Ternyata, ada perbedaan antara alergi matahari dan terbakar matahari (sunburn). Kedua kondisi tersebut perlu Anda pahami agar Anda bisa mengenali perbedaan keduanya, agar Anda bisa melakukan beragam antisipasi.
Sebagai negara tropis, Indonesia mendapat curahan sinar matahari yang relatif lebih panjang dan banyak. Apalagi di musim kemarau seperti beberapa bulan belakangan, sinar matahari terasa jauh lebih terik daripada biasanya. Tak hanya bikin kepanasan, sinar matahari bisa menyebabkan gangguan kulit. Salah satunya adalah alergi matahari.
Alergi Matahari, Apa Itu?
Alergi matahari adalah istilah yang menggambarkan adanya kondisi kulit yang sensitif terhadap radiasi ultraviolet yang terdapat dalam sinar matahari (fotosensitivitas). Dalam istilah medis, kondisi ini sering disebut sebagai fotodermatosis. Fotodermatosis sendiri terbagi menjadi banyak tipe, tetapi tipe yang paling sering adalah polymorphic light eruption (PLE).
Pada mereka yang mengalami alergi matahari, kulit yang terkena sinar matahari menjadi sinyal bahwa tubuh mengalami sesuatu yang berbahaya atau mengancam. Akibatnya, tubuh mengeluarkan antibodi untuk melawan dan menyebabkan timbulnya reaksi alergi.
Reaksi kulit timbul mulai dari beberapa jam hingga beberapa hari setelah paparan sinar matahari. Gejalanya berupa bercak kemerahan (eritema) dan disertai rasa gatal. Kemudian, bercak tersebut menetap hingga beberapa hari dan berubah menjadi bengkak dan bentol seperti biduran. Bahkan, pada beberapa orang dapat menjadi lenting yang berisi air.
Dari segi lokasi, alergi matahari biasanya terjadi di beberapa area tubuh, terutama yang sering terkena sinar matahari seperti leher dan dada bagian atas, lengan atas, punggung tangan, tungkai atas, dan wajah.
Reaksi alergi yang dialami akan berkurang secara spontan dan tidak meninggalkan bekas apa pun dalam beberapa hari, dengan catatan penderitanya tidak terpapar sinar matahari lagi.
Sejauh ini, belum jelas apa yang menyebabkan seseorang mengalami alergi matahari. Namun, ada beberapa faktor risiko dari alergi matahari seperti ras tertentu, sedang mengonsumsi obat tertentu yang menyebabkan tubuh lebih sensitif terhadap sinar matahari, mengalami penyakit sistemik tertentu seperti lupus, memiliki alergi kulit yang lain, dan riwayat keluarga dengan keluhan serupa.
Perbedaan Alergi Matahari dan Terbakar Matahari
Selain alergi kulit, sinar matahari juga dapat menyebabkan kondisi lain seperti sunburn. Terbakar matahari bisa dialami siapa saja, beda dengan alergi matahari yang biasanya dialami oleh orang-orang yang memiliki kecenderungan alergi.
Ada perbedaan mendasar dari alergi matahari dengan terbakar matahari. Pada alergi matahari, reaksi terjadi secara spontan akibat sensitivitas tinggi terhadap sinar ultraviolet. Sementara pada kondisi terbakar matahari, reaksi kulit terjadi akibat kerusakan DNA sel kulit.
Derajat parahnya kerusakan tersebut bergantung pada jenis kulit, intensitas sinar matahari, dan berapa lama seseorang terpapar sinar matahari. Mereka yang berkulit putih dan berjemur dalam waktu kurang dari satu jam akan mengalami keluhan terbakar matahari. Sementara, mereka yang berkulit sawo matang atau cokelat perlu waktu sekitar 90 menit untuk dapat menimbulkan gejala serupa.
Berdasarkan gejalanya, alergi matahari dan terbakar matahari memiliki gejala yang mirip. Awalnya, gejala yang timbul adalah bercak kemerahan. Namun pada alergi matahari, bercak tersebut dapat diikuti biduran dan akan menghilang sempurna ketika tidak terkena sinar matahari lagi.
Pada kondisi sunburn, penderitanya akan mengalami rasa gatal, nyeri seperti ditusuk atau terbakar, dan beberapa hari kemudian kulit akan tampak pecah-pecah dan kehitaman sebagai respons tubuh terhadap kerusakan sel akibat sinar matahari.
Sekarang sudah tahu, kan, perbedaan antara alergi matahari dan terbakar matahari? Meski merupakan kondisi yang berbeda, tetapi keduanya bisa dicegah dengan hal yang serupa. Gunakan pakaian yang menutupi kulit, terutama bila beraktivitas di luar ruangan. Selalu gunakan tabir surya di kulit yang terpapar sinar matahari ke mana pun Anda pergi. Jika gejala alergi matahari maupun sunburn muncul berkepanjangan, konsultasikan dengan dokter agar mendapatkan pengobatan yang sesuai.
(RN/ RVS)