Efek Samping Antidepresan Bikin Tremor, Ini Sebabnya

Antidepresan merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi depresi. Meski bermanfaat, penggunaan antidepresan dapat menyebabkan efek samping, salah satunya tremor.

Tremor adalah gerakan gemetar tidak terkendali yang terjadi tanpa sadar. Gerakannya dapat berlangsung berulang dan dialami bagian tubuh tertentu, seperti kepala, anggota badan, maupun kelopak mata.

Bagaimana efek samping antidepresan jadi biang penyebab tremor? Yuk, cari tahu.

Menurut dr. Reza Fahlevi, sebenarnya tidak semua antidepresan menyebabkan tremor. Hanya antidepresan golongan 1 yang dapat menyebabkan efek samping berupa tremor.

Berdasarkan studi yang diterbitkan jurnal Tremor and Other Hyperkinetic Movements pada tahun 2017, antidepresan yang menyebabkan tremor yaitu SSRI (selective serotonin reuptake inhibitor) dan antidepresan trisiklik.

Obat SSRI merupakan kelompok antidepresan yang menghambat penyerapan kembali serotonin di dalam otak, sehingga kadarnya tetap cukup di otak.

Serotonin merupakan zat kimia yang bertugas sebagai neurotransmitter atau pembawa pesan antar sel, dari saraf kepada otak.

Artikel Lainnya: Obat Antidepresan Bisa Picu Naiknya Berat Badan?

Ketika kadar serotonin menurun, kondisi mental pun terganggu. Karena itu, SSRI mencegah otak menyerap kembali serotonin, sehingga bisa meningkatkan suasana hati dan mengatasi depresi.

Obat yang termasuk antidepresan SSRI meliputi:

• Citalopram.
• Escitalopram.
• Fluvoxamine.
• Paroxetine.
• Fluoksetin.
• Sertraline.

Sementara, antidepresan trisiklik merupakan kelompok obat antidepresan untuk meredakan gejala depresi, bipolar, atau distimia. 

Seperti SSRI, cara kerja antidepresan trisiklik yaitu menghambat penyerapan kembali hormon peningkat suasana hati, seperti serotonin dan norepinephrine. Manfaat ini penting untuk meminimalkan gejala gangguan mental.

Obat yang termasuk antidepresan trisiklik di antaranya:

• Amoxapine.
• Clomipramine.
• Amitriptyline.
• Desipramine.
• Nortriptyline.
• Doxepin.
• Trimipramine.
• Imipramine.
• Protryptyline.

Riset menunjukkan, 20 persen pasien yang diobati menggunakan SSRI dan antidepresan trisiklik dapat mengalami tremor. Gerakan gemetar tanpa sadar ini dapat terjadi kapan saja setelah pasien menggunakan obat. 

Artikel Lainnya: Manfaat Obat Antidepresan untuk Penanganan COVID-19

Dokter Reza menjelaskan, SSRI dan antidepresan trisiklik menyebabkan efek samping berupa tremor, karena keduanya memiliki efek ekstrapiramidal. 

“Artinya, kedua obat ini dapat merangsang sel-sel saraf di bagian tertentu, sehingga menyebabkan efek samping berupa tremor,” jelasnya.

Sel saraf yang dimaksud yaitu bagian otak yang berfungsi mengatur pergerakan otot. Ketika sel saraf ini terganggu, gerakan gemetar tanpa sadar atau tremor pun terjadi.

Mengatasi Tremor Akibat Efek Samping Antidepresan

Cara mengatasi tremor akibat efek samping antidepresan adalah berhenti minum obat pemicunya. 

Untuk itu, dr. Reza menekankan pentingnya berkonsultasi dengan psikiater untuk memperoleh obat antidepresan golongan 2 atau 3 yang tidak menyebabkan tremor.

Biasanya, ketika pengobatan dihentikan, tremor akan hilang perlahan. Meski begitu, tremor yang disebabkan SSRI terkadang dapat bertahan meski sudah tidak digunakan.

Apabila khawatir gangguan psikologis yang diidap kambuh karena pengobatan dihentikan, dokter mungkin akan meresepkan obat pelengkap untuk mengendalikan tremor.

Beberapa obat untuk mengatasi tremor akibat efek samping antidepresan di antaranya:

• Beta-blockers.
• Benzodiazepines.
• Primidone.
• Gabapentin.
• Topiramate.

Itu dia penyebab tremor yang diakibatkan efek samping antidepresan. Bila Anda mengalami gejala tak biasa setelah minum obat, jangan ragu berkonsultasi ke dokter. 

Gunakan Live Chat di aplikasi Klikdokter untuk konsultasi lebih mudah dan cepat.

(FR/JKT)

Referensi:

Very Well Mind. Diakses 2021. Tremor as a Side Effect From Taking Antidepressants.

Tremor and Other Hyperkinetic Movements (2017). Diakses 2021. Insights into Pathophysiology from Medication-induced Tremor.