Cuaca panas yang kini terjadi di berbagai belahan dunia bisa berbahaya dan dapat mengakibatkan gangguan kesehatan. Wilayah Indonesia seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara saat ini tengah menghadapi cuaca panas ekstrem. Menurut data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), suhu tertinggi hari ini tercatat di Larantuka, NTT, dengan angka mencapai 38,4 derajat Celsius.
BMKG mengingatkan masyarakat di area yang terdampak suhu panas ekstrem untuk tetap berhati-hati, mengingat gelombang panas yang melanda berbagai belahan dunia dapat membahayakan kesehatan dan memicu berbagai gangguan kesehatan.
Dalam kondisi panas ekstrem ini, penting bagi masyarakat untuk memahami risiko kesehatan yang mungkin muncul dan mengambil langkah-langkah seperti menjaga hidrasi tubuh dan melindungi diri dari paparan panas berlebihan.
Artikel lainnya: 11 Penyakit Potensial pada Cuaca Panas Ekstrim
Bahaya cuaca panas terhadap kesehatan
Cuaca panas, apalagi yang ekstrem seperti gelombang cuaca panas, dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang kerap disebut heatstroke. Kondisi ini datang secara bertahap dan memengaruhi pengaturan suhu tubuh yang seolah akan memanas karena kondisi sekitar. Bahkan, Kamu yang merasa kepanasan di dalam ruangan tak berpendingin juga berisiko terkena heatstroke.
“Heatstroke bisa terjadi ketika tubuh tidak mampu menurunkan suhu tubuh akibat cuaca panas di sekitarnya. Cara tubuh untuk mengeluarkan panas adalah dengan berkeringat,” ujar dr. Theresia Rina Yunita dari KlikDokter.
Lebih lanjut, dr. Theresia menjelaskan bahwa asupan cairan yang kurang pada tubuh dapat menyebabkan dehidrasi dan mampu memperburuk kondisi Kamu. Saat suhu tubuh mencapai 40 derajat Celcius, bukan tak mungkin jika terjadi gangguan kesehatan.Cuaca panas juga dapat memicu gangguan kesehatan lainnya, yakni sakit kepala. Kenaikan suhu panas setiap 5 derajat Celcius mampu meningkatkan risiko terjadinya sakit kepala hingga 7,5 persen.
“Jika Kamu mengalami sakit kepala saat berada di tempat yang memiliki temperatur tinggi atau panas, waspadalah. Keluhan ini dapat berbahaya jika tidak ditangani segera,” ujar dr. Theresia.
Solusi mengatasi cuaca panas
Secara akut, panas dapat menyebabkan dehidrasi dan heatstroke yang berbahaya. Bahkan, dehidrasi ringan telah dikaitkan dengan berbagai efek pada kemampuan kognitif dan suasana hati. Selama beberapa hari, panas yang ekstrem dapat memengaruhi fungsi organ-organ internal dan memberikan tekanan berlebih pada sistem kardiovaskular.
"Ketika orang berada dalam panas yang ekstrem, sistem pendingin dalam otak dapat kewalahan hingga akhirnya tidak mampu beradaptasi secara baik terhadap cuaca panas. Hal ini mengakibatkan organ-organ internal mengalami dampak yang negatif," kata David.
Meski gangguan kesehatan akibat cuaca panas bisa mengancam, tapi ada sejumlah kiat untuk mengatasinya. Lakukan tips yang dianjurkan oleh dr. Theresia ini:
- Minum banyak air untuk menghindari tubuh dari dehidrasi minimal 2–4 gelas. Minuman yang terbaik adalah air putih.
- Hindari minum alkohol karena dapat memicu dehidrasi.
- Carilah tempat berteduh yang memliki temperatur ruangan yang dingin, misalnya di bawah pohon rindang, ruangan dengan kipas angin, atau lebih baik lagi ruangan ber-AC.
- Hindari menggunakan pakaian berlapis-lapis.
- Bergegas untuk mandi dengan air bersuhu ruangan atau air dingin jika memungkinkan.
Ingat, cuaca panastidak dapat diremehkan karena faktanya dapat memungkinkan terjadinya gangguan kesehatan. Selain melakukan berbagai tips yang disebutkan di atas, tingkatkan daya tahan tubuh dengan makan makanan bergizi lengkap serta berolahraga secara teratur.
Jangan lupa juga untuk menggunakan sunblock atau sunscreen atau payung sebagai pelindung tambahan.
Temukan informasi lebih lanjut tentang kesehatan pribadi, keluarga, parenting, kehamilan, hingga hewan peliharaan dengan mengunduh aplikasi KlikDokter atau memilih topik kesehatan yang kamu butuhkan.