Dalam satu ruang kerja yang menggunakan pendingin ruangan, pasti Anda sering memperhatikan bahwa ada orang yang harus menggunakan jaket ketika suhu dirasa terlalu rendah. Meski demikian, ada juga yang tidak merasa kedinginan sama sekali. Atau contoh lain, para penyelam mutiara di Jepang menyelam tanpa memerlukan baju selam (wetsuit), sedangkan bagi kebanyakan orang, berenang saja bisa menggigil. Mengapa reaksi setiap orang terhadap dingin bisa berbeda-beda?
Menurut Ollie Jay, peneliti dari Universitas Sydney, Australia, yang dikutip di laman SBS, alasan utama mengapa seseorang merasa dingin adalah karena reseptor pada kulit yang sensitif. Meski demikian, kondisi ini tergantung dari bagian tubuh mana yang terpapar dingin, serta apakah ada hal lain yang memengaruhi kondisi seseorang yang secara fisik lebih cepat merasa kedinginan.
Sistem peringatan internal
Setiap orang memiliki sensor panas pada kulitnya. Ada yang memilki sensor lebih banyak pada telinga, sementara ada juga yang punya sensor lebih banyak di bagian tubuh lainnya. Jumlah sensor juga bisa berbeda-beda.
Sensor-sensor pada tubuh tersebut hanya mendeteksi satu jenis temperatur, yaitu suhu yang terlampau rendah atau dingin. Sensor tidak akan bereaksi jika suhu terlalu panas. Suhu tubuh manusia rata-rata adalah 36,5 derajat Celcius.
Nyawa manusia dapat terancam jika melebihi 42 derajat atau kurang dari 30 derajat. Jika suhu tubuh turun hingga di bawah 30 derajat Celcius, sejumlah organ penting tubuh dapat berhenti berfungsi. Dampaknya, Anda dapat kehilangan kesadaran, mengalami hipotermia, atau bahkan kematian. Inilah alasan mengapa tubuh manusia segera mengirim sinyal peringatan saat subuh tubuh menurun.
Berat badan tidak terlalu berpengaruh
Wanita biasanya lebih sering mengeluh terhadap dingin. Salah satu hal yang sering menjadi alasannya, karena secara umum ukuran tubuh wanita lebih kecil daripada pria.
Ketika seseorang menggigil, sirkulasi darah akan lebih cepat sehingga Anda akan merasa hangat. Bagi wanita, pentingnya suhu tubuh konstan punya komponen tambahan: tubuh perempuan dirancang untuk menjaga organ di dalam tubuh, termasuk bayi dalam kandungan, untuk tetap dalam keadaan hangat.
Massa otot juga memainkan peranan. Tubuh wanita rata-rata terdiri dari 25 persen otot, sementara kontribusi otot pada pria sekitar 40 persen. Seseorang yang memiliki lebih banyak massa otot akan lebih sedikit merasakan dingin.
Meski demikian, salah untuk menyimpulkan bahwa kadar lemak seseorang dapat 'melindungi' mereka dari kedinginan. Menurut pakar kesehatan Joachim Latsch dari German Sport University di Jerman yang dikutip di laman DW, orang-orang yang lebih gemuk mungkin hanya merasa lebih hangat 1-2 derajat dibandingkan dengan orang-orang bertubuh kurus. Tidak lebih dari itu.
Tip sederhana dari Joachim untuk mengatasi rasa dingin: "bukan dengan menambah berat badan, tapi bergerak lebih banyak!"
Reaksi Anda terhadap suhu yang rendah juga dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Ada dua penelitian yang menemukan fakta bahwa rasa dingin yang Anda rasakan pada tangan dan kaki adalah kondisi yang diwariskan. Artinya, bisa jadi respons Anda terhadap dingin diwariskan dari orang tua Anda.
Kenali penyebab-penyebab lain
Jika Anda merasa secara fisik diri Anda sehat tapi Anda lebih cepat merasa kedinginan dibandingkan dengan orang-orang di sekitar Anda, bisa jadi Anda sendiri penyebab kondisi tersebut. Kebanyakan orang terbiasa merasa nyaman lewat suhu normal atau yang cenderung hangat. Jadi, alih-alih membiarkan metabolisme tubuh menjalankan tugasnya, Anda menggunakan hal-hal eksternal untuk menghangatkan tubuh, seperti penghangat ruangan (heater) atau jaket tebal, yang bisa membuat Anda malas, bahkan berkontribusi terhadap obesitas.
Selain hal-hal yang disebutkan di atas, beberapa faktor juga memengaruhi rasa dingin yang Anda rasakan. Tidak cukup tidur, kelelahan, metabolisme dan sirkulasi darah yang lambat juga bisa menyebabkan kedinginan. Tubuh yang tidak terhidrasi dengan baik juga dapat menjadi pemicu, karena pada dasarnya air membantu tubuh dalam mempertahankan suhu tubuh.
Kemungkinan penyebab lainnya adalah kekurangan zat besi atau vitamin B12, yang keduanya berpedan dalam kemampuan tubuh dalam mengatur suhu. Selain itu, ada juga kemungkinan bahwa ada masalah pada tiroid Anda.
Jika Anda merasakan dingin yang dominan pada tangan dan kaki, besar kemungkinannya itu karena masalah sirkulasi darah. Gangguan kardiovaskular adalah salah satu penyebabnya, contohnya pada penyakit Raynaud, dimana pembuluh darah menyempit secara ekstrem ketika tubuh merasakan dingin.
Jika rasa dingin yang sering Anda rasakan membuat Anda tak nyaman, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Dari sana akan bisa diketahui apakah kondisi Anda yang tak tahan dingin tersebut memerlukan penanganan serius (karena merupakan gejala penyakit yang serius) atau hanya membutuhkan terapi sederhana.
[RVS]