Kesehatan Umum

Mengapa Banyak Petugas KPPS Sakit dan Meninggal Dunia?

Krisna Octavianus Dwiputra, 23 Apr 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kabar bertambahnya jumlah petugas KPPS yang sakit dan meninggal dunia menjadi sorotan. Sebenarnya, apa penyebab hingga hal ini bisa terjadi?

Mengapa Banyak Petugas KPPS Sakit dan Meninggal Dunia?

Salah satu fenomena yang menjadi sorotan setelah usai digelarnya Pemilu 2019 adalah banyaknya petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) yang meninggal dunia dan sakit. Tingginya angka kematian petugas KPPS ini, bahkan sampai menyedot atensi banyak pihak, termasuk Presiden Joko Widodo dan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman.

Sampai saat ini, seperti dilansir Kompas dan Tempo, 91 petugas KPPS meninggal dunia dan 374 sakit. Data itu didapat sampai Senin (22/4) pada pukul 16.15 WIB. Angka kejadian paling banyak ditemukan di Jawa Barat, yakni 28 orang meninggal dunia. Lalu, sebenarnya apa yang menyebabkan banyak petugas KPPS meninggal dunia?

Banyaknya petugas KPPS yang meninggal dunia diduga akibat kelelahan. Sebagaimana diketahui, Pemilihan Umum (Pemilu) kali ini memang sangat melelahkan. Selain pemilihan presiden, juga dilakukan pemilihan legislatif dari tingkat pusat sampai kota.

Hal ini menyebabkan penghitungan suara dilakukan sangat lama. Bahkan, di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS), penghitungan suara masih berlangsung sampai dini hari.

Apa sebenarnya penyebab meninggalnya beberapa petugas KPPS?

Seperti sudah disebutkan sebelumnya, para petugas KPPS mengalami kelelahan yang sangat luar biasa. dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter juga sepakat dengan hal tersebut.

Selain itu, dr. Dyan Mega juga menyoroti bagaimana asupan selama bertugas di TPS. Apakah minumnya cukup, bagaimana makannya, atau bagaimana kondisi kesehatan pribadi para petugas KPPS?

"Ini bisa terjadi karena tidak mendapat nutrisi yang memadai saat bertugas, termasuk juga bagaimana minumnya selama menjalani tugas itu. Selain itu, petugas KPPS juga banyak menghabiskan waktu di lokasi, sehingga energi terkuras lebih banyak,” ujar dr. Dyan Mega.

Seperti diketahui, pemungutan suara berlangsung dari pagi sampai siang. “Mungkin saja cuaca panas, dan belum tentu minumnya cukup, sehingga mereka bisa saja mengalami dehidrasi. Nah, dehidrasi memang rentan menyebabkan sakit dan kelelahan," ujar dr. Dyan Mega saat dikonfirmasi.

"Selain itu, mungkin juga ada petugas KPPS yang sebelumnya punya riwayat sakit. Mengalami dehidrasi itu bisa berbahaya bagi mereka yang sudah punya riwayat sakit sebelumnya," dr. Dyan Mega menambahkan.

Selain itu dr. Ega itu juga mengingatkan bahwa kelelahan tidak bisa dianggap sepele. Pasalnya, kelelahan pada taraf yang parah bisa menyebabkan hilangnya nyawa.

"Salah satu yang harus Anda ingat adalah bahwa kelelahan sangat bisa mengancam nyawa. Semua kan tahu aktivitas KPPS itu sangat melelahkan, bisa dari malam sebelumnya ketemu malam lagi. Ketika tidak diimbangi minum dan makan yang cukup, itu sangat berbahaya," ujar dr. Ega lagi.

Kabar duka dari para pahlawan pemilu ini tentu mendukakan hati masyarakat luas. Kejadian ini juga sekaligus membuka mata banyak orang bahwa menjadi petugas KPPS tidaklah mudah. Dengan kejadian ini, Anda sebaiknya juga tidak lagi menyepelekan efek kelelahan. Ketika sibuk dan aktivitas padat, sebaiknya Anda mencukupi makanan lengkap dan bergizi seimbang serta kebutuhan cairan harian. Bila memang sudah merasa lelah, segeralah ambil waktu untuk beristirahat dan jangan memaksakan diri.

[HNS/ RVS]

kelelahan
Pemilu
Presiden Jokowi
Petugas KPPS
Petugas KPPS Meninggal
Dampak Kelelahan
Dehidrasi