Efek Samping Konsumsi Daun Sirsak Ini Perlu Anda Waspadai

Semakin banyak orang memanfaatkan daun sirsak sebagai pengobatan alternatif. Diyakini, daun sirsak memiliki kandungan  flavonoid, alkaloid, tanin, dan beberapa senyawa lain yang ampuh untuk kanker. Namun di sisi lain, ternyata ada efek samping konsumsi daun sirsak yang harus Anda waspadai.

Sirsak yang bermanfaat

Pohon sirsak adalah tanaman asli daerah tropis di Amerika Utara dan Selatan. Buah sirsak berbentuk oval berduri, berwarna hijau besar. Daging buahnya berwarna putih dan tebal. Selain buahnya, banyak juga yang memanfaatkan daun sirsak untuk membuat teh sirsak.

Bagi sebagian kalangan daun sirsak dipercaya memiliki kekuatan signifikan untuk mencegah atau mengobati beberapa kondisi kesehatan. Dilansir dari medicalnewstoday.com, manfaat tersebut antara lain:

• Sifat antioksidan

Daun sirsak memiliki sifat antioksidan. Zat ini bertugas untuk menjaga sel-sel tetap sehat dari ancaman radikal bebas penyebab penyakit dan menghancurkannya. Menurut sebuah studi pada 2014, ekstrak graviola memiliki banyak senyawa dengan kemampuan antioksidan. Antara lain tanin, saponin, pitosterol, flavonoid, dan antrakuinon.

• Sifat antiinflamasi

Menurut sebuah studi tahun 2014 tentang tikus, daun sirsak diketahui memiliki sifat antiinflamasi yang dapat menghilangkan rasa sakit. Peneliti studi itu mendukung penggunaan daun sirsak sebagai obat tradisional untuk rasa sakit dan kondisi peradangan.

Studi lainnya pada tahun 2010 dengan sampel tikus juga menemukan daun sirsak memblokir reseptor rasa sakit dan mengurangi peradangan pada tikus. Namun begitu, tetap diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan apakah graviola aman untuk manusia.

• Menurunkan gula darah

Hasil penelitian tikus pada tahun 2008 menunjukkan bahwa daun sirsak dapat membantu mengatur gula darah pada penderita diabetes. Daun sirsak secara signifikan mengurangi kadar glukosa darah pada tikus dengan diabetes.

• Potensi antikanker

Ada beberapa bukti bahwa daun sirsak dapat memerangi beberapa jenis kanker. Menurut studi tahun 2016, ekstrak daun sirsak ini adalah “racun” pada beberapa jenis sel kanker payudara. Daun sirsak juga meningkatkan sel T, yakni limfosit dalam tubuh yang membunuh sel kanker dan sel rusak lainnya.

Meski punya segudang manfaat, ada pula efek samping mengonsumsi teh daun sirsak yang harus diwaspadai. Dikutip dari medicalnewstoday.com, daun sirsak dapat menyebabkan kerusakan saraf dan masalah gerakan, terutama untuk penggunaan jangka panjang.

Konsumsi daun sirsak dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan neuropati serius yang mengarah pada gejala seperti Parkinson, seperti tremor atau otot kaku. Jika seseorang memiliki penyakit Parkinson, graviola dapat memperburuk gejalanya.

Daun sirsak mungkin beracun bagi ginjal atau hati dengan penggunaan berulang. Karena itu, orang yang punya masalah hati atau ginjal tidak disarankan mengonsumsi daun sirsak.

Beberapa kondisi kesehatan juga tidak dianjurkan minum daun sirsak, yaitu:

• Memiliki tekanan darah tinggi atau minum obat tekanan darah
• Menderita diabetes
• Sedang hamil
• Sedang menyusui.

Menurut dr. M. Dejandra Rasnaya dari KlikDokter, sampai saat ini belum ada penelitian soal daun sirsak, termasuk efek sampingnya. Akan tetapi, efek samping yang disebutkan di atas sebenarnya bisa menjadi patokan bagi Anda yang tertarik untuk minum teh daun sirsak.

"Efek samping itu belum tentu terjadi pada semua orang. Bisa saja hanya pada satu atau dua orang. Jadi, efek samping di atas hanya sebagai anjuran supaya tidak terjadi pada yang lain," ujar dr. Dejandra.

"Namun, memang teh-teh herbal seperti daun sirsak pasti memiliki efek samping. Hanya saja, belum ada penelitian soal itu. Sebaiknya berhati-hati dalam mengonsumsi teh daun sirsak. Kalau belum yakin, lebih baik hindari," sarannya.

Selain manfaatnya, Anda juga harus memperhatikan efek samping daun sirsak pada kesehatan. Namun begitu, bukan berarti Anda sama sekali tidak boleh mengonsumsinya. Selain Anda mengalami kondisi-kondisi di atas, Anda dapat mengonsumsi teh sirsak dalam porsi yang wajar. Bila masih ragu, Anda bisa mengonsultasikan hal ini pada dokter Anda.

[HNS/ RVS]