Kesehatan Umum

Kenali Perbedaan Ahli Gizi, Ahli Diet, dan Dokter Spesialis Gizi

Tri Yuniwati Lestari, 09 Apr 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ahli gizi, ahli diet, dan dokter gizi sama-sama bekerja di ilmu yang menyangkut gizi manusia. Akan tetapi, apa perbedaan dari ketiganya? Yuk intip infonya di sini.

Kenali Perbedaan Ahli Gizi, Ahli Diet, dan Dokter Spesialis Gizi

Banyak orang keliru dalam penggunaan istilah ahli gizi, ahli diet, dan dokter spesialis gizi. Awam menganggap ketiganya sama-sama bekerja mengatur pola makan bergizi dan mengatasi masalah gizi.

Padahal, ketiganya cukup memiliki banyak perbedaan, lho. Untuk tahu perbedaan dari profesi-profesi tersebut, simak ulasan berikut ini.

 

1 dari 4

Mengenal Peran Ahli Gizi

Dijelaskan oleh dr. Muhammad Iqbal Ramadhan ahli gizi atau nutritionists bekerja menangani tujuan dan perilaku gizi secara umum. Profesi ini juga dapat memberikan saran tentang informasi gizi, masalah kesehatan, serta pola makan yang baik kepada masyarakat.

Ahli gizi biasanya bekerja di sekolah, kafetaria, fasilitas perawatan jangka panjang, organisasi atletik, atau produsen makanan. Mereka juga dapat bekerja untuk badan pemerintahan, badan publik, maupun bekerja mandiri.

“Kalau secara pendidikan, ahli gizi merupakan lulusan dari sarjana gizi (S.Gz.) atau magister gizi (M.Gz). Akan tetapi tidak semua ahli gizi terdaftar atau memiliki akreditasi secara formal,” kata dr. Iqbal.

Ahli gizi atau nutritionists tidak dapat bekerja di rumah sakit atau di tempat yang berhubungan dengan masalah medis.

Oleh karena itu, mereka perlu melanjutkan kembali pendidikannya guna mendapatkan gelar registered dietitian (RD). Gelar tersebut dapat digunakan untuk menangani pasien dengan kondisi kesehatan tertentu.

Dilansir dari Very Well, gelar RD dapat diperoleh melalui Badan Sertifikasi Ahli Gizi. Mereka harus memiliki gelar master di bidang nutrisi dan setidaknya memiliki 1.000 jam pengalaman praktis sebelum diizinkan mengikuti ujian untuk gelar lanjutan.

Artikel Lainnya: Ingin Memulai Diet, Perlukah Konsultasi ke Dokter Terlebih Dahulu?

2 dari 4

Mengenal Peran Ahli Diet

Dijelaskan oleh dr. Iqbal, ahli diet atau dietitian merupakan lanjutan dari ahli gizi yang sudah melakukan penyetaraan formal atau disebut RD (Registered Dietitian).

Umumnya mereka telah menjalani program profesi dan menyelesaikan ujian kompetensi dari negara sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

“Ahli diet sudah bisa mendiagnosis masalah gizi dan merumuskan bagaimana cara menanganinya. Lalu, mereka juga bisa memberikan konsultasi dan bekerja sama dengan tenaga medis lain untuk menunjang pengobatan penyakit yang diderita pasien,” ucap dr. Iqbal.

Dietitian dapat bekerja sebagai tim medis di rumah sakit, klinik, dan fasilitas perawatan kesehatan lainnya.

Ahli diet juga dapat bekerja di universitas untuk mengajar, meneliti, atau menangani masalah kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan gizi.

Dokter Iqbal menambahkan, biasanya ahli diet menangani pasien dengan penyakit, seperti diabetes, kanker, atau HIV yang pola membutuhkan penanganan pola makan khusus.

Artikel Lainnya: Jenis-Jenis Diet untuk Dapatkan Berat Badan Ideal

3 dari 4

Mengenal Peran Dokter Spesialis Gizi

Banyak yang keliru ketika menafsirkan profesi dokter spesialis gizi. Sebagian orang menganggap dokter gizi dengan ahli diet atau ahli gizi adalah profesi yang sama.

Kendati sama-sama menangani permasalahan di bidang gizi, tetapi dokter spesialis gizi memiliki peran yang cukup berbeda.

Dokter gizi umumnya telah lulus menjalankan pendidikan kedokteran. Setelah itu, mereka melanjutkan pendidikan spesialis gizi klinik untuk mendapatkan gelar Dokter Spesialis Gizi Klinik (Sp.GK).

Dokter yang mengambil ilmu gizi klinik akan mempelajari pola makan, gizi, dan penyakit yang berhubungan dengan masalah gizi.

Tidak hanya mempelajari tentang penyakitnya, namun dokter spesialis gizi juga menguasai cara pencegahan, penyembuhan, dan terapi terkait kondisi kesehatan tersebut.

Dokter spesialis gizi memiliki wewenang untuk memberikan resep obat-obatan, suplemen, ataupun terapi bagi pasien yang membutuhkan.

Artikel Lainnya: Jangan Salah, Ini Beda Dokter Gigi dan Dokter Bedah Mulut

4 dari 4

Lalu, Harus Berkonsultasi ke Mana?

Seperti yang telah dijelaskan di atas, ketiga profesi tersebut sama-sama berkecimpung di dalam ilmu gizi.

Namun, jika sekadar ingin mendapatkan pengetahuan dasar tentang pola makan sehat bagi masyarakat umum, Anda bisa berkonsultasi dengan nutritionists atau ahli gizi.

Sedangkan ahli diet atau dietitians, menurut dr. Iqbal, sudah dapat mendiagnosis gangguan makan dan merancang pola makan untuk menangani kondisi kesehatan tertentu. Hal itu tidak bisa dilakukan oleh ahli gizi. 

Sementara itu, jika masalah kesehatan yang menyangkut gizi seseorang semakin kompleks, Anda wajib pergi ke dokter spesialis gizi. Dokter spesialis gizi dapat memberikan saran, melakukan pencegahan, penanganan, pengobatan atau tindakan medis sesuai kondisi pasien.

Nah, itu dia tadi penjelasan mengenai perbedaan ahli gizi, ahli diet, dan dokter spesialis gizi.

Apabila masih memiliki pertanyaan lain mengenai masalah gizi lainnya, gunakan  layanan Live Chat di aplikasi Klikdokter. Anda bisa berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis gizi.

(OVI/JKT)

Diet sehat
gizi