Sakit kepala merupakan salah satu jenis gangguan kesehatan yang kerap dialami siapa saja. Meski gejalanya bisa sangat dirasakan oleh penderita, menentukan penyebab sakit kepala bukanlah perkara mudah. Penyebabnya, banyak faktor yang bisa menjadi penyebab sakit kepala itu sendiri.
Disampaikan dr. Karin Wiradarma dari KlikDokter, ada dua jenis sakit kepala yang perlu Anda ketahui, yakni sakit kepala primer dan sakit kepala sekunder.
“Sakit kepala primer adalah sakit kepala yang disebabkan gangguan pada kepala, seperti otot, pembuluh darah atau saraf,” ujar dr. Karin.
Adapun sakit kepala sekunder terjadi karena adanya penyakit yang sudah ada sebelumnya. Misalnya, cedera di leher, peradangan atau gangguan pada pembuluh darah di dalam otak termasuk stroke, tekanan dalam otak sangat tinggi, atau tumor otak.
Selain dapat disebabkan oleh dua kondisi tersebut, sakit kepala juga bisa disebabkan oleh beberapa keadaan seperti:
-
Migrain
Migrain adalah salah satu jenis sakit kepala yang kerap dirasakan oleh perempuan. Ini karena migrain kerap dipengaruhi oleh hormon estrogen yang dimiliki perempuan.
Sakit kepala jenis ini biasanya diikuti dengan rasa mual dan muntah yang jika tidak diobati, bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Menurut dr. Karin, migrain sendiri akan lebih sulit diatasi karena memiliki durasi yang lebih lama dan bisa disebabkan oleh banyak faktor.
Jika migrain yang Anda rasakan berlangsung lama dan tidak kunjung berhenti, ada baiknya jika Ada segera berkonsultasi pada dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
-
Sakit kepala tipe tegang
Dilansir dari Verywell Health, sakit kepala tipe tegang merupakan sakit kepala yang paling sering dialami. Para ahli percaya bahwa sakit kepala tipe tegang dihasilkan dari aktivasi reseptor nyeri myofascial (jaringan yang menutupi otot).
Sakit kepala tipe tegang ini biasanya dikaitkan dengan nyeri pada otot, leher, atau bahu seseorang. Sakit kepala tipe tegang bisa disebabkan oleh stres, hipertensi, pola makan yang tidak teratur, kurang tidur, dan posisi tubuh yang salah.
Sakit kepala jenis ini memiliki intensitas yang ringan. Durasi sakit kepala jenis ini juga tidak lama.
“Jika seseorang mengalami sakit kepala, terutama di bagian dahi dengan rasa seperti ditekan atau diperas, kepala terasa berat dan pegal, maka kemungkinan besar orang tersebut mengalami sakit kepala tegang,” tutur dr. Karin lagi.
Selanjutnya
-
Sakit kepala cluster
Penyebab sakit kepala lainnya adalah Anda mengalami sakit kepala cluster. Jenis sakit kepala ini paling jarang dialami.
Ciri khas sakit kepala ini adalah sakit kepala datang tiba-tiba dengan intensitas yang cukup berat. Penderita hanya merasakannya di salah satu sisi kepala.
Biasanya, sakit kepala jenis ini dialami oleh perokok atau orang yang gemar meminum alkohol secara berlebihan.
Selain nyeri kepala, sakit kepala tipe cluster juga disertai dengan mata yang merah dan berair, sehingga sering kali disalahartikan sebagai glaukoma. Apabila Anda mengalami sakit kepala tipe ini, segera periksakan diri ke dokter.
-
Stres
Ketika Anda dilanda stres dan cemas yang berlebihan, Anda cenderung bernapas lebih pendek. Akibatnya, oksigen yang masuk dan mengalir dalam otak menjadi berkurang, pembuluh darah jadi menyempit, dan akhirnya timbul keluhan sakit kepala.
Menurut dr. Nadia Octavia dari KlikDokter, ketika Anda berada dalam kondisi yang memicu stres, tariklah napas panjang. Lalu tahan selama 5-7 detik, dan buang secara perlahan. Ulangi metode ini untuk beberapa kali sampai Anda merasa membaik.
-
Terlalu sering terpapar matahari
Sinar matahari memang membuat lingkungan terasa hangat dan nyaman untuk beraktivitas. Namun bagi sebagian orang, berada di bawah sinar matahari yang terik dapat menjadi suatu “siksaan”.
Ya, bagi Anda yang memiliki riwayat migrain, sebaiknya berhati-hati terhadap cahaya matahari. Sebab, penderita migrain yang menatap cahaya matahari secara langsung dapat memicu serangan sakit kepala sebelah. Hal ini terjadi karena sinar matahari dapat memberikan rangsangan ke pusat thalamus di otak sehingga sakit kepala kerap tidak bisa dihindari.
-
Salah tatanan rambut
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh The City of London Migraine Clinic, lebih dari setengah wanita mengalami sakit kepala tipe tegang akibat tatanan rambut yang terlalu ketat. Menurut penelitian itu, melonggarkan ikatan alias menggerai rambut dapat mengurangi atau bahkan bisa menghilangkan keluhan sakit kepala yang terjadi.
Mengetahui penyebab sakit kepala sangat penting untuk menentukan penanganan yang tepat. Meski beberapa bisa sembuh dengan sendirinya, tak jarang sakit kepala juga membutuhkan penanganan khusus. Jika frekuensi sakit kepala Anda semakin sering dengan intensitas yang cukup berat, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter ya.
[HNS/ RVS]