Kesehatan Umum

Jenggot dan Kumis Tidak Tumbuh, Apa Sebabnya?

Ayu Maharani, 12 Des 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Meski telah menggunakan berbagai obat herbal, pria tetap tidak bisa menumbuhkan jenggot atau kumis jika mengalami kondisi ini

Jenggot dan Kumis Tidak Tumbuh, Apa Sebabnya?

Jenggot dan kumis menjadi  aset yang mampu membuat penampilan pria menjadi lebih maskulin. Sayang, tidak semua pria bisa memiliki aset tersebut karena alasan tertentu. Apakah Anda termasuk salah satu pria yang jenggot atau kumis tidak tumbuh?

Menurut dr. Seruni Mentari Putri dari KlikDokter, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab jenggot dan kumis tidak tumbuh. Misalnya, faktor genetik, rendahnya kadar hormon testosteron, dan sedikitnya jumlah folikel rambut di wajah. 

  1. Faktor Genetik

Sebelum susah payah menumbuhkan kumis dan jenggot, coba perhatikan kondisi keluarga Anda. “Apakah ayah punya kumis? Apakah kakek punya jenggot? Jika tidak, kecil kemungkinan bagi Anda untuk menumbuhkan kumis atau jenggot,” jelas dr. Seruni.

Artikel Menarik: Perlukah Pria Lansia Konsumsi Suplemen Testosteron? 

  1. Hormon Testosteron Rendah

Selain berperan menggerakkan gairah seksual, hormon testosteron juga penting untuk menumbuhkan rambut di tubuh, termasuk wajah. Dengan kata lain, apabila Anda memiliki kadar testosteron rendah, otomatis hal tersebut akan memengaruhi pertumbuhan bulu-bulu di tubuh, tak terkecuali di wajah. 

Jadi, jenggot atau kumis akan sangat sulit tumbuh. Hal ini sulit dilakukan walaupun Anda telah puluhan kali mengoleskan ramuan penumbuh rambut di wajah atau bagian tubuh lainnya.

  1. Folikel rambut sedikit

Jumlah folikel rambut di wajah yang sedikit membuat kumis atau jenggot Anda tidak akan tumbuh. Nah, obat herbal yang dijual di pasaran biasanya hanya berfungsi untuk meningkatkan atau memperlancar pertumbuhan rambut. Apabila jumlah folikel Anda sedikit, maka sama saja, hasilnya tidak akan maksimal!

“Sama seperti genetik, jumlah folikel rambut tidak bisa ditambah. Tiap orang memiliki jumlah folikel yang berbeda. Jadi, jangan heran bisa si A punya kumis dan jenggot tebal, sementara si B tidak. Bisa jadi karena jumlah folikel si B jauh lebih sedikit Obat herbal tidak bisa mengubah jumlah folikel,” kata dr. Seruni.

Artikel Menarik: Perlukah Pria Lansia Konsumsi Suplemen Testosteron?

Jadi, adakah cara menumbuhkan jenggot dan kumis? Jika penyebabnya adalah ketiga hal di atas, obat-obatan tidak akan memberikan hasil yang maksimal.

Akan tetapi, jika sedari awal Anda sudah memiliki kumis atau jenggot tipis dan sekarang ingin menebalkan atau membuatnya semakin lebat, dr. Theresia Rina Yunita dari KlikDokter mengatakan bahwa obat minoxidil adalah jawabannya.

“Selain bisa menghambat kerontokan rambut, minoxidil dapat menumbuhkan rambut baru dengan cara merangsang folikel rambut,” ujar dr. Theresia.

“Pemberiannya harus sesuai resep dokter. Sebab, jika dosisnya sembarangan dan dipakai dalam jangka waktu lama, obat tersebut bisa menyebabkan iritasi kulit dan dermatitis kontak di area yang diberikan obat,” lengkapnya.

Tidak hanya itu, Anda juga bisa ‘menumbuhkan’ jenggot atau kumis dengan cara transplantasi alias cangkok rambut. Tindakan ini dilakukan dengan ‘menempelkan’ rambut alami atau sintetis di bagian tumbuhnya kumis atau jenggot.

Sekarang Anda sudah tahu ‘kan mengapa ada beberapa pria ada yang tidak memiliki jenggot atau kumis sama sekali alias tidak tumbuh. Jika Anda salah satunya, tak perlu minder berlebihan. Sebab, maskulinitas tidak hanya dilihat ada atau tidaknya jenggot maupun kumis!

(NB/AYU)

Jenggot
Kumis