Hari Lupus Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 10 Mei, menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit ini.
Lupus, atau disebut juga penyakit ‘Seribu Wajah’, adalah penyakit autoimun kompleks yang dapat menyerang berbagai bagian tubuh, termasuk kulit, sendi, organ dalam, dan sistem saraf.
Berbeda dengan penyakit jantung, kanker, atau diabetes, lupus mungkin bukan penyakit yang populer. Penyakit ini muncul tanpa gejala khas dan kadang menyerupai penyakit lain. Hal ini menyebabkannya sering luput dari perhatian dan terlambat didiagnosis.
Padahal penyakit lupus juga tidak kalah serius dibanding penyakit lainnya. Bila tidak ditangani dengan baik, dapat berakibat pada kerusakan berbagai organ lain yang bersifat permanen atau menetap.
Lupus adalah salah satu penyakit autoimun. Autoimun adalah kondisi ketika sistem imunitas atau kekebalan tubuh secara keliru menyerang organ tubuh sendiri. Hal tersebut menyebabkan terjadinya reaksi peradangan di seluruh tubuh.
Artikel lainnya: Mengenal Jenis Penyakit Lupus dan Faktor Risikonya
Gejala Awal Lupus
Penyebab pastinya belum diketahui secara jelas, namun diduga penyakit ini berhubungan dengan faktor genetik. Lupus dapat dialami oleh siapa saja, tetapi 90% penderitanya adalah wanita di usia produktif, yaitu antara 15–44 tahun.
Karena melibatkan sistem kekebalan tubuh, lupus menjadi penyakit yang rumit dan sering sulit didiagnosis. Terkadang perlu berbagai pemeriksaan khusus untuk memastikan diagnosisnya.
Mengenali gejala sejak dini adalah langkah awal yang tepat sebelum lupus menimbulkan berbagai komplikasi. Beberapa tanda dan gejala awal yang umumnya terjadi pada penderita lupus adalah:
- Rasa mudah lelah
- Sakit kepala
- Nyeri dan bengkak sendi
- Demam
- Ruam kemerahan di pipi hingga hidung, sering tampak seperti kupu-kupu
- Sensitif terhadap cahaya atau cahaya matahari, sering merasa silau
- Kerontokan rambut yang menyebabkan kebotakan
Artikel lainnya: Makanan yang Dianjurkan dan Dilarang untuk Penderita Lupus
Hingga saat ini, belum ada obat atau tindakan tertentu yang dapat benar-benar menyembuhkan lupus. Pengobatan lupus lebih banyak disesuaikan dengan gejalanya. Bila yang dominan adalah keluhan kulit maka pengobatan akan dipusatkan untuk mengatasi masalah kulit.
Sementara itu, bila pasien lebih sering mengeluhkan nyeri sendi maka pengobatan akan fokus pada peradangan di sendi.
Kabar baiknya adalah penderita lupus dapat menjalani hidup layaknya orang sehat. Selama tetap dalam pemantauan rutin, disiplin dalam pengobatan, dan tentu semangat dari diri sendiri, pasien lupus tetap dapat beraktivitas tanpa hambatan.
Saat ini juga sudah banyak komunitas penyakit lupus yang dapat menolong penderitanya untuk memperoleh informasi lebih lanjut mengenai penyakit lupus dan untuk saling menyemangati satu sama lain.
Mengenali gejala sejak awal adalah hal penting untuk mendiagnosis penyakit lupus sedini mungkin. Dengan demikian, pengobatan yang tepat pun dapat diberikan dengan segera dan penderita lupus tetap dapat menjalani hidup seperti biasa.
Jika Kamu ada pertanyaan seputar tema di atas Kamu bisa gunakan layanan Tanya Dokter dan buatlah janji secara langsung dengan Temu Dokter. Kamu bisa mendapatkan pemeriksaan kesehatan di fasilitas kesehatan terdekat, dengan cara booking di layanan medis & lab di KlikDokter!
Yuk, #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter di Google Play dan App Store dan gunakan juga KALStore untuk beli suplemen dan vitamin untuk menjaga kesehatan Kamu.
[RS/RVS]