International Day against Drug Abuse and Illicit Trafficking atau umum disebut sebagai Hari Anti Narkoba Sedunia setiap tahunnya diperingati pada tanggal 26 Juni. Acara ini dikomemorasikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam rangka memperluas kesadaran untuk mencapai komunitas yang bebas dari penyalahgunaan obat-obatan terlarang di seluruh dunia.
Setiap tahunnya, para individu, masyarakat, dan organisasi di berbagai penjuru dunia mendukung hari peringatan ini dengan berbagai kampanye. Dalam kesempatan tersebut diserukan berbagai dampak negatif narkoba terhadap kesehatan, ekonomi, dan berbagai aspek lainnya.
Pada tahun 2018, tema yang diangkat untuk Hari Anti Narkoba Internasional adalah “Listen First” yang diterjemahkan sebagai “dengarkanlah terlebih dahulu”. Tema ini bermaksud untuk meningatkan para orang tua, tenaga kesehatan, guru, dan setiap insan yang berkaitan erat dengan remaja dan dewasa muda untuk menjalin hubungan yang baik dan senantiasa memberikan dukungan positif bagi generasi tersebut, agar terhindar dari narkoba.
Lalu, apa saja dampak negatif yang dapat disebabkan oleh narkoba bagi kesehatan tubuh? Penggunaan obat-obatan terlarang memiliki serangkaian efek terhadap berbagai sistem organ tubuh. Kondisi ini juga bergantung dari jenis obat yang digunakan, durasi dan dosis penggunaan, status kesehatan individu yang terkait, serta berbagai faktor lainnya. Dampak kesehatan yang terjadi dapat berlangsung dalam jangka pendek maupun jangka panjang, dengan efek yang terjadi secara langsung maupun tidak langsung.
Efek narkoba bagi kesehatan
Efek jangka pendek yang terjadi sesaat setelah penggunaan obat-obatan terlarang dapat bermacam-macam. Mulai dari perubahan nafsu makan, kewaspadaan, perubahan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, suasana hati, hingga berbagai kondisi medis seperti serangan jantung, stroke, psikosis, bahkan kematian. Sedangkan efek jangka panjang yang dapat terjadi dapat berupa penyakit jantung, paru-paru, kanker, gangguan jiwa, hepatitis, dan masih banyak lagi.
Penggunaan narkoba dalam jangka panjang dapat menyebabkan ketergantungan atau adiksi. Adiksi terhadap obat-obatan terlarang merupakan salah satu jenis kondisi kesehatan jiwa yang membutuhkan penanganan.
Memang tidak setiap individu yang menggunakan narkoba akan mengalami adiksi, tapi penggunaan narkoba pada sebagian individu dapat mengubah cara kerja sistem saraf pada otak. Perubahan yang terjadi di otak juga dapat memengaruhi persepsi individu terkait dengan beberapa hal, di antaranya adalah makanan, hubungan seksual, kemampuan untuk mengambil keputusan, belajar, mengingat, dan lain-lain.
Sebagai tambahan, penggunaan narkoba juga memiliki sederet dampak tidak langsung, baik bagi penggunanya maupun orang-orang yang ada di sekitarnya. Hal yang dapat dipengaruhi oleh penggunaan obat-obatan terlarang dapat berupa asupan makanan yang dikonsumsi oleh individu tersebut, pola tidur, kemampuan mengambil keputusan serta impulsivitas, risiko terjadinya cedera, kekerasan, trauma, atau penyakit menular.
Penggunaan narkoba juga dapat memengaruhi bayi yang lahir dari wanita yang menggunakan obat-obatan tersebut selama masa kehamilan. Dari sudut pandang yang lebih luas, dampak negatif dari penggunaan narkoba juga dapat dilihat dari tingkat pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal, hubungan dengan orang lain, serta perilaku kriminal.
Sudah diperingati sejak tahun 1989, Hari Anti Narkoba Internasional diselenggarakan guna memberikan informasi dan meningkatkan kesadaran tentang berbagai masalah kesehatan akibat penggunaan narkoba. Dengan banyaknya dampak negatif yang disebabkan oleh obat-obatan terlarang terhadap kesehatan, sangat penting bagi semua pihak dan lapisan masyarakat untuk bersama-sama menghindari dan mengatasi penggunaan dan penyebarannya.
[RN/ RVS]