Malaria masih menjadi salah satu penyakit dengan angka kejadian yang cukup tinggi di Indonesia. Di beberapa provinsi di Indonesia bagian timur, penyakit akibat parasit Plasmodium ini menjadi penyakit endemis atau penyakit yang sering dijumpai.
Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Parasit Plasmodium yang terbawa dalam gigitan nyamuk akan hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah penderitanya.
Saat terinfeksi, orang yang terinfeksi malaria akan menunjukkan gejala demam dengan pola kenaikan suhu tertentu, menggigil, berkeringat, sakit kepala, mual atau muntah, serta nyeri otot persendian.
Untuk mengatasi malaria, masyarakat Indonesia kerap menggunakan berbagai rempah sebagai obat malaria alami yang diyakini dapat membantu mengatasi penyakit ini.
Apa saja obat malaria tradisional yang mampu mengurangi gejala malaria tersebut? Berikut adalah beberapa di antaranya:
Artikel Lainnya: Mengenal Jenis-Jenis Malaria yang Dapat Mengancam Nyawa
1. Kayu Manis
Kayu manis dikenal memiliki sifat antiinflamasi atau antiperadangan, antioksidan, dan antimikroba sehingga dapat membantu mengurangi gejala malaria secara alami.
Kayu manis diketahui memiliki kandungan cinnamaldehyde, tannins, limonene, safrole yang mempunyai kemampuan antimikroba.
Penelitian di laboratorium juga menunjukkan kayu manis memiliki efek antiplasmodial dan dapat menghambat perkembangan Plasmodium falciparum yang merupakan salah satu penyebab malaria.
Biasanya, kayu manis akan direbus dan air rebusannya dikonsumsi setelah dicampur dengan madu.
2. Kunyit
Obat malaria alami berikutnya adalah kunyit. Kunyit mengandung antioksidan yang dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, kunyit juga bersifat antiinflamasi sehingga membantu mengurangi gejala nyeri otot sendi yang terjadi pada malaria.
3. Jus Jeruk
Kandungan vitamin C dalam jeruk menjadikannya salah satu obat alami malaria. Jeruk dikenal sebagai salah satu sumber vitamin C.
Vitamin C sendiri termasuk kelompok antioksidan yang mampu meningkatkan kekebalan tubuh serta mengurangi gejala peradangan seperti demam.
Artikel Lainnya: Malaria Cerebral, Saat Komplikasi Malaria Pengaruhi Otak
4. Jahe
Sifat antimikroba dan antiinflamasi di dalam jahe dapat membantu meredakan nyeri dan mengobati mual. Konsumsi jahe untuk pengobatan malaria secara alami biasanya diminum dengan air panas dan ditambahkan madu.
5. Perasan Jeruk Nipis
Sama halnya dengan jus jeruk, kandungan vitamin C dalam jeruk juga dapat membantu mengatasi atau mengurangi gejala malaria.
6. Cuka Apel
Cuka apel juga dapat digunakan untuk menurunkan demam. Anda dapat mencampurkannya dengan air, kemudian masukkan kain bersih ke dalam larutan tersebut. Gunakan kain tersebut sebagai kompres di dahi untuk membantu menurunkan demam.
7. Madu
Madu dapat membantu tubuh melawan infeksi dan mengurangi gejala malaria. Karena itu, bahan makanan ini dapat dijadikan salah satu obat malaria alami. Anda dapat mengonsumsinya secara langsung ataupun dicampur ke dalam minuman lain seperti teh.
Meski beberapa bahan di atas dapat digunakan sebagai obat malaria alami, pengobatan malaria secara pasti (definitif) tetap harus dilakukan secara menyeluruh melalui pemeriksaan dokter.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang, kemudian memberikan obat yang sesuai dengan jenis malaria yang dialami. Bahan alami di atas digunakan untuk mendampingi obat malaria yang didapatkan dari dokter.
Selain itu, perhatikan pula kondisi saluran pencernaan Anda. Bagi mereka yang memiliki masalah lambung, pastikan sudah makan sebelum mengonsumsi jeruk atau jeruk nipis. Jangan pula mengonsumsinya secara berlebihan agar tak menimbulkan gejala asam lambung.
Apabila memiliki pertanyaan lain seputar pengobatan malaria, silakan konsultasikan melalui Live Chat di aplikasi KlikDokter.
Referensi:
Pubmed Central. Diakses 2021. Curcumin-Artemisinin Combination Therapy for Malaria.
Pubmed Central. Diakses 2021. The Effect of Aqueous Extract of Cinnamon on the Metabolome of Plasmodium falciparum Using 1HNMR Spectroscopy
(OVI/JKT)