulit kemerahan, bengkak, dan nyeri.
b. Derajat dua
Luka bakar derajat dua adalah luka bakar yang terjadi pada lapisan kulit epidermis dan sebagian atau seluruh dermis (lapisan kulit dalam). Luka bakar derajat dua biasanya terasa nyeri hebat akibat saraf yang terkena. Luka dapat berwarna kemerahan atau putih. Luka juga terdapat lenting atau bula yang berisi cairan, tampak basah atau lembab, dan bengkak. Luka bakar derajat dua dalam biasanya akan meninggalkan bekas luka.
c. Derajat tiga
Luka bakar derajat tiga adalah yang paling parah dan dalam. Luka sudah melewati kulit baik luar (epidermis) dan dalam (dermis). Luka juga sudah mencapai jaringan lemak di bawah kulit. Warna luka dapat putih atau hitam seperti arang. Kulit tampak seperti lilin atau kasar. Luka bakar derajat tiga biasanya tidak nyeri atau bahkan baal (tidak terasa) akibat saraf yang sudah rusak. Luka bakar derajat tiga butuh penanganan khusus oleh dokter spesialis bedah plastik atau dokter ahli lainnya.
Sementara itu, luka bakar kimia dapat menipu, yaitu terlihat sedikit tapi biasanya lukanya dalam (derajat dua hingga derajat tiga). Luka bakar kimia walaupun kecil,biasanya kasusnya parah. Daerah tubuh yang biasanya terkena luka bakar kimia termasuk wajah, mata, tangan, kaki, tapi juga bisa mulut atau tenggorokan.
Semua luka bakar bahan kimia termasuk kasus gawat darurat maka sebaiknya segera mencari bantuan medis. Penanganan luka bakar kimia tergantung dari jenis bahan kimia tersebut. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bahan yang menyebabkan luka bakar kimia.
Penanganan luka bakar akibat bahan kimia
Luka bakar tidak hanya menyebabkan luka luar pada kulit, seperti kemerahan, nyeri, kulit melepuh, menghitam, dan sebagainya. Untuk kasus yang parah, penderita juga dapat mengalami tekanan darah rendah, hilangnya kesadaran (pingsan), sesak napas, batuk parah, nyeri kepala, otot kedutan, detak jantung tidak beraturan, hingga cardiac arrest (henti jantung).
Oleh karena itu, penanganan yang tepat harus segera dilakukan pada area yang terkena. Berikut adalah cara penganganan luka bakar akibat bahan kimia:
- Hentikan paparan terhadap bahan kimia segera
- Singkirkan semua baju atau celana yang terkena bahan kimia
- Cuci dengan air yang banyak bagian tubuh yang terkena bahan kimia kurang lebih 20 menit sambil menghindari bagian tubuh yang bersih (hati-hati jangan sampai bahan kimia justru mengenai bagian tubuh yang tidak terekspos bahan kimia)
- Segera mencari bantuan medis
Tindakan pencegahan untuk menghindari terjadinya luka bakar kimia adalah berhati-hati saat sedang berada di sekitar cairan kimia yang berpotensi menyebabkan luka bakar. Misalnya, cairan pembersih kamar mandi atau toilet dan pembersih logam. Selain itu, selalu gunakan alat pelindung dirijika berhubungan dengan bahan kimia berbahaya. Jika Anda mengalami luka bakar kimia, segera temui dokter.
[HNS/ RVS]