Ada dua gejala khas yang dialami tubuh saat mengalami peradangan atau inflamasi, yakni demam dan nyeri. Dalam kondisi demikian, Anda pun perlu menghindari jenis makanan yang menjadi penyebab inflamasi.
Ya, meski enak, Anda wajib “bermusuhan” dulu dengan mereka. Lantas, apa saja makanan yang mesti dihindari?
Kenali soal Peradangan atau Inflamasi
Sebelum tahu makanan apa yang harus dihindari, Anda harus tahu dulu apa itu arti inflamasi atau peradangan.
Menurut dr. Theresia Rina Yunita dari KlikDokter, peradangan sebenarnya merupakan suatu bentuk mekanisme pertahanan tubuh saat sistem imun menemukan adanya kerusakan sel, iritan, maupun bakteri.
Dengan begitu, peradangan atau inflamasi merupakan respons alami tubuh. Kita ambil contoh, lutut yang habis kena benturan. Setelah terbentur, pasti ada jaringan yang terluka atau sobek, sehingga membutuhkan perawatan dan perlindungan.
Artikel Lainnya: Mungkinkah Pendingin Udara Memperparah Radang Tenggorokan?
Nah, bagian tersebut umumnya akan mengalami peradangan ketika tubuh akan “memperbaiki diri”. Tanpa peradangan, infeksi dan luka tersebut tidak akan pernah sembuh.
Secara garis besar, peradangan dibagi menjadi dua, yakni akut dan kronis. Peradangan akut adalah peradangan yang dimulai tiba-tiba dan menjadi parah dalam waktu singkat.
Sementara, peradangan kronis adalah peradangan yang dimulai dengan lambat, dan berlangsung lama sampai waktu berbulan-bulan.
Makanan yang Bisa Memperburuk Kondisi Peradangan
Kalau sudah memahami betul apa itu peradangan atau inflamasi, kini saatnya beralih ke jenis-jenis makanan yang bisa memicu keparahan dari kondisi tersebut.
Bila Anda sedang mengalami peradangan, tak terkecuali radang tenggorokan, radang sendi, dan beberapa penyakit lain, cobalah untuk hindari beberapa makanan berikut.
Artikel Lainnya: Bayi Sering Menangis dan Menjerit Rentan Radang Tenggorokan?
-
Karbohidrat Olahan
Karbohidrat olahan berupa roti tawar (roti putih), sereal, permen, dan lain-lain bisa menjadi penyebab peradangan tambah parah. Hal ini dikarenakan, komponen serat pada karbohidrat olahan telah dihilangkan.
Alhasil karena hilangnya komponen serat, maka akan mendorong pertumbuhan bakteri jahat yang memicu penyakit radang usus dan risiko obesitas.
Karbohidrat olahan memiliki indeks glikemik (GI) yang jauh lebih tinggi daripada karbohidrat non-olahan. Makanan tersebut mampu meningkatkan kadar gula darah lebih cepat.
Dalam sebuah penelitian, orang dewasa atau lansia yang melaporkan asupan makanan GI tinggi, rupanya 2,9 kali lebih mungkin meninggal akibat penyakit radang seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
-
Makanan Berlemak Tinggi
Kalau bicara soal makanan berlemak tinggi, pasti makanan yang terlintas pertama di pikiran Anda adalah gorengan.
Tidaklah mengherankan kalau gorengan adalah jenis makanan yang tidak sehat. Selain itu, gorengan juga menjadi penyebab peradangan semakin parah.
Artikel Lainnya: Kebiasaan Seks Oral Bisa Picu Radang Tenggorokan?
Menurut Obianuju Helen Okoye MD, dokter umum di St. Louis, orang yang gemar mengonsumsi gorengan menunjukkan adanya tingkat inflamasi yang lebih tinggi.
Maka dari itu, tidak dianjurkan makan goreng-gorengan saat badan sakit atau sedang punya luka di tubuh.
Dokter Muhammad Iqbal Ramadhan mengungkapkan, hindari pula makanan yang memakai banyak margarin.
Sebab, tak seperti daging dan susu yang merupakan sumber lemak trans alami, margarin termasuk sumber lemak trans buatan yang justru menurunkan kolesterol baik (HDL) serta meningkatkan risiko penyakit jantung!
“Dan mengonsumsi lemak trans buatan dikaitkan dengan penanda inflamasi tinggi, seperti protein C-reaktif (CRP),” kata dokter yang kerap disapa dr. Iqbal itu.
-
Makanan dan Minuman Manis
Kebanyakan, makanan dan minuman yang rasanya manis itu tidak sehat. Apalagi jika dikonsumsi oleh orang yang mengalami inflamasi, radang tenggorokan misalnya.
“Makanan yang manis mengandung banyak gula, pewarna, plus pengawet yang secara keseluruhan akan menyebabkan peradangan. Makanan ini akan merusak pencernaan lalu mengarah pada usus bocor,” kata Joel Warsh, MD, seorang dokter anak di Los Angeles, Amerika Serikat.
Sebenarnya bukan cuma gula pasir, jika Anda membaca komposisi makanan atau minuman kemasan, banyak juga yang menggunakan sirup jagung fruktosa tinggi untuk menambahkan rasa manisnya.
Sirup ini terdiri atas 45% glukosa dan 55% fruktosa. Meski bisa membuat makanan jadi lebih menggiurkan, sirup jagung fruktosa tinggi akan meningkatkan risiko obesitas, resistensi insulin, diabetes, perlemakan hati, penyakit ginjal kronis, hingga kanker!
Sesekali dikonsumsi, sih, tidak apa-apa. Tapi kalau sedang radang, sebaiknya jangan, ya!
Artikel Lainnya: Pengendara Motor Lebih Rentan Kena Radang Tenggorokan?
Perlu diketahui, struktur lapisan usus manusia itu tipis dan umumnya mudah rusak. Saat terus diterpa makanan yang membuat organ meradang dan menyebabkan kebocoran dan peradangan total pada tubuh.
-
Daging Olahan
Makanan olahan, seperti seperti sosis, ham, nuget, atau kornet biasanya sudah berubah bentuk dan juga telah ditambahkan pengawet.
Makanan ini sebaiknya dihindari dulu saat tubuh sedang sakit dan mengalami peradangan. Hal itu diungkapkan pada studi tahun 2019 yang diterbitkan oleh jurnal BMJ. Para peneliti melakukan studi terhadap 105.100 orang dewasa selama 5 tahun.
Peneliti di sini mengamati makanan apa yang peserta makan dalam jangka waktu bertahun-tahun dan bagaimana efeknya untuk tubuh.
Artikel Lainnya: Redakan Inflamasi dengan 7 Makanan Ini
Hasilnya, orang yang suka mengonsumsi makanan olahan, memiliki peningkatan risiko sebesar 12% untuk terkena penyakit kardiovaskular. Misalnya, stroke dan gagal jantung.
Jadi, demi kesehatan tubuh jangka panjang atau pendek, sebaiknya hindari makan makanan olahan yang ada di sekitar kita.
-
Alkohol
Minum minuman beralkohol sangat tidak dianjurkan saat badan tidak sehat. Mengapa? Ini karena, alkohol merupakan salah satu zat yang memicu peradangan!
“Semakin banyak alkohol yang dikonsumsi, semakin tinggi kadar penanda inflamasi (CRP) mereka. Bakteri di usus besar orang-orang yang ‘banyak minum’ juga berisiko tinggi untuk masuk ke peredaran darah. Sehingga, bisa berujung pada peradangan luas dan kerusakan organ!” jelas dr. Iqbal.
Jika Anda minum alkohol saat sedang sakit, bisa dibayangkan betapa memburuknya peradangan yang Anda alami?
-
Makanan Asam dan Pedas
Yang terasa nyeri bukan cuma tenggorokan, tetapi perut juga? Itu berarti, saatnya Anda menjauhi makanan yang punya cita rasa asam dan pedas!
Pasalnya, makanan asam dapat mengiritasi bagian yang sudah telanjur luka, begitu pula dengan makanan pedas.
Jika ingin ada rasa pedas, tapi tak sampai mengiritasi bagian yang meradang, lebih baik konsumsi makanan atau minuman yang mengandung jahe atau bawang putih.
Sebab, meski punya rasa pedas, ketika diolah, rasa pedasnya akan berkurang (dominan sensasi hangat) dan justru bisa mempercepat penyembuhan radang.
-
Makanan Kering dan Keras
Makanan penyebab inflamasi yang terakhir adalah makanan bertekstur keras. Makanan tersebut bisa melukai bagian yang sudah meradang, khususnya di bagian tenggorokan serta lambung dan usus.
Konsumsi makanan yang “basah”, seperti sup atau yang lunak-lunak, seperti bubur, tofu, telur rebus, atau kentang dan ikan yang dikukus.
Saat mengonsumsi makanan lembut, jangan menelannya saat masih terlampau panas. Telan saat sudah hangat agar tidak membuat nyeri tenggorokan.
Begitu pula dengan es krim. Meski disuruh makan yang lembut-lembut, bukan berarti penderita radang boleh mengonsumsi es krim sesuka hati.
Makanan atau minuman dingin akan memperberat reaksi inflamasi di tenggorokan tenggorokan yang sudah ada dan bikin frekuensi batuk meningkat.
-
Jeroan
Ini wajib dipatuhi oleh penderita radang sendi yang disebabkan oleh peningkatan kadar asam urat. Jeroan, entah itu jeroan sapi maupun kambing, mengandung purin yang tinggi sehingga bikin sendi bengkak dan terasa nyeri.
Bila perlu, hindari pula kacang-kacangan untuk sementara waktu supaya nyeri tak makin menjadi-jadi.
Bingung banyak sekali makanan dan minuman yang jadi pantangan saat mengalami peradangan? Ya, kalau mau sembuh dengan cepat, Anda wajib mematuhi pantangan di atas untuk sementara waktu.
Anda dianjurkan untuk makan makan yang aman dan menyehatkan. Misalnya, buah-buahan dan sayuran segar, seperti blueberry, ceri, dan sayuran berdaun hijau. Coba buatlah bubur Manado yang terbuat dari banyak sayur dan daging ikan. Lalu, buatlah sup telur dan tofu.
Untuk minumannya, Anda bisa membuat jus buah (tanpa es, ya!) ataupun mengonsumsi susu rendah lemak tanpa tambahan gula terlalu banyak. Tak seburuk yang Anda kira, bukan?
Kalau mau tahu lebih lengkapnya soal makanan apa saja yang baik dikonsumsi untuk orang sakit, khususnya radang, jangan ragu ajukan pertanyaan lewat fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter.
(AM/RPA)