Manfaat tisu magic yang selama ini lebih lekat dengan mampu mengatasi masalah ereksi pada pria, kini bertambah lagi. Jenis tisu basah ini konon dinilai bisa dimanfaatkan untuk membersihkan luka. Pertanyaannya, amankah secara medis?
Beberapa waktu belakangan, tisu magic menjadi perbincangan hangat setelah ada jemaah haji embarkasi Surabaya ketahuan membawa benda ini jelang keberangkatan. Hal itu diketahui setelah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) membongkar koper calon haji tersebut.
Bisa meredakan nyeri
Tisu magic memang selama ini lebih identik kegunaannya untuk aktivitas seksual, terutama untuk mengatasi masalah ereksi pada pria. Banyak yang percaya bahwa tisu magic bisa membuat seorang pria ereksi lebih lama demi mendapatkan seks yang tahan lama.
Tisu magic itu sebenarnya sejenis obat kuat, hanya saja dikemas dalam bentuk tisu basah. Cara penggunaannya adalah diusapkan ke penis sebelum melakukan hubungan seksual.
Ternyata, selain untuk urusan ranjang, ada beberapa orang yang menggunakan tisu tersebut untuk hal lainnya karena mengandung efek antinyeri. Tisu ini memiliki kandungan benzocaine, yaitu sejenis obat anastesi atau bius lokal yang dioleskan ke bagian yang sakit.
Cara kerja dari benzocaine ini adalah dengan menghambat sinyal saraf di dalam tubuh, sehingga area yang sudah diolesi obat bius ini terasa kebas.
“Melihat kandungannya, kalau ditanya apakah bisa membantu meredakan rasa nyeri, maka jawabannya bisa. Sebab, tisu tersebut memang obat bius lokal. Bedanya, bentuknya adalah tisu basah,” ujar dr. Dejandra Rasnaya dari KlikDokter.
Selama ini, benzocaine digunakan sebelum dokter melakukan tindakan bedah minor pada pasiennya. Biasanya, dokter akan memberikan benzocaine sebelum luka operasi hendak dijahit ataupun saat melakukan pria disunat.
Bagaimana dengan membersihkan luka?
Dengan efek antinyeri yang dimiliki oleh tisu magic, tak sedikit orang yang percaya bahwa tisu ini juga bisa digunakan untuk mengatasi luka. Utamanya adalah luka terbuka, seperti luka kontusio (memar, disebabkan oleh benturan benda tumpul) dan luka lecet.
Namun, dr. Muhammad Iqbal Ramadhan dari KlikDokter punya pendapat berbeda. Menurutnya, tisu magic memang bisa digunakan untuk meredakan nyeri. Namun terkait untuk membersihkan luka, tisu magic tidak bisa membersihkan secara menyeluruh. Dalam artian, peran tisu magic hanya mengatasi nyeri yang terjadi akibat luka, bukan membersihkan.
"Tisu magic tidak cukup untuk membersihkan luka. Karena pada luka terbuka lebih butuh antiseptik. Ini supaya kuman-kuman tidak menyerang luka dan luka itu cepat sembuh," ujar dr. Iqbal.
Merawat luka sesuai anjuran medis
Menurut anjuran medis, merawat luka terbagi menjadi dua, yakni perawatan yang membutuhkan penanganan medis dan luka yang bisa dirawat sendiri di rumah, seperti luka lecet dan luka memar.
Sementara itu, luka tusuk, sayat, tembak, tembus, terpotong, dan robek yang biasanya menyebabkan perdarahan berisiko tinggi untuk terkena infeksi. Karenanya, perlu segera diatasi dengan bantuan tenaga medis.
Biasanya, jika mengalami luka lecet atau kontusio dan ukurannya kecil, Anda dapat mencuci luka tersebut dengan sabun dan air mengalir setelah perdarahan berhenti.
"Usahakan untuk membersihkan dan membuang benda asing yang menempel, seperti debu, rumput, dan sebagainya. Jika sulit membersihkannya, jangan memaksakan diri. Sebaiknya cari bantuan medis daripada meningkatkan risiko infeksi dan perburukan kondisi," ujar dr. Alberta Jesslyn Gunardi, BMedSc(Hons), dari KlikDokter.
Ia juga mengingatkan untuk tidak mengobati dengan bahan-bahan yang secara medis tidak dianjurkan, misalnya dengan pasta gigi, kecap, minyak goreng, daun-daunan, kopi, kunyit, lidah buaya, bawang putih, dan sebagainya. Bahan-bahan itu justru dapat mengontaminasi luka, sehingga dapat menyulitkan dokter untuk membersihkan luka tersebut kelak. Risiko terjadinya infeksi pun meningkat.
Jadi, manfaat tisu magic untuk meredakan nyeri memang ada, tetapi tidak dianjurkan untuk membersihkan luka. Luka harus mendapatkan perawatan yang tepat untuk mencegah infeksi. Daripada memakai tisu magic yang secara medis belum terbukti, lebih baik gunakan antiseptik agar luka tidak makin parah, atau periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
(RN/ RVS)