Merkuri, rasanya merupakan sebuah istilah yang tidak asing lagi di telinga. Merkuri adalah senyawa kimia yang sangat berbahaya untuk tubuh manusia. Merkuri merupakan salah satu unsur logam yang terkontaminasi dari endapan mineral dan juga logam berat, serta aktivitas vulkanik. Merkuri sebenarnya merupakan sebuah bahan yang digunakan dalam dunia perindustrian. Tetapi secara tidak langsung, merkuri juga digunakan pada tubuh manusia.
Beberapa tahun terakhir ternyata telah ditemukan beberapa kosmetik yang juga ditambahkan merkuri di dalamnya. Walaupun efek yang ditimbulkan tidak seberbahaya jika merkuri terkandung pada bahan makanan, tetep saja merkuri dalam krim dapat berakibat buruk pada tubuh manusia.
Apa saja dampak yang akan terjadi jika merkuri bersentuhan langsung dengan kulit, walaupun hanya dalam jumlah yang sedikit?
Elementer dan methylmercury bersifat racun terhadap sistem saraf pusat dan perifer. Menghirup uap merkuri dapat menghasilkan efek yang merugikan pada saraf, pencernaan dan sistem kekebalan tubuh, serta paru-paru dan ginjal, yang mungkin berakibat fatal. Garam-garam anorganik merkuri yang bersifat korosif pada kulit, mata dan saluran pencernaan, dapat menyebabkan toksisitas ginjal jika tertelan.
Gangguan neurologis dan perilaku dapat diamati setelah terhirup, tertelan atau saat terpapar senyawa merkuri secara langsung. Gejala yang terjadi, termasuk tremor, insomnia, kehilangan memori, efek neuromuskuler, sakit kepala, serta gangguan kognitif dan motorik. Efek yang kurang baik pun juga terjadi pada ginjal, mulai dari peningkatan protein dalam urin, hingga gagal ginjal.
Ada beberapa cara untuk mencegah efek kesehatan yang merugikan, salah satunya adalah dengan menggunakan energi bersih, yang tidak membakar batubara. Pasalnya, pembakaran batubara untuk listrik dan panas merupakan sumber utama merkuri. Batubara mengandung merkuri dan polutan udara berbahaya lainnya yang dikeluarkan saat batubara dibakar oleh pembangkit listrik tenaga batubara, pabrik-pabrik industri, dan kompor rumah tangga.