Cuaca dingin di Indonesia akhir-akhir ini membuat sebagian orang mulai waspada. Sebab, kondisi tersebut sering menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti hipotermia.
Hipotermia adalah kondisi turunnya suhu tubuh di bawah batas normal dan bila tidak ditangani segera bisa berakibat fatal. Medical News, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan ada lebih dari 13.400 orang di Amerika Serikat yang meninggal dunia karena hipotermia dari rentang tahun 2003 hingga 2013.
Di samping itu, berkembang anggapan yang menyatakan bahwa mandi malam hari bisa menyebabkan hipotermia. Lantas, benarkah anggapan tersebut?
Apakah Mandi Malam Bisa Sebabkan Hipotermia?
Dalam kondisi sehat, tubuh manusia bisa mempertahankan suhu yang relatif stabil, yaitu berada di sekitar 37 derajat Celcius. Jika lingkungan menjadi terlalu dingin atau tidak dapat menghasilkan panas yang cukup, suhu tubuh bisa turun hingga terjadi hipotermia.
Saat mengalami hipotermia, suhu tubuh seseorang dapat turun ke tingkat yang sangat rendah, yakni di bawah 35 derajat Celcius.
Kala hipotermia terjadi, seseorang menjadi lebih sulit untuk berpikir dan bergerak. Kondisi tersebut sangat berbahaya, karena artinya orang yang mengalami hipotermia tidak akan bisa menghangatkan dan mengamankan dirinya sendiri.
Artikel Lainnya: Mandi Malam Hari, Harus Pakai Air Hangat atau Dingin?
Perlu diketahui, gerak tubuh seseorang mulai melambat saat suhunya turun. Jika orang tersebut berhenti menggigil, itu bisa menjadi tanda bahwa kondisinya semakin parah.
Pasalnya, menggigil sendiri merupakan sebuah usaha meningkatkan suhu tubuh. Dengan gerakan otot tersebut, metabolisme tubuh akan meningkat dan membuat suhu akan naik secara perlahan.
Oleh karena itu, seorang yang mengalami hipotermia membutuhkan pertolongan medis dengan segera. Jika tidak, maka bisa menyebabkan kerusakan kulit dan bahkan mengancam keselamatan orang itu sendiri.
Lalu, benarkahkah mandi malam bisa memicu hipotermia? Menjawab pertanyaan tersebut, dr. Reza Fahlevi, Sp. A menyatakan benar bahwa mandi malam bisa menyebabkan hipotermia.
Artikel Lainnya: Mandi Malam, Boleh atau Tidak untuk Dilakukan?
“Kondisi hipotermia tersebut bisa terjadi, terutama pada anak kecil dan bayi. Karena lapisan lemak kulit mereka lebih tipis,” terang dr. Reza.
Di samping itu, tak seperti orang dewasa, bayi tidak bisa menggigil untuk tetap membuat tubuhnya hangat. Kemungkinan, bayi akan menunjukkan gejala seperti kulit merah, kulit dingin, dan memunculkan teriakan lemah.
Maka dari itu, sebisa mungkin hindari memandikan bayi pada malam hari, terlebih jika menggunakan air dingin.
Lalu menurut dr. Reza, jarang ditemukan laporan mandi malam yang mengakibatkan orang dewasa terkena hipotermia. Akan tetapi, orang dewasa yang mengalami kondisi gizi buruk ditemukan lebih berisiko untuk mengalami hipotermia.
Artikel Lainnya: Pertolongan Pertama untuk Orang yang Mengalami Hipotermia
Tips untuk Cegah Hipotermia
Untuk mencegah hipotermia, dr. Reza menjelaskan beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain:
- Usahakan untuk mandi malam menggunakan air hangat.
- Jangan terlalu lama saat mandi malam, karena jika terlalu lama tubuh bisa kedinginan dan menimbulkan risiko hipotermia.
- Langsung keringkan tubuh setelah mandi dengan handuk.
- Atur suhu ruang agar tidak terlalu dingin setelah mandi.
Sementara itu, menjaga tubuh supaya tetap hangat adalah kunci mencegah hipotermia. Pastikan untuk selalu memakai jaket atau baju tebal saat suhu udara mulai dingin. Hindari beberapa aktivitas, seperti berenang dan berlama-lama di luar ruangan saat cuaca sedang dingin.
Itu dia penjelasan mengenai mandi malam yang dapat memicu hipotermia. Untuk tahu informasi kesehatan lainnya Anda bisa baca artikel di aplikasi Klikdokter atau konsultasi dengan dokter melalui fitur Live Chat 24 jam.
(OVI/JKT)