Aspirin, atau disebut juga dengan asam asetilsalisilat, adalah golongan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Obat ini memiliki banyak khasiat bagi kesehatan, antara lain untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri. Aspirin dapat juga diberikan kepada pasien dengan penyakit jantung koroner dan stroke.
Mekanisme kerja obat aspirin adalah dengan menghambat sintesis prostaglandin E2 dan tromboksan A2. Prostaglandin merupakan senyawa kimia dalam tubuh yang diproduksi saat terjadi peradangan.
Karena kemampuan aspirin menghambat produksi prostaglandin, maka ada tiga aksi utama dari obat aspirin, yakni sebagai antiinflamasi (antiradang), analgesik (antinyeri), antipiretik (penurun demam), dan antiplatelet (anti pembekuan darah).
Apa Manfaat Aspirin untuk Kesehatan?
Berikut adalah beberapa manfaat obat aspirin untuk kesehatan:
-
Meredakan Nyeri
Aspirin akan menghambat sintesis prostaglandin sehingga menyebabkan penurunan sensitisasi akhir saraf nyeri. Sehingga, aspirin merupakan obat yang mujarab dalam mengatasi berbagai masalah nyeri, antara lain nyeri kepala, migrain, nyeri otot, serta sakit gigi.
Artikel Lainnya: Minum Analgesik Terlalu Sering Picu Gangguan Telinga?
-
Menurunkan Demam
Obat aspirin mampu menurunkan kadar prostaglandin yang bertanggungjawab terhadap peningkatan pengaturan suhu di otak.
-
Mengatasi Radang
Obat aspirin menurunkan sintesis prostaglandin proinflamasi, sehingga mampu mengatasi berbagai proses peradangan pada tubuh. Tanda-tanda peradangan bisa meliputi bengkak dan kemerahan, yang dapat mereda dengan penggunaan aspirin.
-
Mencegah Stroke dan Serangan Jantung
Aspirin dapat menghambat terjadinya penggumpalan darah sehingga mampu mencegah terjadinya serangan jantung pada pasien dengan penyakit jantung koroner dan stroke akibat sumbatan pada pembuluh darah otak.
Umumnya, dokter akan memberikan obat aspirin sebagai pengencer darah pada pasien yang sudah pernah mengalami serangan jantung atau stroke, serta pada pasien dengan riwayat pemasangan ring pada jantung atau pernah operasi bypass sebelumnya.
Artikel Lainnya: Hindari Obat-obatan Ini Jika Anda Punya Penyakit Jantung
Waspadai Efek Sampingnya!
Meski kandungan aspirin bermanfaat untuk menangani beberapa masalah kesehatan, Anda juga harus waspada terhadap efek samping aspirin, terutama jika digunakan setiap hari. Berikut di antaranya:
-
Perdarahan Organ Dalam
Karena sifat obat aspirin sebagai pengencer darah dan anti pembekuan darah, penggunaan obat aspirin setiap hari dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan pada berbagai organ tubuh.
Lapisan lambung seringkali mengalami luka akibat penggunaan aspirin dalam jangka panjang, dan hal ini dapat mencetuskan perdarahan aktif pada lambung.
Hal ini dapat diperberat pada orang yang mengonsumsi minuman beralkohol. Gejalanya antara lain nyeri perut hebat, BAB yang menghitam dan muntah darah.
-
Reaksi Alergi
Tiap obat dapat memicu terjadinya reaksi alergi, baik ringan maupun berat. Orang yang memiliki asma atau riwayat alergi terhadap obat lainnya harus berhati-hati bila akan mengonsumsi aspirin.
Reaksi alergi berat bisa menimbulkan rasa sesak, penurunan tekanan darah, kehilangan kesadaran, bahkan kematian bila tidak segera ditangani.
Artikel Lainnya: Bisakah Mengatasi Stroke dengan Aspirin?
-
Tidak Dianjurkan pada Anak-anak dan Ibu Hamil
Obat aspirin tidak boleh dikonsumsi oleh anak-anak karena dapat memicu timbulnya sindrom Reye, yaitu penimbunan lemak di hati, otak dan organ lainnya.
Aspirin juga tidak dianjurkan diminum oleh ibu hamil karena obat ini dapat menembus plasenta dan memengaruhi tumbuh kembang janin.
-
Stroke Perdarahan
Meskipun obat aspirin dapat berguna untuk stroke akibat sumbatan pada pembuluh darah otak, dalam beberapa kasus yang sangat jarang, aspirin dapat juga meningkatkan risiko perdarahan pada pembuluh darah otak dan memicu terjadinya stroke perdarahan.
Berapa Dosis Aspirin yang Tepat untuk Tubuh?
Dosis yang sesuai akan didiskusikan dengan dokter tergantung dari kondisi penyakit yang sedang dialami.
Obat aspirin dosis rendah, seperti 65–150 mg, cukup efektif dan biasanya diberikan pada penderita penyakit jantung koroner dan stroke sumbatan. Pada kondisi nyeri dan demam diperlukan dosis yang lebih tinggi, yakni tablet sediaan 325 mg.
Bila Anda pernah mengalami serangan jantung atau pemasangan ring pada jantung, sangat penting untuk teratur mengonsumsi aspirin sesuai anjuran dokter untuk mencegah serangan jantung berulang.
Anda sebaiknya tidak mengonsumsi obat aspirin lebih dari 10 hari tanpa pemantauan dokter. Bila Anda mengonsumsi obat ini sendiri tetapi sampai 3 hari kondisi demam atau nyeri tidak membaik, segera konsultasikan ke dokter.
Aspirin merupakan obat yang mudah diperoleh dan efektif menangani berbagai kondisi tubuh seperti demam, nyeri, bahkan serangan jantung. Namun, penggunaan jangka panjang tanpa pemantauan dokter harus diwaspadai karena berbagai efek samping aspirin dapat berbahaya bagi tubuh.
Punya pertanyaan lebih lanjut mengenai topik ini? Tak perlu sungkan untuk mengajukan pertanyaan kepada dokter melalui Live Chat 24 jam atau di aplikasi KlikDokter.
[FY]