Keracunan makanan adalah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh makanan atau minuman yang tidak higienis dan terkontaminasi. Kuman-kuman seperti bakteri dan virus kerap jadi biang keladi penyebab keracunan makanan. Kondisi ini dapat menyebabkan kondisi tubuh yang tidak enak, seperti sakit perut, muntah, dan diare.
“Keracunan makanan sangat bervariasi.Ada yang bersifat ringan hingga menyebabkan dehidrasi dan ancaman kematian,” kata dr. Anita Amalia Sari kepada KlikDokter.
Makanan yang bisa meracuni tubuh
Banyak makanan – beberapa di antaranya mungkin kesukaan Anda – ternyata bisa menyebabkan keracunan. Beberapa makanan bahkan diproduksi oleh restoran yang sudah terkenal akan kebersihannya. Simak ulasannya berikut.
1. Burger
Di Indonesia, burger biasanya memakai daging sapi. Namun, hal ini bisa jadi menyebabkan masalah. Penyebabnya, terkadang daging sapi masih menyisakan bakteri jika tak dibersihkan dengan saksama. Proses dalam memasak daging sapi harus benar-benar baik dan matang.
2. Hati ayam
Hati ayam biasa dijadikan satai untuk menemani makan bubur. Namun ternyata, hati ayam bisa menjadi sumber bakteri.
"Hati ayam ternyata rentan mengandung bakteri Campylobacter," ujar Patricia Griffin, MD, kepala Centers for Disease Control and Prevention cabang Epidemiologi Penyakit.
Cara menghindari keracunan hati ayam adalah berhati-hati saat memasaknya. Hati ayam yang tekstur yang rapuh harus dimasak hingga matang.
3. Tuna
Tuna mentah yang tidak disimpan dengan benar sebelum dimasak dapat menyebabkan keracunan scombroid. Ini adalah jenis keracunan karena pembusukan bakteri pada ikan.
Tuna sangat rentan pada toksisitas ini. Memakan ikan tuna yang terinfeksi dapat menyebabkan rasa terbakar atau pedas di perut. Selain sakit perut biasa, Anda mungkin mengalami ruam di wajah dan tubuh bagian atas, memerah, dan berkeringat.
Untuk menghindari keracunan tuna, bawa ikan ke lemari es secepat mungkin. Saat diolah, ikan mentah harus dimasak hingga 70 derajat Celsius. Sisa makanan harus dipanaskan kembali hingga 75 derajat Celsius dan dimakan tidak boleh lebih dari 2 hari.
4. Sayuran pada salad
Bukan berarti menyuruh Anda berhenti makan sayur, tapi sayuran untuk salad harus benar-benar dicuci sampai bersih. Bila tidak, biasanya masih tersisa bakteri Escherichia coli.
Mencuci sayuran sebenarnya tidak bisa menjamin daun bebas bakteri, tetapi dapat merontokkan kotoran dan mengurangi risiko kuman. Selain itu, pilihlah sayuran yang segar, jangan yang layu apalagi yang sudah menghitam.
Selanjutnya
5. Taoge
Lingkungan panas dibutuhkan taoge untuk tumbuh. Namun, lingkungan panas juga tempat yang baik untuk bakteri berkembang.
"Kontaminasi biasanya terjadi pada benih. Ketika taoge mulai tumbuh, sel-sel bakteri juga masuk ke dalam tanaman. Mencuci permukaan pun mungkin tidak selalu membantu," kata Francisco Diez-Gonzalez, PhD, profesor dan direktur Center for Food Safety di University of Georgia, AS.
Lalu bagaimana cara mencegah agar tidak keracunan makanan? Sampai sekarang, tidak ada cara yang menjamin taoge bebas patogen. Yang paling aman, Anda harus memasaknya sebelum memakannya dan jangan dimakan mentah.
6. Mentimun
Mentimun yang terkontaminasi adalah sumber beberapa wabah Salmonella. Tidak seperti sayuran lainnya, mentimun jarang dimasak sehingga Anda rentan terhadap jenis bakteri apa pun yang menempel di kulitnya.
Cara menghindari keracunan mentimun adalah dengan memastikan untuk mencucinya dengan air sampai bersih. Seka kering dan perhatikan dengan baik mentimun sebelum Anda mengonsumsinya. Kalau ada mentimun yang sudah tidak bagus, lebih baik dibuang.
7. Kacang merah
Penyebab masalah akibat makan kacang merah bukanlah bakteri, tetapi jenis lektin khusus. Lektin adalah protein, dan kacang merah merah memiliki jenis yang disebut "lada merah" (atau phytohaemagglutinin). Jika tidak dihancurkan melalui pemanasan dapat menyebabkan muntah dan diare.
Cara menghindari keracunan kacang merah adalah jangan cuma mencucinya. Masak kacang merah dalam air mendidih selama setengah jam.
8. Telur mata sapi
Banyak orang yang sangat suka dengan telur mata sapi. Tetapi, telur yang biasanya dimasak setengah matang itu rentan bakteri Salmonella. Bakteri ini bisa ada di telur Anda karena induk ayam yang terinfeksi. Cara menghindari keracunan telur mata sapi adalah dengan memasaknya sampai matang untuk membunuh bakteri berbahaya.
Delapan makanan di atas mungkin tidak pernah Anda sangka berpotensi menyebabkan keracunan makanan. Mulai sekarang, Anda bisa lebih waspada saat mempersiapkan makanan yang Anda akan konsumsi. Masak sendiri menu harian Anda dan keluarga adalah yang terbaik karena Anda dapat memastikan kebersihan pengolahannya.
[HNS/ RVS]